Bangun RS Santu Yoseph, DSY Gelar Pagelaran Musik Amal di Senayan
A
A
A
JAKARTA - Para Suster Kongregasi Dina Santu Yoseph (DSY) menggelar pagelaran musik bertajuk, Persembahan Hati untuk RS Santu Yoseph di Basket Hall SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020) sore tadi. Konser musik itu dilakukan sebagai kegiatan amal demi pembangunan RS Santu Yoseph di Labuan Bajo , Manggarai Barat, Flores.
Pimpinan Kongregasi DSY, Suster Christina Tandayu DSY mengatakan, pembangunan RS Santu Yoseph itu sejatinya dilakukan lantaran fasilitas kesehatan di wilayah tersebut masih sangat minim. Awalnya, para suster Kongregasi DSY hanya membuka karya kesehatan di Labuan Bajo hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah poliklinik.
"Lalu, tahun 2012 silam kami membuat analisis karena potret masyarakat di Labuan Bajo masih sangat terbatas soal kesehatan. Meski saat ini sudah ada BPJS dari pemerintah, pelayanan kesehatan di sana tetaplah dibutuhkan guna meningkatkan pelayanan dan kualitas kesehatan," ujarnya kepada wartawan disela-sela acara.
Maka itu, kata dia, Kongregasi DSY memutuskan untuk membangun RS Santo Yoseph di Labuan Bajo guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di lokasi itu. Semua itu dilakukan sesuai visi misi Kongregasi DSY yang hendak selalu menolong masyarakat kecil, khususnya dari segi kesehatan.
"Masyarakat saat ini di Flores ada yang sudah maju, tapi masih banyak juga yang di kampung-kampung, masih sangat tak mampu. Sehingga kalau dirujuk ke Ruteng (kota di Flores) itu tak mampu," tuturnya.
Dengan adanya penggalangan dana ini, diharapkan bisa mengetuk hati semua masyarakat untuk turut membantu dalam menyelesaikan pembangunan RS Santo Yoseph guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Labuan Bajo. Dengan begitu, mutu kesehatan masyarakat Labuan Bajo pun terus berkembang pula.
"Prinsip kami tetap mengembangkan kesehatan untuk orang kecil, Kongregasi DSY tak mencari untung disana, bukan bisnis, semua untuk masyarakat," katanya.
Berpakaian hitam: Panitia Penggalangan Dana Penyelesaian Bangunan RS Santu Yoseph Labuan Bajo, Irene Sugiharto dan Pimpinan Kongregasi DSY, Suster Christina Tandayu DSY. Foto/Ari Sandita Murti/SINDOnewsSementara itu, Panitia Penggalangan Dana Penyelesaian Bangunan RS Santu Yoseph Labuan Bajo, Irene Sugiharto mengungkapkan, RS Santo Yoseph itu memang telah dibangun, hanya saja pembangunannya terhenti di tengah jalan karena kurangnya dana. Sebabnya, baik karena suatu hal maupun terkait kebijakan di sana sehingga pembiayaan pun terserap ke lainnya.
"Maka itu, kami pun masuk melakukan penggalangan dana, baik melalui kawan, network kami, dan mencari donator. Kami pun terbentuk dari perkawanan, persahabatan, komunitas gereja, dan paroki yang berbeda-beda untuk membantu, saat ini yang hadir dalam kehidupan kami adalah RS Labuan Bajo," terangnya.
Adapun RS Labuan Bajo, paparnya, saat ini kondisinya belum dibangun seutuhnya lantaran terhambatnya pembangunan. Berbagai upaya pun dilakukan guna penggalangan dana pembangunan RS Labuan Bajo, salah satunya dengan menjual tiker konser, sebagaimana konser musik yang digelar di Basket Hall SUGBK, Senayan, Jakarta, ini.
"Dukungan penggalangan dana ini dengan menjual tiket konser musik, yang di jual itu tiket Tribun, VVIP, dan VIP. Semuanya untuk Kongregasi DSY yang saat ini tengah fokus untuk pembangunan RS Santu Yoseph," terangnya.
