Kemensos Distribusikan Logistik untuk Korban Banjir di Bekasi

Kamis, 02 Januari 2020 - 11:29 WIB
Kemensos Distribusikan...
Kemensos Distribusikan Logistik untuk Korban Banjir di Bekasi
A A A
BEKASI - Kementrian Sosial Republik Indonesia mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk korban terdampak banjir di DKI Jakarta dan Kabupaten Bandung Barat, Bekasi serta wilayah berpotensi banjir di Provinsi Banten.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat bersama jajaran Kemensos meninjau langsung lokasi banjir di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Timur, Kota Bekasi. Dilokasi itu, Harry membagikan logistic untuk keperluan ribuan warga Margahayu yang terdampar banjir dilokasi yang dilintasi Kali Bekasi tersebut.

”Selain meninjau langsung, kami distribusikan bantuan sebesar Rp2,43 miliar untuk warga terdampak banjir,” ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementrian Sosial, Harry Hikmat kepada SINDO di Bekasi Timur, Kamis (2/1/2020). Bantuan itu, kata dia, untuk warga Bekasi, DKI Jakarta, Kabupaten Bandung Barat dan Banten.

Menurut dia, bantuan bencana alam untuk DKI Jakarta telah dikirimkan dari Gudang Pusat Kemensos di Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Total bantuan sebesar Rp750 juta terdiri dari bantuan makanan siap saji 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket.

Kemudian selimut 200 lembar dan 100 paket sandang. ”Dapur umum untuk DKI Jakarta sudah berdiri dengan dikoordinir oleh Dinas Sosial DKI Jakarta. Demikian halnya dapur umum untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bekasi telah berjalan mulai pagi ini dengan dukungan Tagana dan dinsos setempat,” jelasnya.

Dapur umum di Kabupaten Bandung Barat dipusatkan di Cipeudeuy Kecamatan Padalarang untuk memenuhi 3 titik pengungsian. Dapur umum memenuhi kebutuhan makan untuk pengungsi sebanyak 300 orang n 200 relawan.”Dukungan logistik lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama 3 hari ke depan,” ungkapnya.

Bantuan bencana alam untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp1 miliar. Bantuan terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bugkus, tenda serba guna 3 unit, tenda gulung 460 lembar, velbed 230 unit, kasur 230 lembar, Dapur Umum Lapangan 1 set, peralatan keluarga 920 paket, paket sandang 40 dan perlengkapan Tagana 50 paket.

”Selanjutnya nanti akan kita tambah dengan bantuan Alat Kebersihan untuk membantu warga dan Tagana dalam membersihkan rumah dan lingkungan sekitar,” katanya. Sementara itu bantuan bencana alam untuk wilayah berpotensi banjir yakni Provinsi Banten adalah senilai Rp680 juta.

Bantuan terdiri dari makanan anak 1.800 paket, mie 30 ribu bungkus, tenda gulung 400 lembar, kasur 200 lembar, peralatan keluarga 800 paket dan bantuan perlengkapan Tagana 25 paket.”Saat ini bantuan logistic sudah terdistribusi kepada korban terdampak banjir dibeberapa tempat tersebut,” tegasnya.

Menteri Sosial, Juliari P Batuabara mengatakan, bantuan kebutuhan dasar secara bertahap sudah di kirimkan ke wilayah terdampak, sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga.”Pendistribusian logistic terus dilakukan beberapa hari kedepan,” katanya.

Menurut dia, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, dalam setiap kejadian bencana pemerintah harus segera turun memberikan pemenuhan kebutuhan dasar terdahap warga dan memastikan mereka ditangani dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, semua jajaran diminta untuk kordinasi dan langsung turun membantu korban banjir.

Pada saat bencana, tugas Kementerian Sosial adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.

”Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya,” ungkapnya. Pada saat terjadinya bencana dan pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat.

Kementerian Sosial mengerahkan seluruh Potensi Penanggulangan Bencana Alam. Yakni pengerahan personil TAGANA dan Sahabat TAGANA, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)