BNPB Sebut Jumlah Pengungsi Banjir Jabodetabek Makin Berkurang
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga saat ini jumlah masyarakat yang mengungsi pascabanjir di Jabodetabek semakin berkurang. Saat ini, tercatat ada sebanyak 14.000 orang yang mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Agus Wibowo mengatakan, enam hari pascabanjir di Jabodetabek dan sekitarnya, data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga 7 Januari 2020 ini menunjukkan genangan air hanya terlihat di dua titik wilayah, yaitu Kabupaten Bogor 20 cm dan Jakarta Barat 20-60 cm.
"Lalu, terjadi penurunan jumlah pengungsi yang cukup signifikan, semula 36.419 jiwa menjadi 14.535 jiwa," kata Agus pada wartawan, Selasa (7/1/2020). (Baca: Korban Meninggal Akibat Banjir Bertambah Jadi 67 Orang dan 1 Hilang)
Menurut Agus, pengungsi paling banyak bereada di Kabupaten Bogor yang mencapai 8.487 jiwa, Kabupaten Lebak sebanyak 4.032, Kabupaten Bekasi 1.050 jiwa, Kota Bekasi 98 jiwa, Kota Depok 44 jiwa, Jakarta Barat 755 jiwa, Jakarta Timur 50 jiwa, dan Jakarta Selatan 19 jiwa.
Dia menambahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga sepekan kedepan, dan siklus ini akan berulang hingga pertengahan Februari 2020. Maka itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan aktif memantau informasi peringatan dini cuaca dari BMKG
"Lalu, gotong royong dalam melakulan pembersihan got, gorong-gorong, selokan dan daerah resapan air lainnya sebagai langkah kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi banjir," ucapnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Agus Wibowo mengatakan, enam hari pascabanjir di Jabodetabek dan sekitarnya, data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga 7 Januari 2020 ini menunjukkan genangan air hanya terlihat di dua titik wilayah, yaitu Kabupaten Bogor 20 cm dan Jakarta Barat 20-60 cm.
"Lalu, terjadi penurunan jumlah pengungsi yang cukup signifikan, semula 36.419 jiwa menjadi 14.535 jiwa," kata Agus pada wartawan, Selasa (7/1/2020). (Baca: Korban Meninggal Akibat Banjir Bertambah Jadi 67 Orang dan 1 Hilang)
Menurut Agus, pengungsi paling banyak bereada di Kabupaten Bogor yang mencapai 8.487 jiwa, Kabupaten Lebak sebanyak 4.032, Kabupaten Bekasi 1.050 jiwa, Kota Bekasi 98 jiwa, Kota Depok 44 jiwa, Jakarta Barat 755 jiwa, Jakarta Timur 50 jiwa, dan Jakarta Selatan 19 jiwa.
Dia menambahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga sepekan kedepan, dan siklus ini akan berulang hingga pertengahan Februari 2020. Maka itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan aktif memantau informasi peringatan dini cuaca dari BMKG
"Lalu, gotong royong dalam melakulan pembersihan got, gorong-gorong, selokan dan daerah resapan air lainnya sebagai langkah kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi banjir," ucapnya.
(whb)