Setelah Gelap, Rumah pun Lenyap
A
A
A
DERITA para korban pemadaman listrik oleh PLN seolah tak berkesudahan. Selain seharian terpaksa hidup bergelap-gelapan, nasib sebagian masyarakat justru lebih tragis. Rumah-rumah warga di berbagai daerah menjadi korban kebakaran dalam dua hari terakhir. Selain dipicu korsleting, kebakaran sebagian besar juga dipicu kelalaian dalam penggunaan api lilin yang dinyalakan saat listrik padam.
Kepiluan akibat kebakaran antara lain terlihat di Jalan K Teluk Gong, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin. Akibat terbakar hebat, sebuah rumah toko (ruko) berlantai tiga terlihat hitam pekat. Bau gosong pun sangat menyengat.
Raut wajah warga sekitar menyiratkan kesedihan mendalam. Mereka tak percaya, selain meludeskan bangunan seisinya, kebakaran dini hari kemarin juga menyebabkan nyawa seluruh penghuni melayang. Mereka adalah satu keluarga, yakni Tony, 45, istrinya, Jeny Ruslan, 44, serta dua anaknya, Erica Wisely, 17, dan Kent Wisely, 8. Keempatnya tewas mengenaskan di lantai dua ruko. Tubuh keempatnya ditemukan dengan kondisi penuh luka bakar parah dan saling berpelukan.
Isak tangis pecah saat jenazah keempatnya dievakuasi petugas dari dalam rumah ke mobil ambulans. Sejumlah warga mendadak lemas. Mereka tak percaya keluarga yang dikenal baik itu telah pergi selama-lamanya dengan jalan tragis.
Arifin, 45, tetangga korban, mengatakan, saat kebakaran, Tony sempat keluar rumah meminta pertolongan warga. Namun, karena api membesar, warga tak ada yang berani menyelamatkan istri dan kedua anaknya yang terjebak api. Tony pun panik. Respons Tony kian agresif seusai mendengar teriakan dari lantai dua yang diduga berasal dari Jeny. Tanpa pikir panjang Tony kembali masuk ke dalam ruko menerabas kepulan asap pekat dan api membara di lantai dua. Nahas, Tony tak berhasil kembali membawa anak istri. Dia justru turut tewas.
Kebakaran di Penjaringan ini diduga bukan karena dipicu lilin sebab saat kejadian kondisi aliran listrik di lingkungan itu, termasuk rumah Tony, mulai menyala. “Kemungkinan karena korsleting,” kata Arifin.
Selain di Penjaringan, kebakaran rumah juga terjadi di berbagai tempat lainnya, antara lain di Jalan Tipar Cakung, Sukapura Cilincing, Jakarta Utara atau Pasar Lama Sukapura; Jalan Taman Mahoni, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat; dan Jalan Menteng Atas Selatan 3, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Di Jalan Menteng Atas Selatan 3, Setiabudi, api meludeskan 50 rumah kontrakan. Insiden ini terjadi kala Ibu Kota gelap gulita, Minggu (4/8) malam. Seorang warga, Yayang, 40, meninggal terbakar dan seorang petugas pemadam mengalami patah kaki. Yayang tidak sempat menyelamatkan diri saat api melahap rumahnya. Penyebab kebakaran diduga karena lilin jatuh saat terjadi pemadaman listrik secara massal di DKI Jakarta. Saat kejadian, Yayang tengah tertidur. "Penyebabnya diduga karena lilin," ujarnya.
Yayang sempat mencoba menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua ke rumah tetangganya di seberang. Namun, api di rumah tetangganya tersebut justru lebih besar. Ia pun terjebak dan membuat tubuhnya hangus terbakar. "Jenazahnya nyangkut di pagar atas rumah tetangganya waktu ditemukan polisi," tuturnya.
Api juga meludeskan kawasan hunian di wilayah Jakarta lain seperti di Jalan Pisang Batu, Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat; Apartemen Ambasador di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan; lapak di Jalan Rawa Sumur Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Selain itu, aula SMK PSKD di Jalan Kramat IV Kenari, Senen, Jakarta Pusat dan rumah di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat juga ludes.
