KPAI Minta Sekolah Lebih Empati Terhadap Masalah Siswa Didik

Senin, 20 Januari 2020 - 22:42 WIB
KPAI Minta Sekolah Lebih...
KPAI Minta Sekolah Lebih Empati Terhadap Masalah Siswa Didik
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia sambangi sekolah tempat seorang siswi SN melakukan bunuh diri di Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Senin (20/1/2020). Kedatangan KPAI tidak lain untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait kasus bunuh diri di sekolah tersebut.

"Tujuan kemari adalah satu tentu kami meminta keterangan sebenarnya yang beredar di medsos dan media massa itu sebenarnya seperti apa kejadiannya," ungkap Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti di lokasi, Senin (20/1/2020).

Selain itu, lanjut Retno, KPAI mendorong agar pihak sekolah lebih empati terhadap para siswa didik setelah adanya kejadian tersebut. Diketahui siswi SMPN Jakarta Timur melakukan bunuh diri itu sempat mengalami permasalahan keluarga, dimana sang siswi baru mendapatkan kenyataaan kedua orang tuanya harus berpisah dan tak lama berselang ditinggal ibu kandungnya akibat meninggal dunia.

"Anak ini dirundung masalah yang cukup berat, lalu bagaimana empati publik dan sekolah terhadap anak ini bahwa dia tidak menghadapi masalah serius, masalah dia bisa diatasi dan masalah dia ada jalan keluarnya, bahwa dia disayangi ini penting karena dengan problem yang dia hadapi tentu ini sesuatu yang tidak ringan bagi anak seusia ini," ujar Retno.

Karena itu KPAI meminta sekolah untuk segera menerapkan program sekolah ramah anak guna menghindari kasus bunuh diri dilingkungan sekolah terjadi kembali. "Kami tanyakan apakah sekolah sudah masuk dalam program sekolah ramah anak, ternyata belum, jadi ini ke depan akan menjadi target bagi DKI Jakarta untuk mengembangkan sekolah ramah anak di sekolah ini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, SN (14) siswi SMPN sekolah di Jakarta Timur nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari gedung lantai 4 sekolahnya pada Selesa 14 Januari 2020. (Baca: Terjun dari Lantai 4, Siswi SMPN Tewas)

Atas kejadian tersebut SN sempat mendapatkan perawatan intensif Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Namun nahas baginya karena mendapatkan luka dalam yang sangat serius sehingga menyebabka SN menghembuskan nafas terakhir pada Kamis 16 Januari 2020.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)