8 Penjahat Didor, Angka Kriminalitas di Depok Menurun

Kamis, 26 Desember 2019 - 20:36 WIB
8 Penjahat Didor, Angka...
8 Penjahat Didor, Angka Kriminalitas di Depok Menurun
A A A
DEPOK - Kasus kejahatan jalanan masih kerap terjadi di Depok sepanjang 2019. Pencurian kendaraan bermotor sepanjang tahun tahun ini tercatat sebanyak 106 kasus. Jumlah ini turun dibanding 2018 lalu yang mencapai 120 kasus.

Sedangkan untuk total tindak pencurian di tahun 2019 sebanyak 106 atau turun 37% dari tahun 2018 yang mencapai 238 kasus. "Secara garis besar angka kriminalitas di Depok turun dibanding tahun sebelumnya. Untuk angka penyelesaian kasus mengalami peningkatan yang awalnya 42% di tahun 2018 menjadi 50% pada 2019 ini," ungkap Kapolrestro Depok, AKBP Azis Andriansyah saat rilis akhir tahun di Aula Atmani Mapolrestro Depok, Kamis (26/12/2019).

Menurut Azis, turunnya angka kriminal di Depok dipicu dari upaya pihaknya melakukan penindakan terhadap pelaku kejahatan, utamanya kejahatan jalanan yang sering meresahkan warga. Salah satunya dengan melakukan tindakan tegas terukur pada pelaku kejahatan.

Setidaknya di tahun 2019, kepolisian telah menindak tegas terukur delapan orang penjahat jalanan. Dari delapan orang tersebut, satu di antaranya ditembak mati karena melakuakn perlawanan yang hampir mengancam keselamatan anggota.

"Dalam setahun ini kita sudah lakukan tindakan tegas dan terukur tercatat satu orang pelaku (pencurian motor) kami tembak mati karena melakukan perlawanan, sedangkan lainnya kami lumpuhkan (tembak bagian kaki). Ada sekitar tujuh orang yang dilumpuhkan, satu meninggal dunia," paparnya.

Azis menegaskan, pihaknya tidak mentolerir penjahat yang sudah sering meresahkan warga. Baik penjahat jalanan maupun pelaku kejahatan lainnya seperti bandar narkoba. Karena mereka telah membuat situasi di Depok menjadi tidak kondusif. "Patroli terus kami tingkatkan untuk menciptakan Depok yang aman dan kondusif," ucap Azis.

Untuk jenis kasus lain yang juga menjadi sorotan di tahun 2019 adalah pembunuhan. Angkanya sama dengan di tahun 2018 yaitu sebanyak enam kasus. Hanya saja, untuk penyelesaian perkaranya mengalami peningkatan. "Perbedaannya di pengungkapan, pada 2018 lalu yang terungkap ada tiga kasus sedangkan pada 2019 ada delapan. Ini karena ada penyelesaian perkara pembunuhan di tahun lalu yang diselesaikan tahun ini," ugkapnya.

Selain itu beberapa kasus lain juga mengalami penurunan seperti narkoba yang mencapai 342 perkara di tahun 2019, sedangkan tahun lalu mencapai 344 kasus. Diakui Azis masalah penyelesaian kasus narkoba paling banyak dilakukan tahun 2019.

Disisi lain peningkatan justru terlihat dari laporan kecelakaan lalu lintas, dimana pada tahun 2018 hanya 217 perkara sedangkan pada 2019 mencapai 414 perkara. "Hal ini disebabkan oleh jumlah pelaporan yang mengalami peningkatan. Ada beberapa item yang dulu tidak masuk laporan, tapi sekarang (2019) masuk dalam laporan,” ucapnya.

Sementara itu YI, salah satu pencuri motor yang terpaksa dilumpuhkan timah panas mengaku sudah beberapa bulan beraksi di Depok. Dia bersama temannya yang melarikan diri selalu membawa senjata api rakitan dan kunci letter T. "Satu bulan bisa sampai empat kali (mencuri). Senjatanya dari teman dipinjamin," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)