Pemkot Bekasi Alokasikan Rp11 Miliar Mebeler 99 Rombel
A
A
A
BEKASI - Untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengalokasikan anggaran Rp 11 miliar lebih untuk belanja mebeler dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019. Rencananya, mebeler ini akan segera didistribusikan kesetiap sekolah di Kota Bekasi.
"Secepatnya mebeler itu akan kita distribusikan secara bertahap. Saat ini masih dalam tahap pengadaan dalam lelang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, Senin (16/9/2019).
Anggaran sebesar itu, kata dia, untuk mebeler 99 rombongan belajar (Rombel) atau ruang kelas di 76 SD Negeri dan 77 Rombel di 47 SMP Negeri.
Meubelair itu terdiri dari lemari kelas, white board, meja dan kursi siswa serta meja dan kursi guru. Menurut dia, anggaran Rp11 miliar yang dialokasikan itu akan dibagi untuk pembelian meubeler SD Negeri Rp6 miliar dan Rp5 miliar untuk SMP Negeri. "Kita bagikan kepada sekolah yang membutuhkan," katanya.
Inayatullah menjelaskan, pengadaan meubeler itu untuk menggantikan meubelair lama usang dan untuk Unit Sekolah Baru (USB) yang belum memiliki meubeler. "USB itu kan pakai meubelair lama atau pakai punya sekolah yang dimerger. Tapi itu kan tidak elok ya jadi harus dibelikan baru," jelasnya.
Salah satu sekolah yang menjadi prioritas untuk diberikan mebeler seperti SDN 3 Pekayon Jaya, di Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi. Sebab, siswa disekolah tersebut sudah dua tahun belajar tanpa meja dan kursi. Hal tersebut, tentunya dikeluhkan siswa maupun orangtua siswa.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi memastikan pengadaan meja dan kursi di SD Negeri Pekayon Jaya 3, Kecamatan Bekasi Selatan, paling lambat Oktober 2019. "Saya pastikan akhir September ini atau paling lambat Oktober sudah dikirimkan meubeler (meja dan kursi)," ungkapnya.
Inay mengungkapkan tidak ada meja dan kursi itu terjadi setelah adanya renovasi dan penambahan ruang kelas baru di sekolah tersebut pada 2017. Dari awalnya 6 ruang kelas menjadi 12 ruang kelas. "Nah 2017 itu, kita sudah berikan meubeler baru untuk dua rombel (dua kelas). Kalau empat kelas karena terbatas anggaran," tegasnya.
Wali Kelas 6 SDN Negeri 3 Pekayon Jaya, Agus Herlan, 50, mengatakan, sudah pernah beberapa kali mengeluhkan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan. Apalagi, dia meminta pemerintah segera merealisasikan pengadaan mebeler sekolah. "Pemerintah sudah janji Oktober diberikan mebeler," katanya.
Beberapa waktu lalu juga pihak sekolah telah memberikan surat permohonan untuk penyediaan meubler di SDN 3 Pekayon Jaya. "Biar anak-anak lebih nyaman belajarnya, karena kalau dengan duduk di lantai itu sering keram juga, jadi kurang konsentrasi untuk belajar," tegasnya.
"Secepatnya mebeler itu akan kita distribusikan secara bertahap. Saat ini masih dalam tahap pengadaan dalam lelang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, Senin (16/9/2019).
Anggaran sebesar itu, kata dia, untuk mebeler 99 rombongan belajar (Rombel) atau ruang kelas di 76 SD Negeri dan 77 Rombel di 47 SMP Negeri.
Meubelair itu terdiri dari lemari kelas, white board, meja dan kursi siswa serta meja dan kursi guru. Menurut dia, anggaran Rp11 miliar yang dialokasikan itu akan dibagi untuk pembelian meubeler SD Negeri Rp6 miliar dan Rp5 miliar untuk SMP Negeri. "Kita bagikan kepada sekolah yang membutuhkan," katanya.
Inayatullah menjelaskan, pengadaan meubeler itu untuk menggantikan meubelair lama usang dan untuk Unit Sekolah Baru (USB) yang belum memiliki meubeler. "USB itu kan pakai meubelair lama atau pakai punya sekolah yang dimerger. Tapi itu kan tidak elok ya jadi harus dibelikan baru," jelasnya.
Salah satu sekolah yang menjadi prioritas untuk diberikan mebeler seperti SDN 3 Pekayon Jaya, di Kecamatan Bekasi Selatan, Kabupaten Bekasi. Sebab, siswa disekolah tersebut sudah dua tahun belajar tanpa meja dan kursi. Hal tersebut, tentunya dikeluhkan siswa maupun orangtua siswa.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi memastikan pengadaan meja dan kursi di SD Negeri Pekayon Jaya 3, Kecamatan Bekasi Selatan, paling lambat Oktober 2019. "Saya pastikan akhir September ini atau paling lambat Oktober sudah dikirimkan meubeler (meja dan kursi)," ungkapnya.
Inay mengungkapkan tidak ada meja dan kursi itu terjadi setelah adanya renovasi dan penambahan ruang kelas baru di sekolah tersebut pada 2017. Dari awalnya 6 ruang kelas menjadi 12 ruang kelas. "Nah 2017 itu, kita sudah berikan meubeler baru untuk dua rombel (dua kelas). Kalau empat kelas karena terbatas anggaran," tegasnya.
Wali Kelas 6 SDN Negeri 3 Pekayon Jaya, Agus Herlan, 50, mengatakan, sudah pernah beberapa kali mengeluhkan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan. Apalagi, dia meminta pemerintah segera merealisasikan pengadaan mebeler sekolah. "Pemerintah sudah janji Oktober diberikan mebeler," katanya.
Beberapa waktu lalu juga pihak sekolah telah memberikan surat permohonan untuk penyediaan meubler di SDN 3 Pekayon Jaya. "Biar anak-anak lebih nyaman belajarnya, karena kalau dengan duduk di lantai itu sering keram juga, jadi kurang konsentrasi untuk belajar," tegasnya.
(mhd)