Jelang Panen, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Bekasi Terendam Banjir
A
A
A
BEKASI - Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terdampak bencana banjir yang menerjang wilayah tersebut. Padahal, dalam waktu dekat ini petani di Kabupaten Bekasi akan melakukan panen raya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni mengatakan, hingga saat ini terdata sebanyak 804 hektare lahan pertanian hancur terendam banjir. Jumlah itu meliputi lahan persawahan di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. "Hingga hari ini (Kamis) terdata 804 hektar terdampak banjir," katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Menurut dia, lahan pertanian yang terdampak banjir itu berada di lima kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Tarumajaya, Karangbahagia, Sukatani, Sukakarya dan Bojongmangu. Apalagi, lahan persawahan di Kecamatan Sukakarya merupakan wilayah paling banyak terkena dampak dari bencana banjir.
Sebab, dari lima kecamatan yang terkena banjir, wilayah Sukakarya mempunyai lahan persawahan yang paling luas. Dari 3.770 hektare luas lahan persawahan di Kecamatan Sukakarya, lahan persawahan yang terkana banjir seluas 546 hektar dengan ketinggian air mencapai 50-80 centimeter.
"Kalau dikalkulasi dari lima kecamatan itu hanya 6,2 persen lahan persawahan yang terkena banjir," ujarnya. Saat ini, kata dia, jumlah keseluruhan lahan persawahan yang ada di Kabupaten Bekasi seluas 48.406 hektare, dari jumlah itu hanya 804 hektare lahan persawahan di Kabupaten Bekasi yang terkena banjir.
Nani menjelaskan, sehingga lahan pertanian yang terdampak banjir secara keseluran mencapai 1,6 persen. Untuk itu, lembaganya sedang melakukan monitoring dan pendataan terhadap lahan pertanian yang terkena dampak banjir. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menemukan lahan persawahan yang mengalami puso.
Kendati demikian, dia menghimbau kepada petani untuk menunda musim tanam. Sebab, pemerintah memprediksi banjir akan kembali menerjang wilayahnya tersebut. "Tapi kebanyakan petani sudah pada tahu kalau musim hujan mereka menunda menanam. Mereka menunggu fluktuasi cuaca," ungkapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno menyesalkan peristiwa bencana banjir yang merendam area pertanian diwilayahnya. Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan. "Pemerintsah sudah memberikan bantuan benih dan pupuk kepada petani," katanya.
Menurut dia, penyebab lahan pertanian diterjang banjir itu karena maraknya alih fungsi lahan yang terjadi secara sporadis di wilayah Kabupaten Bekasi. Lahan pertanian kini beralih menjadi perumahan dan industri. "Salah satu penyebabnya karena maraknya alih fungsi lahan, untuk itu pemerintah harus tegas," tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni mengatakan, hingga saat ini terdata sebanyak 804 hektare lahan pertanian hancur terendam banjir. Jumlah itu meliputi lahan persawahan di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. "Hingga hari ini (Kamis) terdata 804 hektar terdampak banjir," katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Menurut dia, lahan pertanian yang terdampak banjir itu berada di lima kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Tarumajaya, Karangbahagia, Sukatani, Sukakarya dan Bojongmangu. Apalagi, lahan persawahan di Kecamatan Sukakarya merupakan wilayah paling banyak terkena dampak dari bencana banjir.
Sebab, dari lima kecamatan yang terkena banjir, wilayah Sukakarya mempunyai lahan persawahan yang paling luas. Dari 3.770 hektare luas lahan persawahan di Kecamatan Sukakarya, lahan persawahan yang terkana banjir seluas 546 hektar dengan ketinggian air mencapai 50-80 centimeter.
"Kalau dikalkulasi dari lima kecamatan itu hanya 6,2 persen lahan persawahan yang terkena banjir," ujarnya. Saat ini, kata dia, jumlah keseluruhan lahan persawahan yang ada di Kabupaten Bekasi seluas 48.406 hektare, dari jumlah itu hanya 804 hektare lahan persawahan di Kabupaten Bekasi yang terkena banjir.
Nani menjelaskan, sehingga lahan pertanian yang terdampak banjir secara keseluran mencapai 1,6 persen. Untuk itu, lembaganya sedang melakukan monitoring dan pendataan terhadap lahan pertanian yang terkena dampak banjir. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menemukan lahan persawahan yang mengalami puso.
Kendati demikian, dia menghimbau kepada petani untuk menunda musim tanam. Sebab, pemerintah memprediksi banjir akan kembali menerjang wilayahnya tersebut. "Tapi kebanyakan petani sudah pada tahu kalau musim hujan mereka menunda menanam. Mereka menunggu fluktuasi cuaca," ungkapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno menyesalkan peristiwa bencana banjir yang merendam area pertanian diwilayahnya. Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan. "Pemerintsah sudah memberikan bantuan benih dan pupuk kepada petani," katanya.
Menurut dia, penyebab lahan pertanian diterjang banjir itu karena maraknya alih fungsi lahan yang terjadi secara sporadis di wilayah Kabupaten Bekasi. Lahan pertanian kini beralih menjadi perumahan dan industri. "Salah satu penyebabnya karena maraknya alih fungsi lahan, untuk itu pemerintah harus tegas," tegasnya.
(ysw)