DPR Apresiasi Penunjukan Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya

Senin, 23 Desember 2019 - 22:35 WIB
DPR Apresiasi Penunjukan...
DPR Apresiasi Penunjukan Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya
A A A
JAKARTA - Komisi III DPR tidak sepakat dengan pernyataan Indonesian Police Watch (IPW) bahwa penunjukkan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menonjolkan "Geng Solo" dijabatan strategis Polri.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menilai anggapan itu tidak berdasar dan dapat dipastikan bahwa Kapolri Idham Azis telah memiliki berbagai kriteria professional yang perlu dipenuhi dalam mengangkat jabatan seseorang.

"Pasti ada kriteria profesionalnya lah, enggak mungkin ujug-ujug diangkat jadi Kapolda Metro Jaya dengan alasan yang sembarangan. Menurut saya, anggapan bahwa Pak Nana ditunjuk sebagai Kapolda Metro karena pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo itu tidak berdasar," kata Sahroni kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/12/2019)

Bendahara Umum DPP Partai Nasdem ini menyebut, posisi Kapolda Metro Jaya adalah jabatan yang sangat strategis. Karenanya, dia yakin bahwa Kapolri Jenderal Pol Idham Azis telah melakukan penilaian yang objektif dan hati-hati sebelum memutuskan untuk menunjuk Irjen Pol Nana sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Ini jabatan yang sangat strategis, enggak bisa main-main. Jadi pasti Pak Kapolri juga sudah mempertimbangkan berbagai hal secara matang dan objektif. Selain itu, para polisi ini juga berjenjang kariernya. Jadi walaupun benar bahwa mereka pernah dinas di Solo, saya rasa semua Akpol juga kayaknya pernah dinas di sana,”’sambungnya.

Menurut Legislator asal Jakarta Utara itu, penunjukkan Irjen Nana sebagai Kapolda Metro Jaya merupakan keputusan yang tepat, mengingat track record Nana yang sudah pernah menduduki berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara tersebut.

"Jadi sampai Irjen Nana ini terpilih dalam posisi strategis seperti Kapolda Metro Jaya, itu memang karena mereka punya kapabilitas yang sudah teruji, bukan kaleng-kaleng. Makanya anggapan bahwa Geng Solo itu ditempatkan pada posisi-posisi strategis di kepolisian itu tidak berdasar," tegasnya.

Perlu diketahui bahwa "Geng Solo" adalah sebutan untuk pejabat di kepolisian yang menjabat sebagai Kapolresta Solo kala Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode. Dan Irjen Nana pernah menduduki jabatan sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2010 lalu.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1183 seconds (0.1#10.140)