Bangun SDM, Mahasiswa Papua di Jakarta Gelar Dialog
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Papua di Jakarta menggelar kegiatan dialog Intelektual Muda Papua sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar mahasiswa Papua dan Jajaran Rektorat Universitas Esa Unggul. Kegiatan yang bertajuk "Membangun Generasi Muda Papua, Menuju Indonesia Unggul" ini bertempat di Surabi Teras Universitas Esa Unggul Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.
"Kegiatan dialog ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan akselerasi terhadap proses pembelajaran bagi mahasiswa/i Papua dan mahasiswa Indonesia Timur lainnya sehingga upaya untuk membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing tidak lagi memiliki tantangan yang berarti" kata Alfian Akbar, mahasiswa Universitas Esa Unggul sekaligus inisiator kegiatan ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10/2019).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Koalisi Muda Papua (KMP) dan dihadiri oleh jajaran Rektorat Universitas Esa Unggul serta organisasi mahasiswa Papua di antaranya dari Aliansi Mahasiswa Papua dan Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur.
Dialog Intelektual Muda Papua ini bertujuan untuk membangun kesadaran para mahasiswa Papua agar membangun SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing.
"Kami mahasiswa Papua tidak lagi mau terjebak dalam framing dan stigmaisasi yang selama ini dikembangkan, bahwa Papua adalah daerah yang tertinggal secara pendidikan dan memiliki SDM yang ‘rendah’. Kita harus buktikan bahwa generasi muda Papua juga bisa bersaing dengan saudara-saudara kita yang lain," tutur Akbar.
Dalam dialog tersebut, kata dia, mahasiswa Papua mendorong agar jajaran Rektorat Universitas Esa Unggul dapat menfasilitasi mahasiswa-mahasiswa Papua yang berprestasi untuk mengikuti lomba karya ilmiah, olahraga dan lainnya, agar mahasiswa Papua dapat menunjukan kualitasnya yang sebenarnya.
"Bahwa Papua juga bisa bersaing dengan saudara-saudara kita dari daerah lainnya," ujar Yacoba Jennyver Simopiaref Mahasiswi asal Timika Papua.
Dialog diakhiri dengan deklarasi bersama. Ada tiga poin isi deklarasi mahasiswa Papua itu, pertama mereka menegaskan bahwa akan belajar bersungguh-sungguh untuk membangung kualitas SDM yang unggul.
Kedua, mengimbau kepada teman-teman mahasiswa Papua yang eksodus agar kembali ke kota studi masing-masing dan melanjutkan perkuliahan.
"Ketiga mengimbau kepada seluruh pihak untuk senantiasa menjaga Papua sebagai tanah damai dan mengajak warga yang ada di Wamena dan sekitarnya, untuk saling menjaga, saling mengayomi, saling mencintai dan saling melindungi saudara se-bangsa dan se-tanah air, Indonesia," imbuhnya.
"Kegiatan dialog ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan akselerasi terhadap proses pembelajaran bagi mahasiswa/i Papua dan mahasiswa Indonesia Timur lainnya sehingga upaya untuk membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing tidak lagi memiliki tantangan yang berarti" kata Alfian Akbar, mahasiswa Universitas Esa Unggul sekaligus inisiator kegiatan ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10/2019).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Koalisi Muda Papua (KMP) dan dihadiri oleh jajaran Rektorat Universitas Esa Unggul serta organisasi mahasiswa Papua di antaranya dari Aliansi Mahasiswa Papua dan Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur.
Dialog Intelektual Muda Papua ini bertujuan untuk membangun kesadaran para mahasiswa Papua agar membangun SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing.
"Kami mahasiswa Papua tidak lagi mau terjebak dalam framing dan stigmaisasi yang selama ini dikembangkan, bahwa Papua adalah daerah yang tertinggal secara pendidikan dan memiliki SDM yang ‘rendah’. Kita harus buktikan bahwa generasi muda Papua juga bisa bersaing dengan saudara-saudara kita yang lain," tutur Akbar.
Dalam dialog tersebut, kata dia, mahasiswa Papua mendorong agar jajaran Rektorat Universitas Esa Unggul dapat menfasilitasi mahasiswa-mahasiswa Papua yang berprestasi untuk mengikuti lomba karya ilmiah, olahraga dan lainnya, agar mahasiswa Papua dapat menunjukan kualitasnya yang sebenarnya.
"Bahwa Papua juga bisa bersaing dengan saudara-saudara kita dari daerah lainnya," ujar Yacoba Jennyver Simopiaref Mahasiswi asal Timika Papua.
Dialog diakhiri dengan deklarasi bersama. Ada tiga poin isi deklarasi mahasiswa Papua itu, pertama mereka menegaskan bahwa akan belajar bersungguh-sungguh untuk membangung kualitas SDM yang unggul.
Kedua, mengimbau kepada teman-teman mahasiswa Papua yang eksodus agar kembali ke kota studi masing-masing dan melanjutkan perkuliahan.
"Ketiga mengimbau kepada seluruh pihak untuk senantiasa menjaga Papua sebagai tanah damai dan mengajak warga yang ada di Wamena dan sekitarnya, untuk saling menjaga, saling mengayomi, saling mencintai dan saling melindungi saudara se-bangsa dan se-tanah air, Indonesia," imbuhnya.
(mhd)