Disdik DKI Minta Siswa SMP, SMA/SMK Tidak Bawa Motor ke Sekolah
A
A
A
JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meminta seluruh siswa SMP, SMA dan SMK di Jakarta tidak membawa sepeda motor ke sekolah. Seluruh siswa diharapkan menumpangi bus sekolah yang telah disediakan.
"Ya sebaiknya anak-anak jangan bawa motor, kecuali kalau dijemput. Kan bisa menumpangi bus sekolah, ya berdiri sebentar enggak apa apa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Ratiyono menuturkan, beberapa pertimbangan untuk melarang siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah antara lain karena belum cukup umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Ditambah lagi lahan parkir sekolah yang terbatas.
"Sebaiknya jangan bawa kendaraan karena enggak ada tempat parkir. Apalagi anak SMP belum punya SIM. Orang tua disarankan cari solusi misalnya beli sepeda," tuturnya.( Baca: 219.996 Siswa Diterima di Sekolah Negeri Jakarta, 5.218 Kursi Masih Kosong )
Meskipun begitu, pihaknya belum akan memberikan sanksi bagi siswa yang kedapatan pergi dan pulang sekolah membawa kendaraan bermotor pribadi.
"Gini sifatnya yang penting kita mengajak masyarakat, kita sadarkan. Jangan sebentar-sebentar sanksi. Coba dibuat rasa tanggung jawab. Jangan semua diancam. Coba kita ajak supaya kesadaran bersama untuk mengurangi pencemaran udara," ucapnya.
"Ya sebaiknya anak-anak jangan bawa motor, kecuali kalau dijemput. Kan bisa menumpangi bus sekolah, ya berdiri sebentar enggak apa apa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Ratiyono menuturkan, beberapa pertimbangan untuk melarang siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah antara lain karena belum cukup umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Ditambah lagi lahan parkir sekolah yang terbatas.
"Sebaiknya jangan bawa kendaraan karena enggak ada tempat parkir. Apalagi anak SMP belum punya SIM. Orang tua disarankan cari solusi misalnya beli sepeda," tuturnya.( Baca: 219.996 Siswa Diterima di Sekolah Negeri Jakarta, 5.218 Kursi Masih Kosong )
Meskipun begitu, pihaknya belum akan memberikan sanksi bagi siswa yang kedapatan pergi dan pulang sekolah membawa kendaraan bermotor pribadi.
"Gini sifatnya yang penting kita mengajak masyarakat, kita sadarkan. Jangan sebentar-sebentar sanksi. Coba dibuat rasa tanggung jawab. Jangan semua diancam. Coba kita ajak supaya kesadaran bersama untuk mengurangi pencemaran udara," ucapnya.
(whb)