Bocah SD Nyaris Diculik, Orang Tua Siswa di Bogor Khawatir
A
A
A
BOGOR - Kasus percobaan penculikan dengan modus hipnotis terhadap GFR siswa kelas V SDN Tajur 2, Bogor Timur, Kota Bogor pada Selasa 6 Agustus 2019 siang membuat sejumlah orang tua siswa khawatir. Karena bisa saja kasus tersebut menimpa anak-anak SD lainnya.
"Itu benar bukan, kalau benar khawatir juga. Kalau begitu kita mau nggak mau harus harus antar jemput sendiri," ujar Rosdiana (27) orang tua siswa usai mengantarkan anaknya sekolah di kawasan Bantarkemang, Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (7/8/2019)
Ia mengaku mengetahui informasi tersebut dari grup WhatsApp orangtua siswa yang meminta waspada karena baru saja terjadi kasus perocaan penculikan. (Baca Juga: Pundak Ditepuk, Bocah SD di Bogor Diculik dari Sekolah)
"Iya saya tahu dari grup WhatsApp orangtua siswa, terus lihat juga di media sosial dan berita online, katanya kasus penculikan anak sekolah lagi marak dan harus waspada," ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Endeh (30) warga Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor. Ia mengaku khawatir kasus penculikan itu menimpa anaknya yang sekolah di wilayah Bogor Timur juga.
"Saya berharap ada upaya pencegahan baik dari kepolisian maupun dinas pendidikan, bagaimanapun isu ini sensitif bagi kita selaku orangtua siswa," ungkapnya.
"Itu benar bukan, kalau benar khawatir juga. Kalau begitu kita mau nggak mau harus harus antar jemput sendiri," ujar Rosdiana (27) orang tua siswa usai mengantarkan anaknya sekolah di kawasan Bantarkemang, Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (7/8/2019)
Ia mengaku mengetahui informasi tersebut dari grup WhatsApp orangtua siswa yang meminta waspada karena baru saja terjadi kasus perocaan penculikan. (Baca Juga: Pundak Ditepuk, Bocah SD di Bogor Diculik dari Sekolah)
"Iya saya tahu dari grup WhatsApp orangtua siswa, terus lihat juga di media sosial dan berita online, katanya kasus penculikan anak sekolah lagi marak dan harus waspada," ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Endeh (30) warga Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor. Ia mengaku khawatir kasus penculikan itu menimpa anaknya yang sekolah di wilayah Bogor Timur juga.
"Saya berharap ada upaya pencegahan baik dari kepolisian maupun dinas pendidikan, bagaimanapun isu ini sensitif bagi kita selaku orangtua siswa," ungkapnya.
(ysw)