Sebelum menggelar konser itu, jelas Irene, pihaknya pun melakukan survei di Labuan Bajo dan melihat kalau wilayah itu perlu mendapatkan perhatian kesehatan. Adapun klinik yang ada di sana masih sangat sederhana, secara fisik dan peralatan pun minim.
"Sebetulnya agar gedung selesai, semua tercukupi, termasuk alat kesehatan segala macam, bisa dihuni dan bisa beroperasi itu membutuhkan dana Rp 9 M," katanya.
Maka itu, tambahnya, pihaknya pun mengajak semua masyarakat untuk turut membantu pembangunan RS Santo Labuan Bajo. Semua dana yang saat ini terkumpul, baik secara nontunai atau transfer, gesek EDC, maupun tunai bakal masuk langsung ke rekening Kongregasi DSY.
"Maka itu, bila mau menyumbang itu rak ada deadlinenya dan akan langsung masuk ke rekening yang dimiliki Kongregasi DSY dan berapapun itu adalah berkat untuk RS Santu Yoseph yang keberadaannya nanti diperuntukan bagi semua masyarakat Labuaj Bajo," bebernya.
Sementara itu, Penyanyi Angel Pieters menambahkan, dia pun bersyukur bisa turut serta dan berkontribusi dalam penggalangan dana ini. Dia pun menghimbau pada semua orang untuk turut pula mendukung penggalangan dana tersebut.
"Secara personal, aku merasa diberi tanggung jawab bernyanyi, bukan buat aku saja, tapi jadi berkat banyak orang. Jadi kalo ada kesempatan seperti ini, saya jadikan karena ini kesempatan saya buat berbagi," katanya.
Adapun dalam pagelaran musik itu, hadir pula Maria Simorangkir (Indonesian Idol 2018), Canisius Wind Ensemble (CWE), Angel Pieters, Brigitta Meliala, The Mokers, Jessica Januar, Cantate Domino, John Paul II Choir Indonesia, dan Voicestra Orchestra. Bagi masyarakat yang hendak memberikan donasinya bisa langsung ke rekening Bank BNI Manado, No Rek : 7000667701 / 7000667712 atas nama Kongregasi Dina Santo Joseph (DSY) Manado.
Pimpinan Kongregasi DSY, Suster Christina Tandayu DSY mengatakan, pembangunan RS Santu Yoseph itu sejatinya dilakukan lantaran fasilitas kesehatan di wilayah tersebut masih sangat minim. Awalnya, para suster Kongregasi DSY hanya membuka karya kesehatan di Labuan Bajo hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah poliklinik.
"Lalu, tahun 2012 silam kami membuat analisis karena potret masyarakat di Labuan Bajo masih sangat terbatas soal kesehatan. Meski saat ini sudah ada BPJS dari pemerintah, pelayanan kesehatan di sana tetaplah dibutuhkan guna meningkatkan pelayanan dan kualitas kesehatan," ujarnya kepada wartawan disela-sela acara.
Maka itu, kata dia, Kongregasi DSY memutuskan untuk membangun RS Santo Yoseph di Labuan Bajo guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di lokasi itu. Semua itu dilakukan sesuai visi misi Kongregasi DSY yang hendak selalu menolong masyarakat kecil, khususnya dari segi kesehatan.
"Masyarakat saat ini di Flores ada yang sudah maju, tapi masih banyak juga yang di kampung-kampung, masih sangat tak mampu. Sehingga kalau dirujuk ke Ruteng (kota di Flores) itu tak mampu," tuturnya.
Dengan adanya penggalangan dana ini, diharapkan bisa mengetuk hati semua masyarakat untuk turut membantu dalam menyelesaikan pembangunan RS Santo Yoseph guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Labuan Bajo. Dengan begitu, mutu kesehatan masyarakat Labuan Bajo pun terus berkembang pula.
"Prinsip kami tetap mengembangkan kesehatan untuk orang kecil, Kongregasi DSY tak mencari untung disana, bukan bisnis, semua untuk masyarakat," katanya.
