Main di Kali Ciliwung, Dua Bocah Depok Hilang Terseret Arus
A
A
A
DEPOK - Dua bocah di Kota Depok hilang saat bermain dengan rekan-rekannya di Kali Ciliwung tepatnya di dekat Kampung Poncol, Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji, Depok. Kedua bocah yang hilang itu bernama M Rafli Adrian (11) dan M Edis (11). Mereka diduga tenggelam saat bermain ban di pinggiran kali siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian bermula ketika kedua korban bermain bersama enam rekannya. Mereka adalah Raihan, Noval, Catur, Ihsan, Fami dan Naufal. Mereka berencana bermain di pinggiran kali dekat rumahnya. Bocah-bocah itu pun menyiapkan ban bekas untuk dipakai berenang.
“Mereka ngajakin main ban, saya bilang ke Noval kalau saya sama dia yang turun, tapi akhirnya barengan sama Rafi. Saya sama Edis katanya sih bisa berenang,” kata Raihan, salah satu rekan korban kepada wartawan, Rabu (26/6/2019).
Dia sudah memberi peringatan kalau yang tidak bisa renang jangan ikut main ke air. Ban yang dibawa juga langsung digunakan. “Saya udah feeling, kayaknya mereka belom ke kiri kemudian saya dorong ke kanan (agar tidak terseret arus),” katanya.
Tiba-tiba Edis turun dari ban dan panik seperti hendak merangkul kawan-kawan sepermainannya tersebut. Dirinya juga merasa sudah tidak kuat bernafas dan memilih untuk berenang ke pinggiran sungai hingga salah satu temannya Rafi membantu dengan mengulurkan kayu.
“Rafi teriak itu enggak ada yang nolongin, dia loncat mau menyelamatkan Edis. Saya lihat Edis nggak kuat napas dan berenang, Rafi juga sama akhirnya terlepas mereka hanyut,” ungkapnya.
Mereka yang selamat tidak ada yang berani membantu karena takut terseret. Tidak lama kemudian, tubuh kedua korban tenggelam terbawa arus Sungai Ciliwung. “Dari situ, kami minta tolong warga sekitar untuk membantu menyelamatkan korban,” katanya.
Teriakan bocah-bocah itu sempat didengar warga, salah satunya Nasrullah (35) yang rumahnya tak jauh dari lokasi. Dia pun menghampiri arah suara. Dia melihat ada korban tenggelam namun sayangnya dia tidak berani turun ke air karena tidak bisa berenang. Dia pun meminta bantuan warga untuk menolong anak tersebut. “Pas saya datang, anak-anak yang selamat itu sedang menangis,” katanya.
Warga pun kemudian mencari korban dibantu oleh Tagana Kota Depok. Irman Setia seorang petugas Tagana Kota Depok mengatakan, kondisi air kali tidak deras karena musim kemarau. Diduga kedua korban terseret arus aliran air hingga ke tengah sungai.
Salah satu korban menggunakan ban, sedangkan korban lainnya mencoba menolong. “Jadi yang satu mau nolong, tapi ternyata tenaganya habis akhirnya mereka berdua tenggelam hingga saat ini masih kita lakukan pencarian,” katanya.
Kejadian bermula ketika kedua korban bermain bersama enam rekannya. Mereka adalah Raihan, Noval, Catur, Ihsan, Fami dan Naufal. Mereka berencana bermain di pinggiran kali dekat rumahnya. Bocah-bocah itu pun menyiapkan ban bekas untuk dipakai berenang.
“Mereka ngajakin main ban, saya bilang ke Noval kalau saya sama dia yang turun, tapi akhirnya barengan sama Rafi. Saya sama Edis katanya sih bisa berenang,” kata Raihan, salah satu rekan korban kepada wartawan, Rabu (26/6/2019).
Dia sudah memberi peringatan kalau yang tidak bisa renang jangan ikut main ke air. Ban yang dibawa juga langsung digunakan. “Saya udah feeling, kayaknya mereka belom ke kiri kemudian saya dorong ke kanan (agar tidak terseret arus),” katanya.
Tiba-tiba Edis turun dari ban dan panik seperti hendak merangkul kawan-kawan sepermainannya tersebut. Dirinya juga merasa sudah tidak kuat bernafas dan memilih untuk berenang ke pinggiran sungai hingga salah satu temannya Rafi membantu dengan mengulurkan kayu.
“Rafi teriak itu enggak ada yang nolongin, dia loncat mau menyelamatkan Edis. Saya lihat Edis nggak kuat napas dan berenang, Rafi juga sama akhirnya terlepas mereka hanyut,” ungkapnya.
Mereka yang selamat tidak ada yang berani membantu karena takut terseret. Tidak lama kemudian, tubuh kedua korban tenggelam terbawa arus Sungai Ciliwung. “Dari situ, kami minta tolong warga sekitar untuk membantu menyelamatkan korban,” katanya.
Teriakan bocah-bocah itu sempat didengar warga, salah satunya Nasrullah (35) yang rumahnya tak jauh dari lokasi. Dia pun menghampiri arah suara. Dia melihat ada korban tenggelam namun sayangnya dia tidak berani turun ke air karena tidak bisa berenang. Dia pun meminta bantuan warga untuk menolong anak tersebut. “Pas saya datang, anak-anak yang selamat itu sedang menangis,” katanya.
Warga pun kemudian mencari korban dibantu oleh Tagana Kota Depok. Irman Setia seorang petugas Tagana Kota Depok mengatakan, kondisi air kali tidak deras karena musim kemarau. Diduga kedua korban terseret arus aliran air hingga ke tengah sungai.
Salah satu korban menggunakan ban, sedangkan korban lainnya mencoba menolong. “Jadi yang satu mau nolong, tapi ternyata tenaganya habis akhirnya mereka berdua tenggelam hingga saat ini masih kita lakukan pencarian,” katanya.
(ysw)