Kurang Hati-hati
Kebakaran juga melanda sebuah warung kelontong di Jalan H Mansyur, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (4/8) malam yang menyebabkan Sakinah, 25, pedagang kelontong, tewas terbakar. Selain itu, Sopian, 25, suami Sakinah, mengalami luka-luka.
Embi Biki, saksi mata, mengatakan, saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN korban menyalakan lilin agar bisa tetap berjualan. Diduga kurang hati-hati, korban tersambar api saat mengisi bensin ke dalam kemasan botol untuk diecerkan.
Dalam sehari sebuah rumah di Kabupaten Lebak dan sekolah di Cilegon juga terbakar. Pemicunya adalah lilin dan korsleting listrik. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran di Kampung Cirende, Desa Kalanganyar, Kabupaten Lebak terjadi sekitar Minggu (4/8) pukul 20.30 WIB. Api diduga dari lilin yang dinyalakan pemilik rumah akibat mati lampu yang melanda wilayah Provinsi Banten sejak siang.
Sementara kebakaran yang menghanguskan tiga ruang kelas SMP Negeri 10 Cilegon terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Beruntung, saat kebakaran terjadi, para siswa sudah pulang sehingga tidak ada korban jiwa.
Di Kampung Armedian, Desa Pasir Kembang, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, kebakaran juga menghanguskan warung dan dua unit sepeda motor milik Saryuda, 70. Tak hanya itu, api juga menghanguskan uang sebanyak Rp10 juta dan perhiasan emas seberat 25 gram milik Sarikah, 65, istri Saryuda.
Api yang meluluhlantakkan rumah, warung, dan sepeda motor berasal dari lampu lilin yang dinyalakan saat listrik padam sehingga api langsung membesar dan membakar seluruh isi rumah, warung, dan membakar dua sepeda motor tersebut.
Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, terbatasnya jumlah mobil pemadam kebakaran menjadi kendala pihaknya untuk melakukan pemadaman api. "Daerah yang kebakaran itu kan cukup luas, jadi kalau dua mobil damkar, enggak bisa," ungkapnya. (Yan Yusuf/Teguh Mahardika/Hasan Kurniawan/Helmi Syarif)
Kepiluan akibat kebakaran antara lain terlihat di Jalan K Teluk Gong, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin. Akibat terbakar hebat, sebuah rumah toko (ruko) berlantai tiga terlihat hitam pekat. Bau gosong pun sangat menyengat.
Raut wajah warga sekitar menyiratkan kesedihan mendalam. Mereka tak percaya, selain meludeskan bangunan seisinya, kebakaran dini hari kemarin juga menyebabkan nyawa seluruh penghuni melayang. Mereka adalah satu keluarga, yakni Tony, 45, istrinya, Jeny Ruslan, 44, serta dua anaknya, Erica Wisely, 17, dan Kent Wisely, 8. Keempatnya tewas mengenaskan di lantai dua ruko. Tubuh keempatnya ditemukan dengan kondisi penuh luka bakar parah dan saling berpelukan.
Isak tangis pecah saat jenazah keempatnya dievakuasi petugas dari dalam rumah ke mobil ambulans. Sejumlah warga mendadak lemas. Mereka tak percaya keluarga yang dikenal baik itu telah pergi selama-lamanya dengan jalan tragis.
Arifin, 45, tetangga korban, mengatakan, saat kebakaran, Tony sempat keluar rumah meminta pertolongan warga. Namun, karena api membesar, warga tak ada yang berani menyelamatkan istri dan kedua anaknya yang terjebak api. Tony pun panik. Respons Tony kian agresif seusai mendengar teriakan dari lantai dua yang diduga berasal dari Jeny. Tanpa pikir panjang Tony kembali masuk ke dalam ruko menerabas kepulan asap pekat dan api membara di lantai dua. Nahas, Tony tak berhasil kembali membawa anak istri. Dia justru turut tewas.
