Kemenag Jaksel Dorong Akuntabilitas Madrasah Melalui Digitalisasi Keuangan

Senin, 29 Juli 2019 - 01:35 WIB
Kemenag Jaksel Dorong Akuntabilitas Madrasah Melalui Digitalisasi Keuangan
Kemenag Jaksel Dorong Akuntabilitas Madrasah Melalui Digitalisasi Keuangan
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan mengadakan kegiatan Penjaminan Mutu melalui Digitalisasi Keuangan dan Akuntabilitas Pengelolaan Madrasah dengan menggandeng PT Infra Digital Nusantara (IDN).

Kegiatan ini diadakan di Kampus IPMI International Business School dan dihadiri oleh 200 Kepala Sekolah dan Bendahara dari Madrasah Tsanawiyah/Aliyah pada Kemenag kota Jakarta Selatan.

Sebelumnya juga telah diadakan kegiatan yang sama dengan peserta 300 Kepala Sekolah dan Bendahara Madrasah Ibtidaiyah se-Jakarta Selatan pada 17-18 Juli 2019 lalu.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Kerja Madrasah Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dalam rangka evaluasi dan pendampingan pelaporan dana BOS. Hal ini bertujuan agar pelaporan penggunaan dana BOS oleh madrasah-madrasah di Jakarta Selatan menjadi lebih efektif, efisien, dan tepat waktu.

Wakil Ketua Pokjawas Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Hj Prihatini Hidayati berharap, dengan adanya pelayanan platform digital ini, nantinya pelaporan dana BOS lebih transparan, akuntabel dan lebih tepat guna dan berdaya guna untuk semuanya. "Harapannya, dengan adanya pelayanan digital ini, kedepannya bisa lebih transparan dana kuntabel," terangnya, melalui keterangan pers yang diterima SINDOnews, Sabtu 28 Juli 2019.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Moh Komarudin menyatakan, saat ini, digitalisasi secara riil menjadi kebutuhan semua lembaga, tidak hanya untuk efektivitas pengelolaan tapi juga transparansi.

Keterbukaan juga menghasilan lembaga yang akuntabel dan sesuai Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Publik. "Kerjasama ini menjadi ruh kita sebagaimana sering saya sampaikan ‘always together dan sinergize’." terang Komarudin.

Menurutnya, sinergitas menjadi sebuah kebutuhan sehingga masing-masing lembaga tidak lagi eksklusif tapi inklusif. "Jadi kami dapat bekerjasama dengan siapapun apalagi dengan startup yang membantu migrasi dari manual ke digitalisasi. Ini satu nafas dengan program Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan peningkatan mutu pendidikan dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0." katanya.

CEO IDN, Ian Mc Kenna (Ahmad Yusuf) menyatakan, saat ini madrasah-madrasah sudah sangat terbuka terhadap digitalisasi. "Bapak Komarudin dari Kemenag Jakarta Selatan sangat semangat dengan program digitalisasi ini, untuk kita dari dunia startup merasa sangat didukung dengan adanya kegiatan ini," ungkap Ian Mc Kenna.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6624 seconds (0.1#10.140)