Terendam Banjir, Satpas SIM Polda Metro Belum Gunakan E Driver
A
A
A
JAKARTA - E Driver yang diluncurkan awal Desember 2019 belum digunakan sejak awal tahun ini. Pasalnya, Satpas SIM Polda Metro Jaya masih melakukan pengecekan usai banjir yang merendam kawasan itu berhari-hari.
"Besok teknisinya datang dan akan melakukan pengecekan," kata Kasie SIM Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Lalu Hedwin ketika dikonfirmasi, Selasa (14/1/2020).
Saat banjir melanda kawasan itu, Lalu menyebut pihaknya beruntung anggota piket langsung menyabut 170 sensor e drive. Sejumlah sensor pun diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
"Jadi begitu ada genangan langsung semua anggota yang ada copot sensor e-drives karena itukan wireless yah, itu total ada 170 sensor yang dicabut," jelas Lalu.
Tak hanya E Drive, pihaknya juga menyelamatkan sejumlah kendaraan uji coba SIM. Kendaraan itu dievakuasi ke tempat lebih tinggi sehingga selamat dari rendaman air.
"Saat itu tinggi sampai semeter, paling kendaraan besar kaya bus dan truk. Itu pun hanya merendam ban nya saja," ujarnya.
Meskipun di Satpas SIM memiliki pompa air dan dinyalakan saat hujan datang. Namun karena saat itu genangan makin tinggi, PLN sempat melakukan pemadaman yang kemudian membuat aliran terputus. Pompa kemudian tak berfungsi membuat air tak bisa disedot.
"Sebenarnya kita punya pompa, sudah kita nyalakan itu saat banjir, tapi karena Daan Mogot terendam dan PLN matikan listrik jadi pompa tidak berfungsi," terang Lalu.
Hampir sepekan Satpas SIM baru dapat beroperasi normal. Akibat banjir Satpas SIM Polda Metro Jaya harus tutup selama 3 hari jam operasional.
"Kalau kerugian kami belum hitung, kami tunggu teknisi dulu besok semua akan dicek," tutup Lalu.
Sebelumnya, banjir melumpuhkan jalan Daan Mogot sejak 1 hingga 3 Januari 2020. Banjir juga turut merendam kawasan Satpas SIM yang membuat aktivitas lumpuh.
"Besok teknisinya datang dan akan melakukan pengecekan," kata Kasie SIM Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Lalu Hedwin ketika dikonfirmasi, Selasa (14/1/2020).
Saat banjir melanda kawasan itu, Lalu menyebut pihaknya beruntung anggota piket langsung menyabut 170 sensor e drive. Sejumlah sensor pun diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
"Jadi begitu ada genangan langsung semua anggota yang ada copot sensor e-drives karena itukan wireless yah, itu total ada 170 sensor yang dicabut," jelas Lalu.
Tak hanya E Drive, pihaknya juga menyelamatkan sejumlah kendaraan uji coba SIM. Kendaraan itu dievakuasi ke tempat lebih tinggi sehingga selamat dari rendaman air.
"Saat itu tinggi sampai semeter, paling kendaraan besar kaya bus dan truk. Itu pun hanya merendam ban nya saja," ujarnya.
Meskipun di Satpas SIM memiliki pompa air dan dinyalakan saat hujan datang. Namun karena saat itu genangan makin tinggi, PLN sempat melakukan pemadaman yang kemudian membuat aliran terputus. Pompa kemudian tak berfungsi membuat air tak bisa disedot.
"Sebenarnya kita punya pompa, sudah kita nyalakan itu saat banjir, tapi karena Daan Mogot terendam dan PLN matikan listrik jadi pompa tidak berfungsi," terang Lalu.
Hampir sepekan Satpas SIM baru dapat beroperasi normal. Akibat banjir Satpas SIM Polda Metro Jaya harus tutup selama 3 hari jam operasional.
"Kalau kerugian kami belum hitung, kami tunggu teknisi dulu besok semua akan dicek," tutup Lalu.
Sebelumnya, banjir melumpuhkan jalan Daan Mogot sejak 1 hingga 3 Januari 2020. Banjir juga turut merendam kawasan Satpas SIM yang membuat aktivitas lumpuh.
(mhd)