Puluhan Siswa SMK di Tangerang Diberikan Pembekalan Wawasan Kebangsaan
A
A
A
TANGERANG - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 memberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada puluhan siswa SMK PGRI Sindang Sono, Kabupaten Tangerang. Pembekalan ini bagian dari kegiatan nonfisik TMMD untuk memperkuat rasa cinta Tanah Air.
Materi wawasan kebangsaan ini disampaikan Mayor Inf Slamet Riyadi dari Bintaldam Jaya. Sebelum menyampaikan pemaparan soal bela negara, Slamet terlebih dahulu memperkenalkan institusi TNI di hadapan 60 siswa.
Slamet mengatakan, TNI membuka kesempatan kepada putra-puteri terbaik Indonesia untuk menjadi prajurit. Sistem rekrutmen calon prajurit TNI, dilaksanakan secara profesional, terbuka dan transparan."Jadi, jika ada adik-adik yang ingin menjadi tentara, setelah lulus dari SMK segera mendaftarkan diri," kata Slamet pada Senin, 15 Juli 2019 kemarin.
Menjadi prajurit TNI, lanjut dia, ada kebanggaan tersediri, karena menjaga kedaulatan bangsa dan negara dari berbagai rongrongan luar adalah bentuk bela negara. Namun, bela negara tidak harus menjadi tentara, menjadi siswa berprestasi pun bentuk cinta Tanah Air.
"Kalau adik-adik menjadi siswa yang cerdas, kualitas sumber daya manusia bangsa kita akan meningkat. Indeks Pembangunan Manusia kita akan melejit," ujarnya. Untuk mencapai prestasi, setiap siswa harus memiliki disiplin yang kuat.
"Mulai saat ini, adik-adik harus disiplin belajar. Manfaatkan waktu dengan diisi hal-hal positif. Hindari pergaulan yang bisa berdampak negatif. Sebab masa depan adik-adik diperjuangkan sejak saat ini," ujarnya.
Terpisah, Dansatgas TMMD 105 Kronjo Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, kegiatan bakti nonfisik bertujuan untuk menamankan nilai-nilai kebangsaan bagi para siswa sekolah tingkat menengah atas. Parada memandang penting upaya itu dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi kaum milenial semakin berat.
"Kami berusaha menanamkan nilai-nilai positif agar adik-adik kita terhindar dari berbagai pengaruh buruk yang dapat merusak mental dan karakter mereka," katanya. Selain itu, lanjut dia, penyuluhan yang juga melibatkan institusi lain seperti Polri, perguruan tinggi dan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga bagian dari gerakan revolusi mental yang dicanangkan pemerintah.
"Mengokohkan mental generasi muda adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Kami berusaha mewujudkannya dengan berbagai pendekatan, salah satunya penyuluahan kepada kaum milenial selama program TMMD 105 Kronjo," ucapnya.
Materi wawasan kebangsaan ini disampaikan Mayor Inf Slamet Riyadi dari Bintaldam Jaya. Sebelum menyampaikan pemaparan soal bela negara, Slamet terlebih dahulu memperkenalkan institusi TNI di hadapan 60 siswa.
Slamet mengatakan, TNI membuka kesempatan kepada putra-puteri terbaik Indonesia untuk menjadi prajurit. Sistem rekrutmen calon prajurit TNI, dilaksanakan secara profesional, terbuka dan transparan."Jadi, jika ada adik-adik yang ingin menjadi tentara, setelah lulus dari SMK segera mendaftarkan diri," kata Slamet pada Senin, 15 Juli 2019 kemarin.
Menjadi prajurit TNI, lanjut dia, ada kebanggaan tersediri, karena menjaga kedaulatan bangsa dan negara dari berbagai rongrongan luar adalah bentuk bela negara. Namun, bela negara tidak harus menjadi tentara, menjadi siswa berprestasi pun bentuk cinta Tanah Air.
"Kalau adik-adik menjadi siswa yang cerdas, kualitas sumber daya manusia bangsa kita akan meningkat. Indeks Pembangunan Manusia kita akan melejit," ujarnya. Untuk mencapai prestasi, setiap siswa harus memiliki disiplin yang kuat.
"Mulai saat ini, adik-adik harus disiplin belajar. Manfaatkan waktu dengan diisi hal-hal positif. Hindari pergaulan yang bisa berdampak negatif. Sebab masa depan adik-adik diperjuangkan sejak saat ini," ujarnya.
Terpisah, Dansatgas TMMD 105 Kronjo Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, kegiatan bakti nonfisik bertujuan untuk menamankan nilai-nilai kebangsaan bagi para siswa sekolah tingkat menengah atas. Parada memandang penting upaya itu dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi kaum milenial semakin berat.
"Kami berusaha menanamkan nilai-nilai positif agar adik-adik kita terhindar dari berbagai pengaruh buruk yang dapat merusak mental dan karakter mereka," katanya. Selain itu, lanjut dia, penyuluhan yang juga melibatkan institusi lain seperti Polri, perguruan tinggi dan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga bagian dari gerakan revolusi mental yang dicanangkan pemerintah.
"Mengokohkan mental generasi muda adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Kami berusaha mewujudkannya dengan berbagai pendekatan, salah satunya penyuluahan kepada kaum milenial selama program TMMD 105 Kronjo," ucapnya.
(whb)