Psikolog Sebut Reynhard Cenderung Psikopat

Rabu, 08 Januari 2020 - 07:00 WIB
Psikolog Sebut Reynhard Cenderung Psikopat
Psikolog Sebut Reynhard Cenderung Psikopat
A A A
DEPOK - Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta mengatakan, dari ciri-ciri yang ada pada Reynhard mengarah pada ciri-ciri psikopat. Cirinya antara lain Reynhard bisa dengan mudah mengelabui orang lain. (Baca juga: Reynhard Sinaga dari Keluarga Kaya, Ayahnya Tak Tahu Anaknya Gay)

“Kalau melihat sebagian ciri-cirinya memang mengarah pada ciri-ciri psikopat, antara lain dengan caranya dia bisa dengan mudah mengelabui orang lain,” katanya, Selasa (7/1/2020). (Baca juga: Reynhard Sinaga, Pemerkosa Terbesar dalam Sejarah Hukum Inggris)

Dia menjelaskan, psikopat adalah seseorang yang manipulatif dan mudah untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Karenanya dengan ciri tersebut agak sulit dikenali bahwa ia adalah seorang psikopat. Namun demikian, untuk bisa memastikan tentunya perlu asesmen mendalam. (Baca juga: Tim Pengacara Khawatir Reynhard Sinaga Akhiri Hidup di Penjara)

“Orang dengan psikopat biasanya juga tidak bisa membedakan benar dan salah sehingga ketika melakukan hal salah atau yang kriminal, mereka tidak merasa bersalah apalagi menyesali,” paparnya. (Baca juga: Korban: Saya Ingin Reynhard Membusuk di Neraka)

Shinta menuturkan, orang dengan psikopat umumnya terkesan menawan, senang bersosialisasi, peduli dan ramah pada orang lain. Dia juga tampak berpikir logis, masuk akal, memiliki tujuan yang dipikirkan dengan matang, dapat memberikan penjelasan secara akurat dan memberikan tanggapan yang sesuai bahwa ada konsekuensi bagi para antisosial dan pelanggar hukum.

“Psikopat mampu menilai diri sendiri dan akan dengan terbuka mengoreksi kesalahan di masa lalu. Psikopat tidak menunjukkan gejala-gejala umum perilaku neurotik, termasuk kegelisahan, kecemasan, histeria, perubahan suasana hati, kelelahan ekstrem, dan sakit kepala. Pada situasi yang membuat orang lain kesal atau jengkel, psikopat malah terkesima dan memperlihatkan kekosongan emosi, tanpa ada rasa takut atau cemas,” paparnya.

Biasanya seorang psikopat bisa seperti itu karena banyak faktor penyebab. Misalnya pengalaman seksualnya di masa lalu. Mulai dari perilaku seksualnya sejak kecil, paparan pada hal-hal yang bersifat pornografi, pergaulan, atau juga trauma atas jadian seksual pada dirinya.

Pada banyak kasus pelaku sodomi dilakukan oleh korban sodomi di masa lalu. Dendam akan dominansi seksual dari pelaku kemudian dilampiaskan pada korban dengan melakukan hal yang sama. Meski ada pula sebagian kecil yang memang genetik. “Pengalaman berhasil melakukan pemerkosaan akan menimbulkan kepuasan sendiri yang akhirnya mendorong pelaku melakukan hal yang sama berulang kali. Akhirnya bisa disebut sebagai serial rapist,” katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8130 seconds (0.1#10.140)