Kado Tahun Baru dari DKI, Dua Flyover di Bekasi Bisa Dilintasi Awal 2020

Minggu, 29 Desember 2019 - 22:45 WIB
Kado Tahun Baru dari...
Kado Tahun Baru dari DKI, Dua Flyover di Bekasi Bisa Dilintasi Awal 2020
A A A
BEKASI - Awal 2020 mendatang, warga Bekasi bakal mendapatkan kado terindah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kado itu berupa pembangunan Flyover Rawapanjang dan Cipendawa yang direncanakan bisa dilintasi oleh masyarakat umum.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana, mengatakan, pembangunana dua flyover tersebut sudah rampung 100 persen. Sebab, kontrak pengerjaanya hingga Senin 30 Desember.”Saat ini sedang tahap finishing, agar nyaman dan aman saat dilintasi masyarakat,” ujarnya, Minggu (29/12/2019).

Untuk pengoperasiannya direncanakan Januari 2020. Adapun tanggalnya masih menunggu jadwal dari Gubernur DKI Jakarta yang berencana hadir meresmikan. ”Belum pasti jadwalnya, kita sesuaikan dengan agenda dari Gubernur DKI yang ingin hadir dalam peresmian ini,” bebernya.

Pembangunan Flyover Rawapanjang dan Cipendawa telah dimulai sejak 2017. Adapun biaya pembangunan kontruksi maupun pembebasan lahan menggunakan dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, pembangunan dilakukan dua tahap. Tahap satu di 2017-2018 dan tahap dua di 2019 ini.

Arief menjelaskan, Flyover Rawapanjang itu menghubungkan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Raya Narogong. Sedangkan Flyover Cipendawa merupakan akses penghubung Jalan Raya Cipendawa dan Jalan Raya Narogong. ”Selain mengurai kemacetan, dua flyover ini untuk menunjang truk sampah DKI,” ungkapnya.

Pembangunan kedua flyover itu menelan biaya Rp420 miliar untuk kontruksinya saja. Dengan rincian Flyover Rawapanjang sebesar Rp180 miliar dan Cipendawa Rp240 miliar. Apalagi, pembebasan tanah di Flyover Cipendawa membutuhkan lahan sekitar 13.000 meter persegi, sedangkan Flyover Rawapanjang sekiar 7.000 meter persegi.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, keberadaan flyover ini diyakini bisa mempermudah arus lalu lintas truk sampah DKI Jakarta menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. ”Sebelum ada jembatan ini, kondisi jalanan masih dalam kondisi macet parah,” katanya.

Untuk itu, kata dia, keberadaan jembatan ini merupakan hal yang mendesak karena untuk mengurai kepadatan kendaraan yang terjadi selama ini. Apalagi penantian warga Bekasi selama dua tahun bakal terobati dengan kehadiran dua flyover yang mulai difungsikan pada awal tahun depan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)