Kebakaran di Penjaringan ini diduga bukan karena dipicu lilin sebab saat kejadian kondisi aliran listrik di lingkungan itu, termasuk rumah Tony, mulai menyala. “Kemungkinan karena korsleting,” kata Arifin.
Selain di Penjaringan, kebakaran rumah juga terjadi di berbagai tempat lainnya, antara lain di Jalan Tipar Cakung, Sukapura Cilincing, Jakarta Utara atau Pasar Lama Sukapura; Jalan Taman Mahoni, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat; dan Jalan Menteng Atas Selatan 3, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Di Jalan Menteng Atas Selatan 3, Setiabudi, api meludeskan 50 rumah kontrakan. Insiden ini terjadi kala Ibu Kota gelap gulita, Minggu (4/8) malam. Seorang warga, Yayang, 40, meninggal terbakar dan seorang petugas pemadam mengalami patah kaki. Yayang tidak sempat menyelamatkan diri saat api melahap rumahnya. Penyebab kebakaran diduga karena lilin jatuh saat terjadi pemadaman listrik secara massal di DKI Jakarta. Saat kejadian, Yayang tengah tertidur. "Penyebabnya diduga karena lilin," ujarnya.
Yayang sempat mencoba menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua ke rumah tetangganya di seberang. Namun, api di rumah tetangganya tersebut justru lebih besar. Ia pun terjebak dan membuat tubuhnya hangus terbakar. "Jenazahnya nyangkut di pagar atas rumah tetangganya waktu ditemukan polisi," tuturnya.
Api juga meludeskan kawasan hunian di wilayah Jakarta lain seperti di Jalan Pisang Batu, Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat; Apartemen Ambasador di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan; lapak di Jalan Rawa Sumur Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Selain itu, aula SMK PSKD di Jalan Kramat IV Kenari, Senen, Jakarta Pusat dan rumah di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat juga ludes.
Kurang Hati-hati
Kebakaran juga melanda sebuah warung kelontong di Jalan H Mansyur, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (4/8) malam yang menyebabkan Sakinah, 25, pedagang kelontong, tewas terbakar. Selain itu, Sopian, 25, suami Sakinah, mengalami luka-luka.
Embi Biki, saksi mata, mengatakan, saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN korban menyalakan lilin agar bisa tetap berjualan. Diduga kurang hati-hati, korban tersambar api saat mengisi bensin ke dalam kemasan botol untuk diecerkan.
Dalam sehari sebuah rumah di Kabupaten Lebak dan sekolah di Cilegon juga terbakar. Pemicunya adalah lilin dan korsleting listrik. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran di Kampung Cirende, Desa Kalanganyar, Kabupaten Lebak terjadi sekitar Minggu (4/8) pukul 20.30 WIB. Api diduga dari lilin yang dinyalakan pemilik rumah akibat mati lampu yang melanda wilayah Provinsi Banten sejak siang.
Sementara kebakaran yang menghanguskan tiga ruang kelas SMP Negeri 10 Cilegon terjadi Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Beruntung, saat kebakaran terjadi, para siswa sudah pulang sehingga tidak ada korban jiwa.
Di Kampung Armedian, Desa Pasir Kembang, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, kebakaran juga menghanguskan warung dan dua unit sepeda motor milik Saryuda, 70. Tak hanya itu, api juga menghanguskan uang sebanyak Rp10 juta dan perhiasan emas seberat 25 gram milik Sarikah, 65, istri Saryuda.
Api yang meluluhlantakkan rumah, warung, dan sepeda motor berasal dari lampu lilin yang dinyalakan saat listrik padam sehingga api langsung membesar dan membakar seluruh isi rumah, warung, dan membakar dua sepeda motor tersebut.
Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengatakan, terbatasnya jumlah mobil pemadam kebakaran menjadi kendala pihaknya untuk melakukan pemadaman api. "Daerah yang kebakaran itu kan cukup luas, jadi kalau dua mobil damkar, enggak bisa," ungkapnya. (Yan Yusuf/Teguh Mahardika/Hasan Kurniawan/Helmi Syarif)
(nfl)