Tiga Anak Punk Tenggelam Diseret Arus Kali Bayur, 1 Selamat 2 Tewas
A
A
A
TANGERANG - Tiga anak punk, dua wanita dan satu pria, terseret arus Kali Bayur, di Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang. Satu orang bisa terselamatkan sementara dua lainnya meninggal dunia.
Korban yang rata-rata masih usia remaja ini diketahui bernama Gamar (18), Sura (25), dan Yulinda (17). Peristiwa bermula saat ketiganya, sedang asyik nongkrong di pinggir Kali Bayur, pada Jumat 5 Juli 2019.
Tiba-tiba Gamar mencuci kaki di pinggiran kali. Situasi yang gelap, ditambah malam sekirar pukul 21.00 WIB, membuat Gamar tidak bisa melihat dengan jelas pinggir kali.
Sura dan Yulinda yang ada di sekitar Gamar lalu dikejutkan dengan suara orang jatuh. Ternyata, Gamar terpleset dan jatuh ke kali. Arus kali yang cukup deras membuat remaja ini langsung terserat arus beberapa meter.
Melihat sahabatnya tenggelam, Sura dan Yulinda berusaha menolong, sambil berteriak minta tolong. Teriakan di tengah malam itu, kontan membangunkan warga.
Nahas, saat tengah berusaha menolong itu, Sura dan Yulinda malah ikut tercebur dan keseret arus. Warga yang tiba tepat waktu langsung menolong keduanya. Namun hanya berhasil memegang tangan Yulinda.
Sementara Yulinda bisa diselamatkan, Sura dan Gamar sudah jauh terseret arus. Keduanya hilang. Pencarian pun dilakukan oleh warga, dengan melibatkan Tim SAR gabungan dari Polri, Basarnas, dan warga.
"Pencarian dilakukan sampai malam dini hari dan dilanjutkan esoknya, pada Sabtu 6 Juli 2019 hingga malam hari. Korban pertama yang ditemukan bernama Sura," ujar Zaki, salah seorang warga sekitar, Minggu (7/2019).
Sura ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 21.00 WIB, radius 100 meter dari lokasi pertama korban tenggelam. Sedangkan Gamar, ditemukan pada esoknya, yakni Sabtu 7 Juli pada pukul 7 pagi.
"Kawasan itu memang biasa dijadikan tempat nongkrong. Ya, anak-anak punk gitu. Mereka biasanya ngumpul kalau malam. Tidak mau pada ngapain saja," jelasnya.
Sementara itu, SAR Mission Coordinator Hendra Sudirman mengatakan, korban terakhir yang bernama Gamar (18) ditemukan meninggal dunia pada pukul 07.32 WIB di radius 3,5 km.
"Korban terakhir ditemukam tadi pagi jam 07.32 WIB atas nama Gamar. Korban seorang wanita, dan telah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang," sebut Hendra.
Dalam pencarian anak punk ini, sedikitnya 50 anggota Tim SAR gabungan diterjunkan. Mereka melakukan pencarian secara maraton selama 3 hari. Mulai Jumat malam, Sabtu, hingga Minggu.
Proses pencarian dilakukan dengan dua metode. Pertama dengan cara menyelam dan menebar jangkar di sekitar lokasi kejadian, dan yang kedua dengan pengamatan secara visual daru jalur darat.
"Korban pertama bernama Sura, seorang pria. Dia ditemukan tadi malam sejauh 100 meter dari lokasi pertama korban tenggelam. Jumlah korban ada 3tiga Satu atas nama Yulinda, bisa diselamatkan," tukasnya.
Korban yang rata-rata masih usia remaja ini diketahui bernama Gamar (18), Sura (25), dan Yulinda (17). Peristiwa bermula saat ketiganya, sedang asyik nongkrong di pinggir Kali Bayur, pada Jumat 5 Juli 2019.
Tiba-tiba Gamar mencuci kaki di pinggiran kali. Situasi yang gelap, ditambah malam sekirar pukul 21.00 WIB, membuat Gamar tidak bisa melihat dengan jelas pinggir kali.
Sura dan Yulinda yang ada di sekitar Gamar lalu dikejutkan dengan suara orang jatuh. Ternyata, Gamar terpleset dan jatuh ke kali. Arus kali yang cukup deras membuat remaja ini langsung terserat arus beberapa meter.
Melihat sahabatnya tenggelam, Sura dan Yulinda berusaha menolong, sambil berteriak minta tolong. Teriakan di tengah malam itu, kontan membangunkan warga.
Nahas, saat tengah berusaha menolong itu, Sura dan Yulinda malah ikut tercebur dan keseret arus. Warga yang tiba tepat waktu langsung menolong keduanya. Namun hanya berhasil memegang tangan Yulinda.
Sementara Yulinda bisa diselamatkan, Sura dan Gamar sudah jauh terseret arus. Keduanya hilang. Pencarian pun dilakukan oleh warga, dengan melibatkan Tim SAR gabungan dari Polri, Basarnas, dan warga.
"Pencarian dilakukan sampai malam dini hari dan dilanjutkan esoknya, pada Sabtu 6 Juli 2019 hingga malam hari. Korban pertama yang ditemukan bernama Sura," ujar Zaki, salah seorang warga sekitar, Minggu (7/2019).
Sura ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 21.00 WIB, radius 100 meter dari lokasi pertama korban tenggelam. Sedangkan Gamar, ditemukan pada esoknya, yakni Sabtu 7 Juli pada pukul 7 pagi.
"Kawasan itu memang biasa dijadikan tempat nongkrong. Ya, anak-anak punk gitu. Mereka biasanya ngumpul kalau malam. Tidak mau pada ngapain saja," jelasnya.
Sementara itu, SAR Mission Coordinator Hendra Sudirman mengatakan, korban terakhir yang bernama Gamar (18) ditemukan meninggal dunia pada pukul 07.32 WIB di radius 3,5 km.
"Korban terakhir ditemukam tadi pagi jam 07.32 WIB atas nama Gamar. Korban seorang wanita, dan telah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang," sebut Hendra.
Dalam pencarian anak punk ini, sedikitnya 50 anggota Tim SAR gabungan diterjunkan. Mereka melakukan pencarian secara maraton selama 3 hari. Mulai Jumat malam, Sabtu, hingga Minggu.
Proses pencarian dilakukan dengan dua metode. Pertama dengan cara menyelam dan menebar jangkar di sekitar lokasi kejadian, dan yang kedua dengan pengamatan secara visual daru jalur darat.
"Korban pertama bernama Sura, seorang pria. Dia ditemukan tadi malam sejauh 100 meter dari lokasi pertama korban tenggelam. Jumlah korban ada 3tiga Satu atas nama Yulinda, bisa diselamatkan," tukasnya.
(thm)