Pembangunan MRT Fase II Bundaran HI-Kota Lebih Rumit dari Fase I

Senin, 11 November 2019 - 15:29 WIB
Pembangunan MRT Fase II Bundaran HI-Kota Lebih Rumit dari Fase I
Pembangunan MRT Fase II Bundaran HI-Kota Lebih Rumit dari Fase I
A A A
JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan memulai pembangunan Fase II Bundaran HI-Jakarta Kota pada Maret 2020 mendatang. Pembangunan Fase II ini dinilai lebih rumit dibandingkan Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI.

Dirut PT MRT Jakarta, William Sabandar menjelaskan, Fase II MRT Bundaran HI-Jakarta Kota memiliki rute sepanjang 5,8 kilometer dengan tujuh stasiun yang semuanya berada di bawah tanah. Ketujuh stasiun bawah tanah tersebut yakni, Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Meski tak sepanjang MRT Lebak Bulus-Bundaran HI yang memiliki rute sepanjang 15,7 kilometer dengan 13 stasiun, William menjelaskan, pembangunan MRT Fase II lebih rumit dan memiliki kendala lebih. (Baca: Pengerjaan MRT Fase II Dimulai di Monas, Ditarget Beroperasi 2025)

"Secara teknis, pengerjaan terowongan berada di bawah sungai yakni, Sungai Batang Hari di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk," kata William di Jakarta, Senin (11/11/2019).

William mengungkapkan, adanya sungai dalam rute MRT Fase II ini membuat pembangunan terowongan yang melewati kawasan Sawah Besar dan Mangga Besar dibangun bertingkat. "Di kawasan ini, kedalaman terowongan bisa mencapai lebih 30 meter di bawah permukaan tanah," ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, kendala lain yang mesti diperhatikan dalam MRT Fase II adalah pembangunannya bakal melewati kawasan di sekitar Kota Tua dengan banyak cagar budaya."Ada banyak bangunan bersejarah yang kita lalui. Kita harus kerja sama dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya untuk memastikan konstruksi yang kita bangun tidak merusak bangunan cagar budaya," ujarnya.

Menurut dia, ada beberapa pengerjaan awal sebelum membangun konstruksi stasiun MRT, mulai dari pembangunan dinding diafragma untuk gardu induk di Monas, relokasi pohon, penggalian, pengecoran, persiapan area kerja, sampai pemasangan rebar untuk guidewall.

Proyek ini memiliki tujuh paket kontrak, terdiri dari CP200 hingga CP206. CP200 melingkupi konstruksi struktur gardu induk. Paket CP201 sampai CP203 merupakan pembangunan stasiun MRT Sarinah hingga Kota. Kemudian, CP204 merupakan pembangunan pekerjaan sistem railways, CP205 pembangunan sistem perkertaapian, signaling, dan telekomunikasi, lalu CP206 merupakan pengadaan kereta MRT.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6734 seconds (0.1#10.140)