Posyandu Depok Raih Pakarti Utama III Tingkat Nasional di Kalimantan
A
A
A
DEPOK - Posyandu Lily yang berada di Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, berhasil meraih predikat Pakarti Utama III pada Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu Tingkat Nasional Kategori Kota. Pakarti Utama merupakan penghargaan yang diberikan untuk berbagai inovasi dalam lomba Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan. Prestasi tersebut diraih Posyandu Lily dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digelar di Kota Banjarbaru, Kalimantan.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, penghargaan tersebut diperoleh berkat usaha bersama antara kader Posyandu Lily, kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Pontir serta tim KK Kecamatan Bojongsari. Tak hanya itu, kesuksesan ini tentu juga berkat bimbingan yang intensif dari pengurus TP PKK Kota Depok.
"Alhamdulillah, penghargaan ini didapat karena kerja keras, kebersamaan, inovasi dan kekompakan. Semoga prestasi yang telah diraih dapat diterapkan dalam perilaku masyarakat di kehidupan sehari-hari," kata Nessi di Depok, Rabu 10 Juli 2019.
Dengan prestasi tersebut diharapkan Depok dapat terus mempertahankan, bahkan bisa memacu diri agar meningkatkan prestasinya. Apalagi semua upaya yang telah dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini kebanggaan bersama dan harus menjadi semangat untuk Depok," tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih Posyandu Lily di Kelurahan Pontir, Kecamatan Bojongsari. Elly mengaku bangga atas upaya kerja cerdas pelaksana Posyandu Lily dan warga Pondok Petir yang bersatu, ikhlas dan sabar, sehingga prestasi kemenangan dapat dicapai.
"Bersyukur, karena berkat doa dan dukungan semua pihak, terutama dari masyarakat dan kader di Posyandu Lily yang bekerja luar biasa," katanya.
Dengan penghargaan yang diraih ini, ke depan diharapkan dapat memacu kader Posyandu, kelurahan, dan kecamatan lain untuk bersinergi dalam menguatkan potensi yang ada. Lalu, untuk Posyandu baru bisa belajar secara langsung ke Posyandu Lily dalam membantu pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya.
"Pembinaan intensif akan kami lakukan, mulai dari kota, provinsi maupun nasional untuk penguatan Posyandu di Depok. Begitu pula untuk Posyandu baru berdiri bisa belajar secara langsung ke Posyandu yang sudah memiliki pengalaman dan prestasi yang luar biasa di Depok," tukasnya.
Sementara itu, Lurah Pontir Rizal Farhan mengaku, keberhasilan wilayahnya mendapat penghargaan tingkat nasional berkat berbagai inovasi Posyandu yang dimiliki, yakni tersedianya Ruang Laktasi dan Pemijatan Bayi (Sipoppy). Selain itu, upaya lainnya adalah memasyarakatkan visi religius Kota Depok dengan mewujudkan Kampung Tahfiz.
"Dalam Kampung Tahfiz, anak-anak di sekitar Posyandu diajarkan mengaji Iqra dan menghafal Alquran oleh seorang ustaz," katanya.
Rizal menambahkan, inovasi lainnya yang terintegrasi dengan Posyandu adalah Pentas Berlian. Inovasi yang memiliki kepanjangan Pondok Petir Sejuta Biopori Agar Lingkungan Nyaman tersebut, digulirkan agar dapat memaksimalkan resapan air yang masuk ke dalam tanah di wilayah Pontir, disamping salah satu upaya dalam mengurangi genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau sumber penyakit, serta mencegah risiko banjir saat musim hujan. Pihaknya juga memiliki inovasi untuk menggiatkan GIM Pontir atau Gerakan Infak Masyarakat Pondok Petir.
"Dengan gerakan ini diharapkan timbul kesadaran warga untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan rawan putus sekolah. Dengan inovasi itu pula, diharapkan dapat membantu membuka lapangan kerja baru lewat kegiatan wirausaha," pungkasnya.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, penghargaan tersebut diperoleh berkat usaha bersama antara kader Posyandu Lily, kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Pontir serta tim KK Kecamatan Bojongsari. Tak hanya itu, kesuksesan ini tentu juga berkat bimbingan yang intensif dari pengurus TP PKK Kota Depok.
"Alhamdulillah, penghargaan ini didapat karena kerja keras, kebersamaan, inovasi dan kekompakan. Semoga prestasi yang telah diraih dapat diterapkan dalam perilaku masyarakat di kehidupan sehari-hari," kata Nessi di Depok, Rabu 10 Juli 2019.
Dengan prestasi tersebut diharapkan Depok dapat terus mempertahankan, bahkan bisa memacu diri agar meningkatkan prestasinya. Apalagi semua upaya yang telah dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini kebanggaan bersama dan harus menjadi semangat untuk Depok," tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih Posyandu Lily di Kelurahan Pontir, Kecamatan Bojongsari. Elly mengaku bangga atas upaya kerja cerdas pelaksana Posyandu Lily dan warga Pondok Petir yang bersatu, ikhlas dan sabar, sehingga prestasi kemenangan dapat dicapai.
"Bersyukur, karena berkat doa dan dukungan semua pihak, terutama dari masyarakat dan kader di Posyandu Lily yang bekerja luar biasa," katanya.
Dengan penghargaan yang diraih ini, ke depan diharapkan dapat memacu kader Posyandu, kelurahan, dan kecamatan lain untuk bersinergi dalam menguatkan potensi yang ada. Lalu, untuk Posyandu baru bisa belajar secara langsung ke Posyandu Lily dalam membantu pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi warganya.
"Pembinaan intensif akan kami lakukan, mulai dari kota, provinsi maupun nasional untuk penguatan Posyandu di Depok. Begitu pula untuk Posyandu baru berdiri bisa belajar secara langsung ke Posyandu yang sudah memiliki pengalaman dan prestasi yang luar biasa di Depok," tukasnya.
Sementara itu, Lurah Pontir Rizal Farhan mengaku, keberhasilan wilayahnya mendapat penghargaan tingkat nasional berkat berbagai inovasi Posyandu yang dimiliki, yakni tersedianya Ruang Laktasi dan Pemijatan Bayi (Sipoppy). Selain itu, upaya lainnya adalah memasyarakatkan visi religius Kota Depok dengan mewujudkan Kampung Tahfiz.
"Dalam Kampung Tahfiz, anak-anak di sekitar Posyandu diajarkan mengaji Iqra dan menghafal Alquran oleh seorang ustaz," katanya.
Rizal menambahkan, inovasi lainnya yang terintegrasi dengan Posyandu adalah Pentas Berlian. Inovasi yang memiliki kepanjangan Pondok Petir Sejuta Biopori Agar Lingkungan Nyaman tersebut, digulirkan agar dapat memaksimalkan resapan air yang masuk ke dalam tanah di wilayah Pontir, disamping salah satu upaya dalam mengurangi genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau sumber penyakit, serta mencegah risiko banjir saat musim hujan. Pihaknya juga memiliki inovasi untuk menggiatkan GIM Pontir atau Gerakan Infak Masyarakat Pondok Petir.
"Dengan gerakan ini diharapkan timbul kesadaran warga untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan rawan putus sekolah. Dengan inovasi itu pula, diharapkan dapat membantu membuka lapangan kerja baru lewat kegiatan wirausaha," pungkasnya.
(mhd)