Berpakaian hitam: Panitia Penggalangan Dana Penyelesaian Bangunan RS Santu Yoseph Labuan Bajo, Irene Sugiharto dan Pimpinan Kongregasi DSY, Suster Christina Tandayu DSY. Foto/Ari Sandita Murti/SINDOnewsSementara itu, Panitia Penggalangan Dana Penyelesaian Bangunan RS Santu Yoseph Labuan Bajo, Irene Sugiharto mengungkapkan, RS Santo Yoseph itu memang telah dibangun, hanya saja pembangunannya terhenti di tengah jalan karena kurangnya dana. Sebabnya, baik karena suatu hal maupun terkait kebijakan di sana sehingga pembiayaan pun terserap ke lainnya.
"Maka itu, kami pun masuk melakukan penggalangan dana, baik melalui kawan, network kami, dan mencari donator. Kami pun terbentuk dari perkawanan, persahabatan, komunitas gereja, dan paroki yang berbeda-beda untuk membantu, saat ini yang hadir dalam kehidupan kami adalah RS Labuan Bajo," terangnya.
Adapun RS Labuan Bajo, paparnya, saat ini kondisinya belum dibangun seutuhnya lantaran terhambatnya pembangunan. Berbagai upaya pun dilakukan guna penggalangan dana pembangunan RS Labuan Bajo, salah satunya dengan menjual tiker konser, sebagaimana konser musik yang digelar di Basket Hall SUGBK, Senayan, Jakarta, ini.
"Dukungan penggalangan dana ini dengan menjual tiket konser musik, yang di jual itu tiket Tribun, VVIP, dan VIP. Semuanya untuk Kongregasi DSY yang saat ini tengah fokus untuk pembangunan RS Santu Yoseph," terangnya.
Sebelum menggelar konser itu, jelas Irene, pihaknya pun melakukan survei di Labuan Bajo dan melihat kalau wilayah itu perlu mendapatkan perhatian kesehatan. Adapun klinik yang ada di sana masih sangat sederhana, secara fisik dan peralatan pun minim.
"Sebetulnya agar gedung selesai, semua tercukupi, termasuk alat kesehatan segala macam, bisa dihuni dan bisa beroperasi itu membutuhkan dana Rp 9 M," katanya.
Maka itu, tambahnya, pihaknya pun mengajak semua masyarakat untuk turut membantu pembangunan RS Santo Labuan Bajo. Semua dana yang saat ini terkumpul, baik secara nontunai atau transfer, gesek EDC, maupun tunai bakal masuk langsung ke rekening Kongregasi DSY.
"Maka itu, bila mau menyumbang itu rak ada deadlinenya dan akan langsung masuk ke rekening yang dimiliki Kongregasi DSY dan berapapun itu adalah berkat untuk RS Santu Yoseph yang keberadaannya nanti diperuntukan bagi semua masyarakat Labuaj Bajo," bebernya.
Sementara itu, Penyanyi Angel Pieters menambahkan, dia pun bersyukur bisa turut serta dan berkontribusi dalam penggalangan dana ini. Dia pun menghimbau pada semua orang untuk turut pula mendukung penggalangan dana tersebut.
"Secara personal, aku merasa diberi tanggung jawab bernyanyi, bukan buat aku saja, tapi jadi berkat banyak orang. Jadi kalo ada kesempatan seperti ini, saya jadikan karena ini kesempatan saya buat berbagi," katanya.
Adapun dalam pagelaran musik itu, hadir pula Maria Simorangkir (Indonesian Idol 2018), Canisius Wind Ensemble (CWE), Angel Pieters, Brigitta Meliala, The Mokers, Jessica Januar, Cantate Domino, John Paul II Choir Indonesia, dan Voicestra Orchestra. Bagi masyarakat yang hendak memberikan donasinya bisa langsung ke rekening Bank BNI Manado, No Rek : 7000667701 / 7000667712 atas nama Kongregasi Dina Santo Joseph (DSY) Manado.
(mhd)