Banjir di Tangerang Selatan, Satu Warga Tewas Tersengat Listrik
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Banjir yang terjadi di hari pertama tahun 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menelan korban jiwa. Satu orang warga tewas tersetrum aliran listrik.
Korban diketahui bernama Taufik (35), warga Perumahan Ciputat Baru, Jalan Gelatik, RT 07/RW 08, Sawah, Ciputat. Korban tersetrum aliran listrik di rumahnya. Saat itu, korban tidak tahu stop kontak listriknya belum mati.
"Kami masih terus menggali informasi akurat kronologis awal korban tersetrum aliran listrik. Kami juga telah berkoordinasi dengan PLN setempat agar memadamkan aliran listrik di perumahan yang banjir," ujar Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika saat dihubungi wartawan, Rabu (1/1/2020). (Baca juga: Banjir, PLN Sengaja Padamkan Listrik Demi Keselamatan Warga)
Menurut Endy, korban meninggal saat di dalam perjalanan menuju perawatan di RS Hermina Ciputat yang tidak jauh dari perumahannya. "Korban sudah dibawa ke rumah sakit. Selanjutnya kita cek untuk pendataan lain-lain, termasuk kronologisnya. Masih dikumpulkan," kata Endy.
Sebelumnya PLN sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air. Imbauan tersebut adalah:
1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB)
2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak
3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman
4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di kompleks perumahaan korban, tampak tim SAR dari ACT sedang melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya kebanjiran. (Baca juga: 250 Titik Banjir Kepung Kota Tangerang)
Evakuasi difokuskan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang tua lansia. Prosesi evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet yang didayung secara manual dari rumah ke rumah, ke tempat kering.
Komandan Rescue Disaster ACT Kusmayadi membenarkan adanya warga yang tewas tersengat listrik. Dirinya pun ikut melakukan evakuasi terhadap korban.
"Kalau dari pagi tadi memang banyak yang sudah kita evakuasi. Tapi kebanyakan lansia dan anak-anak. Termasuk yang tersengat listrik pagi tadi itu. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ucapnya.
Untuk evakuasi, pihaknya menerjunkan dua perahu karet. Hingga kini evakuasi terhadap korban banjir masih terus dilakukan. Usai dievakuasi warga berkumpul di warung.
Korban diketahui bernama Taufik (35), warga Perumahan Ciputat Baru, Jalan Gelatik, RT 07/RW 08, Sawah, Ciputat. Korban tersetrum aliran listrik di rumahnya. Saat itu, korban tidak tahu stop kontak listriknya belum mati.
"Kami masih terus menggali informasi akurat kronologis awal korban tersetrum aliran listrik. Kami juga telah berkoordinasi dengan PLN setempat agar memadamkan aliran listrik di perumahan yang banjir," ujar Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika saat dihubungi wartawan, Rabu (1/1/2020). (Baca juga: Banjir, PLN Sengaja Padamkan Listrik Demi Keselamatan Warga)
Menurut Endy, korban meninggal saat di dalam perjalanan menuju perawatan di RS Hermina Ciputat yang tidak jauh dari perumahannya. "Korban sudah dibawa ke rumah sakit. Selanjutnya kita cek untuk pendataan lain-lain, termasuk kronologisnya. Masih dikumpulkan," kata Endy.
Sebelumnya PLN sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air. Imbauan tersebut adalah:
1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB)
2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak
3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman
4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di kompleks perumahaan korban, tampak tim SAR dari ACT sedang melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya kebanjiran. (Baca juga: 250 Titik Banjir Kepung Kota Tangerang)
Evakuasi difokuskan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang tua lansia. Prosesi evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet yang didayung secara manual dari rumah ke rumah, ke tempat kering.
Komandan Rescue Disaster ACT Kusmayadi membenarkan adanya warga yang tewas tersengat listrik. Dirinya pun ikut melakukan evakuasi terhadap korban.
"Kalau dari pagi tadi memang banyak yang sudah kita evakuasi. Tapi kebanyakan lansia dan anak-anak. Termasuk yang tersengat listrik pagi tadi itu. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ucapnya.
Untuk evakuasi, pihaknya menerjunkan dua perahu karet. Hingga kini evakuasi terhadap korban banjir masih terus dilakukan. Usai dievakuasi warga berkumpul di warung.
(thm)