Jelang Arus Mudik Nataru, Tol Japek Elevated II Terus Disempurnakan

Kamis, 19 Desember 2019 - 22:02 WIB
Jelang Arus Mudik Nataru,...
Jelang Arus Mudik Nataru, Tol Japek Elevated II Terus Disempurnakan
A A A
JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020, Jasa Marga terus melalukan penyempurnaan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek Eleveted II. Penyempurnaan kontruksi tersebut agar membuat nyaman ratusan ribu warga yang akan melintasi jalan layang tol terpanjang di Indonesia tersebut.

General Manager Traffic Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek, Aprimon mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah mengebut penyempurnaan atau perbaikan ecpantion joint atau sambungan konstruksi jalan layang. ”Dari 20 expantion joint yang ada mayoritas sudah kita sempurnakan hanya tinggal tersisa lima lagi, kita pastikan rampung saat Nataru,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/12/2019).

Dalamproses perbaikan atau penyempurnaan konstruksi sambungan jalan layang, Jasa Marga tidak melakukan penutupan arus lalu lintas. Sebab, jalan tol layang ini sudah beroperasi sejak 15 Desember lalu. ”Artinya kita melakukan penutupan satu lajur, jadi pada saat perbaikan tersisa satu lajur artinya masih bisa melintasi Japek Elevated,” ujarnya.

Saat ini, sepanjang perjalanan, masih ada beberapa elemen yang masih dalam tahap penyempurnaan. Termasuk kenyamanan jalan tol yang kerap terasa bergelombang. Apalagi, gelombang pada permukaan aspal jalan merupakan sambungan konstruksi jembatan layang yang terdapat setiap 180 meter.

Gelombang tersebut cukup menganggu apalagi ketika pengedara tidak mengontrol kecepatan kendaraan. Untuk itu, kemenhub, kepolisian dan Jasa Marga sepakat membatasi laju kendaraan di Tol Layang Japek berkisar 60-80 kilometer per jam. Hal itu dilakukan agar keselamatan pengendara bisa terjamin saat melintas ruas tol layang ini.

Kasubbag Humas Jasa Marga Jakarta – Cikampek, Hendra Damanik menambahkan, pihaknya mencatat ada sebanyak 38 kendaraan mengalami gangguan saat melintasi jalan layang tersebut. Kebanyakan Gangguan terbanyak terjadi pada awal pengoperasian perdana untuk umum pada Minggu 15 Desember lalu.

”Total ada 38 gangguan dalam waktu tiga hari, terbanyak hari pertama pengoperasian yakni 20 gangguan,” katanya. Hari pertama ada 20 gangguan di Tol Layang Japek, 10 gangguan karena mesin, overheat atau habis oli, 8 gangguan karena pecah ban atau kempes ban, serta 2 karena habis bahan bakar.

Kemudian Senin 16 Desember 2019 terjadi sembilan kendaraan mengalami gangguan, empat kendaraan karena mesin, overheat atau habis oli, dua gangguan karena pecah ban atau ban kempes, dan tiga gangguan karena kehabisan bahan bakar. Selasa 17 Desember 2019 terdapat sembilan kendaraan mengalami gangguan. Tiga gangguan karena mesin, overheat atau habis oli, Tiga gangguan karena pecah ban dan kehabisan bahan bakar.

Untuk itu, dia meminta masyarakat yang hendak menggunakan Tol Layang Japek agar menyiapkan kondisi kendaraan dengan baik. Terlebih mereka yang hendak berlibur ke daerah dengan melintasi jalan tol tersebut. ”Untuk bahan bakar harus disi full ketika hendak naik ke Tol Layang, karena diatas tidak ada SPBU,” paparnya.

Untuk mengantisipasi kendaraan kehabisan bensin di Tol Layang Japek, Jasa Marga bakal menyiapkan bensin kemasan ditiap mobil patrolinya. ”Tetap antisipasi kita siapkan bensin kemasan. Tapi diingat juga jangan andalkan itu, tetap harus dipersiapakan isi bahan bakar mobilnya yang penuh,” tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)