Puluhan Pelajar Penyandang Disabilitas Diberikan Pelatihan Komputer
A
A
A
JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta melalui Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan memfasilitasi Pelatihan Mobile Training Unit (MTU) Kejuruan Operator Komputer dan Teknik Komputer Angkatan IV bagi pelajar penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional Lebak Bulus. Pelatihan itu untuk memfasilitasi penyandang disabilitas agar mendapat kemudahan akses pelatihan kerja dalam rangka meningkatkan daya saing mereka dalam dunia kerja.
"Ini merupakan bentuk pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Pelatihan yang akan berlangsung selama 30 hari tersebut diikuti 20 murid berkebutuhan khusus dari SLB - A Pembina Tingkat Nasional dan SLB Negeri 01. Andri menjelaskan, melalui pelatihan tersebut diharapkan para penyandang disabilitas akan memiliki keterampilan dan kemampuan sebagai bekal kehidupan, termasuk untuk mendapatkan pekerjaan. "Kami ingin penyandang disabilitas di Jakarta bisa meningkatkan kemandirian dan kesejahteraannya," kata Andri.
Menurutnya, selain sertifikat pelatihan, peserta juga akan diberikan sertifikat kelulusan sebagaimana memuat tingkat kompetensi yang telah dikuasai oleh penyandang disabilitas.
"Setiap tenaga kerja penyandang disabilitas mempunyai hak atas kesamaan dan kesempatan pelatihan kerja untuk membekali dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kondisi maupun kebutuhan individu," ungkapnya.
Banyak rekan-rekan disabilitas yang memiliki usaha sendiri dan bisa membuka lowongan kerja dengan memiliki banyak karyawan. Ini membuktikan bahwa kesuksesan adalah hak siapa saja, asalkan mau bekerja keras.
"Semoga langkah awal ini menjadi jembatan yang dapat mengantarkan rekan-rekan penyandang disabilitas mencapai kemandirian dan kesejahteraannya," tutur Andri.
Dia menambahkan, selama ini mereka yang berkebutuhan khusus juga turut memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia. Sebagai anak bangsa, sambungnya, apapun kondisinya semua harus bergerak maju dan terus memperbaiki diri supaya memiliki kualitas yang lebih baik. "Saya berpesan agar mereka tetap optimistis, berkarya dan bekerja dengan hati. Tetap semangat menatap masa depan," katanya.
"Ini merupakan bentuk pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Pelatihan yang akan berlangsung selama 30 hari tersebut diikuti 20 murid berkebutuhan khusus dari SLB - A Pembina Tingkat Nasional dan SLB Negeri 01. Andri menjelaskan, melalui pelatihan tersebut diharapkan para penyandang disabilitas akan memiliki keterampilan dan kemampuan sebagai bekal kehidupan, termasuk untuk mendapatkan pekerjaan. "Kami ingin penyandang disabilitas di Jakarta bisa meningkatkan kemandirian dan kesejahteraannya," kata Andri.
Menurutnya, selain sertifikat pelatihan, peserta juga akan diberikan sertifikat kelulusan sebagaimana memuat tingkat kompetensi yang telah dikuasai oleh penyandang disabilitas.
"Setiap tenaga kerja penyandang disabilitas mempunyai hak atas kesamaan dan kesempatan pelatihan kerja untuk membekali dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kondisi maupun kebutuhan individu," ungkapnya.
Banyak rekan-rekan disabilitas yang memiliki usaha sendiri dan bisa membuka lowongan kerja dengan memiliki banyak karyawan. Ini membuktikan bahwa kesuksesan adalah hak siapa saja, asalkan mau bekerja keras.
"Semoga langkah awal ini menjadi jembatan yang dapat mengantarkan rekan-rekan penyandang disabilitas mencapai kemandirian dan kesejahteraannya," tutur Andri.
Dia menambahkan, selama ini mereka yang berkebutuhan khusus juga turut memberikan kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia. Sebagai anak bangsa, sambungnya, apapun kondisinya semua harus bergerak maju dan terus memperbaiki diri supaya memiliki kualitas yang lebih baik. "Saya berpesan agar mereka tetap optimistis, berkarya dan bekerja dengan hati. Tetap semangat menatap masa depan," katanya.
(mhd)