Warga Kesulitan Air Bersih Meluas di Bambu Apus Jakarta Timur
A
A
A
JAKARTA - Wilayah yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang di wilayah Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, semakin meluas. Saat ini dua wilayah dilaporkan sudah kesulitan air bersih masing-masing berada di RW 03 dan RW 05, Kelurahan Bambu Apus.
"Terjadi kekeringan karena sumur kurang dalam. Tapi sudah ada warga yang ngedalemin," ujar Lurah Bambu Apus, Dodo Supendi, Kamis (24/10/2019).
Dodo mengatakan, awalnya musibah kekeringan terjadi hanya di satu lokasi, tepatnya di RW 03. Namun musibah itu meluas sehingga banyak warga yang membuat laporan yang ditujukan kepada Kelurahan Bambu Apus.
Guna mengatasi kekeringan itu, pihaknya sudah meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. "Bantuan awalnya dari damkar, tapi karena ternyata yang mengalami kekeringan agak luas, jadi kita kontak, lapor ke BPBD DKI dan akhirnya dapat bantuan dari Aetra," ucapnya.
Untuk memastikan distribusi air bersih berjalan lancar, Dodo bersama jajaran Kelurahan Bambu Apus langsung turun tangan mengatur jalanya pendistribusian air bagi warga yang terdampak kekeringan.
"Seperti kemarin, awal lapor RT 008 RW 03, di lapangan ternyata yang berdekatan dengan RT 008 adalah RT 005, karena RT 05 juga ada kekeringan, maka jadi satu di sana. Alhamdulillah dikirim satu tangki dengan kapasitas 4.000 liter," terangnya.
Dodo meminta warga Kelurahan Bambu Apus agar mulai sadar dan menjaga lingkungan sekitar, sehingga musibah kekeringan tidak menyebabkan wilayahnya menjadi kumuh.
"Jadi warga harus lebih sensitif lagi kepada lingkungannya, jadi kalau sudah ada yang terjadi maka RT/RW setempat segera melapor. Selagi kelurahan masih ada dan sanggup maka kita akan terus bantu," tandasnya.
"Terjadi kekeringan karena sumur kurang dalam. Tapi sudah ada warga yang ngedalemin," ujar Lurah Bambu Apus, Dodo Supendi, Kamis (24/10/2019).
Dodo mengatakan, awalnya musibah kekeringan terjadi hanya di satu lokasi, tepatnya di RW 03. Namun musibah itu meluas sehingga banyak warga yang membuat laporan yang ditujukan kepada Kelurahan Bambu Apus.
Guna mengatasi kekeringan itu, pihaknya sudah meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. "Bantuan awalnya dari damkar, tapi karena ternyata yang mengalami kekeringan agak luas, jadi kita kontak, lapor ke BPBD DKI dan akhirnya dapat bantuan dari Aetra," ucapnya.
Untuk memastikan distribusi air bersih berjalan lancar, Dodo bersama jajaran Kelurahan Bambu Apus langsung turun tangan mengatur jalanya pendistribusian air bagi warga yang terdampak kekeringan.
"Seperti kemarin, awal lapor RT 008 RW 03, di lapangan ternyata yang berdekatan dengan RT 008 adalah RT 005, karena RT 05 juga ada kekeringan, maka jadi satu di sana. Alhamdulillah dikirim satu tangki dengan kapasitas 4.000 liter," terangnya.
Dodo meminta warga Kelurahan Bambu Apus agar mulai sadar dan menjaga lingkungan sekitar, sehingga musibah kekeringan tidak menyebabkan wilayahnya menjadi kumuh.
"Jadi warga harus lebih sensitif lagi kepada lingkungannya, jadi kalau sudah ada yang terjadi maka RT/RW setempat segera melapor. Selagi kelurahan masih ada dan sanggup maka kita akan terus bantu," tandasnya.
(thm)