Humas UI: UI Ingin Jadi Kampus Hijau, Kendaraan pun Dibatasi Masuk
A
A
A
DEPOK - Universitas Indonesia (UI) angkat bicara soal rencana masuk kampus berbayar bagi seluruh kendaraan bermotor. Pihak UI memiliki visi bahwa kampus ingin menjadi kampus hijau, sehingga mau tidak mau pembatasan kendaraan pun dilakukan.
Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan, sampai saat ini belum bisa memberikan komentar banyak mengenai parkir berbayar. Karena sampai saat ini masih dalam proses pembahasan di pimpinan kampus.
Namun ditegaskan dia, tidak ada yang dirugikan dengan kebijakan tersebut. “Soal masalah parkir, kami belum bisa mengungkapkan karena masih digodok. Namun jangan khawatir semua masalah ini ada solusinya dan kami berusaha tidak akan merugikan mahasiswa maupun civitas yang lain,” kata Rifelly pada Senin (8/7/2019).
Menurut dia, yang terjadi saat ini adalah kurang komunikasi saja sehingga muncul gejolak di kalangan mahasiswa. Karena pihaknya juga belum bisa melakukan sosialisasi terkait hal tersebut sejauh surat keputusan (SK) rektorat belum selesai.
Ditegaskan dia, landasan dasar mengenai kebijakan tersebut berkaitan dengan semangat kampus yang akan menuju Kampus Hijau. Artinya, pembatasan kendaraan yang masuk ke lingkungan kampus pun mutlak dilakukan.( Baca: BEM UI Geruduk Rektorat Tolak Masuk Kampus Berbayar )
“Ini sebenarnya mahasiswa maupun masyarakat belum tahu karena kami belum sosialisasi dan belum selesai SK-nya kita godok. Peraturan ini nantinya tidak merugikan namun sesuai dengan visi UI yaitu menjadi kampus hijau. Oleh karenanya memang ada pembatasan kendaraan pribadi yang masuk itu harus segera dilakukan,” ujarnya.
Di sisi lain pihaknya juga sambil melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung agar pembatasan kendaraan menjadi lancar dilakukan di lingkungan UI. Mulai dari adanya bus kuning, sepeda kuning dan otoped. “Kami ingin kampus UI tetap hijau, ramah pejalan kaki. Dan hal itu memang ada perubahan kebijakan. Namun saya tegaskan bahwa tidak akan merugikan civitas dan masyarakat nanti masyarakat ada jalur khusus yanng enak aman dan nyaman,” ungkapnya.
Dia menuturkan, khusus untuk warga yang hanya melintas saja, akan disediakan jalur khusus yang tidak berbayar. Saat ini penyediaan jalur tersebut sudah 100% disediakan di Bicycle Outer Ring Road (BORR) Utara sampai Selatan. “Jadi untuk warga memang sudah disediakan jalur khusus di BORR Utara dan Selatan, dan itu gratis dilewati,” tuturnya.
Visi UI menjadi Kampus Hijau, lanjut dia, sebenarnya sudah lama digaungkan. Dalam rangka mewujudkannya memang diperlukan berbagai persiapan yang berdampak pada perubahan kebijakan. Diakui Rifelly, pro kontra terhadap kebijakan yang dibuat memang ada, namun hal itu dianggap lumrah. “Kita perlu komunikasi dalam hal ini untuk memberikan penjelasan sehingga dapat dimengerti,” ucapnya.
Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan, sampai saat ini belum bisa memberikan komentar banyak mengenai parkir berbayar. Karena sampai saat ini masih dalam proses pembahasan di pimpinan kampus.
Namun ditegaskan dia, tidak ada yang dirugikan dengan kebijakan tersebut. “Soal masalah parkir, kami belum bisa mengungkapkan karena masih digodok. Namun jangan khawatir semua masalah ini ada solusinya dan kami berusaha tidak akan merugikan mahasiswa maupun civitas yang lain,” kata Rifelly pada Senin (8/7/2019).
Menurut dia, yang terjadi saat ini adalah kurang komunikasi saja sehingga muncul gejolak di kalangan mahasiswa. Karena pihaknya juga belum bisa melakukan sosialisasi terkait hal tersebut sejauh surat keputusan (SK) rektorat belum selesai.
Ditegaskan dia, landasan dasar mengenai kebijakan tersebut berkaitan dengan semangat kampus yang akan menuju Kampus Hijau. Artinya, pembatasan kendaraan yang masuk ke lingkungan kampus pun mutlak dilakukan.( Baca: BEM UI Geruduk Rektorat Tolak Masuk Kampus Berbayar )
“Ini sebenarnya mahasiswa maupun masyarakat belum tahu karena kami belum sosialisasi dan belum selesai SK-nya kita godok. Peraturan ini nantinya tidak merugikan namun sesuai dengan visi UI yaitu menjadi kampus hijau. Oleh karenanya memang ada pembatasan kendaraan pribadi yang masuk itu harus segera dilakukan,” ujarnya.
Di sisi lain pihaknya juga sambil melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung agar pembatasan kendaraan menjadi lancar dilakukan di lingkungan UI. Mulai dari adanya bus kuning, sepeda kuning dan otoped. “Kami ingin kampus UI tetap hijau, ramah pejalan kaki. Dan hal itu memang ada perubahan kebijakan. Namun saya tegaskan bahwa tidak akan merugikan civitas dan masyarakat nanti masyarakat ada jalur khusus yanng enak aman dan nyaman,” ungkapnya.
Dia menuturkan, khusus untuk warga yang hanya melintas saja, akan disediakan jalur khusus yang tidak berbayar. Saat ini penyediaan jalur tersebut sudah 100% disediakan di Bicycle Outer Ring Road (BORR) Utara sampai Selatan. “Jadi untuk warga memang sudah disediakan jalur khusus di BORR Utara dan Selatan, dan itu gratis dilewati,” tuturnya.
Visi UI menjadi Kampus Hijau, lanjut dia, sebenarnya sudah lama digaungkan. Dalam rangka mewujudkannya memang diperlukan berbagai persiapan yang berdampak pada perubahan kebijakan. Diakui Rifelly, pro kontra terhadap kebijakan yang dibuat memang ada, namun hal itu dianggap lumrah. “Kita perlu komunikasi dalam hal ini untuk memberikan penjelasan sehingga dapat dimengerti,” ucapnya.
(whb)