Berantas Rentenir Pinjol, Sandiaga Uno Resmikan Bank Infaq

Sabtu, 07 September 2019 - 07:02 WIB
Berantas Rentenir Pinjol,...
Berantas Rentenir Pinjol, Sandiaga Uno Resmikan Bank Infaq
A A A
TANGERANG SELATAN - Banyaknya pelaku UMKM dan masyarakat yang terjebak dengan rentenir berkedok pinjaman online (Pinjol) telah menimbulkan keprihatinan.

Sandiaga Uno , pengusaha yang kini menjadi oposisi melihat para pemberi pinjaman online bukan hanya sebagai rentenir, melainkan lindah darat yang mengisap darah rakyat dengan bunga yang tinggi.

Untuk mencegah praktik lindah darat itu semakin merajalela, Sandiaga meluncurkan program Bank Infaq yang diresmikannya di Masjid Raya Bintaro Jaya.

"Ini merupakan solusi konkret pengelolaan infaq yang profesional, dalam membebaskan masyarakat dari himpitan rentenir, terutama pinjaman online," kata Sandiaga, tadi malam.

Bank Infaq di Masjid Raya Bintaro Raja ini, merupakan yang ke-10. Sejak pertama digagas, peminat Bank Infaq pun cukup banyak. Di Jakarta tiga, Sukabumi satu, lima di Semarang, dan satu di wilayah Tangsel.

Melalui Bank Infaq, masyarakat dan pelaku UMKM yang membutuhkan biaya, tidak perlu meminjam uang ke pinjol yang menawarkan kredit berbiaya sangat tinggi. Tetapi, datang ke komunitas Bank Infaq.

"Masyarakat tidak tahu bahayanya kredit berbiaya tinggi, riba. Sehingga terjerat dan menimbulkan konflik sosial. Ini yang coba kita selesaikan, pinjaman tanpa bunga, tanpa riba, berbasiskan masjid," jelasnya.

Dijelaskan Sandiaga, gagasan Bank Infaq ini bukan seperti bank komersial pada umumnya. Bank ini berbasiskan komunitas kecil yang terdiri dari lima, tujuh, sembilan dan 11 orang, anggota dari Majelis Taklim.

Masing-masing anggota komunitas pun, akan terikat satu sama lain melalui pengajian rutin yang dilakukan oleh majelis. Sehingga akan tercipta basis-basis kecil.

"Bank Infaq hadir memang bukan seperti bank di dalam pikiran ibu-ibu. Kalau menunggu membentuk bank, akan sulit dan prosesnya lama. Makanya, kita berinovasi untuk membentuk Bank Infaq," paparnya.

Hambali, warga Ciputat mengatakan, dirinya pernah terjerat dalam rentenir. Saat itu, dirinya sangat membutuhkan uang untuk biaya berobat.

"Cara meminjamnya sangat mudah bang. Tidak ada verifikasi data lagi. Cukup isi data lewat HP, uang langsung dikirim. Saya juga kaget, kok cepat banget prosesnya," ungkap Hambali, saat peresmian Bank Infaq.

Saat itu, lanjut Hambali, dirinya meminjam uang Rp500 ribu, dengan jangka waktu selama 1 minggu. Bunga yang ditawarkan pun memang tinggi, mencapai Rp200 ribu.

"Karena kepepet saja bang. Akhirnya saya pinjam. Setelah saya lunasi, saya pinjam lagi Rp1 juta dengan tenggat waktu peminjaman yang sama. Bunga jadi makin tinggi lagi, mengikuti pinjaman," jelasnya.

Dalam setahun, bunga di pinjaman online paling rendah bisa 200% hingga yang paling tinggi sampai 600%. Inilah yang dimaksud dengan praktik rentenir dan lintah darat. (Baca Juga: Merasa Diintimidasi, Puluhan Orang Polisikan Perusahaan Pinjaman Online)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6567 seconds (0.1#10.140)