Wisuda Anak Didiknya, PG/TK Casa Cendekia Komitmen Cetak Siswa Berkarakter

Minggu, 23 Juni 2019 - 20:11 WIB
Wisuda Anak Didiknya, PG/TK Casa Cendekia Komitmen Cetak Siswa Berkarakter
Wisuda Anak Didiknya, PG/TK Casa Cendekia Komitmen Cetak Siswa Berkarakter
A A A
JAKARTA - Lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak Casa Cendekia menggelar wisuda ke-10 di Depok, Jawa Barat. Sebanyak 10 murid dengan mengenakan toga diwisuda langsung oleh Kepala Sekolah Dina Suwandayani.

Dalam sambutannya, Dina mengucapkan selamat atas diwisudanya murid-murid terbaiknya. Dina juga berharap semoga para wisudawan terus bersemangat belajar di jenjang pendidikan selanjutnya. "Tentunya dengan tetap riang dan peduli kepada teman dan sesama," kata Dina di Kota Depok, Sabtu 22 Juni 2019.

Dalam kesempatan itu, Dina juga memaparkan perkembangan TK Casa Cendekia. Sudah dua tahun ini ada penambahan alat belajar dan kegiatan, yaitu marching band dan panggung.

Fasilitas tersebut, kata Dina, sebagai sarana pengembangan potensi berekspresi anak supaya berani tampil menunjukkan potensinya, seperti menari, menyanyi, dan sebagainya.
Bersama tim, Dina pun memimpikan memiliki gedung sekolah sendiri. "Ada mimpi besar saya sebagai kepala sekolah, yaitu mempunyai gedung sekolah sendiri," ujarnya.

Tak lupa, Dina juga menyampaikan terima kasih kepada para orang tua wali murid yang mempercayainya untuk mendidik anak-anaknya hingga lulus. Bagi Dina, keberadaan orang tua murid dan stakeholders terkait dalam sebuah lembaga pendidikan sangat penting sebagai mitra sinergis.

Pengurus Yayasan Rumah Pintar Dunia yang membawahi PG/TK Casa Cendekia, Diana Niladjuita berkomitmen akan terus berikhtiar menyediakan lembaga pendidikan yang memanusiakan anak-anak. Lembaga pendidikan yang berdiri sejak 2009 ini terus berkomitmen membangun pondasi karakter anak yang baik sebagai bekal mengarungi samudra keilmuan dan kebangsaan.

"Kami percaya setiap anak memiliki kecerdasan yang unik dan berhak menjadi juara di bidang masing-masing, bukan sebatas bidang akademik," ujarnya. Karena itu, tambah Diana, lingkungan sekolah dan kurikulum didesain sedemikian rupa untuk membantu anak-anak mengoptimalkan kecerdasan uniknya tersebut dalam suasana yang nyaman, riang dan aman.

Di akhir sambutan, Diana merujuk pesan peraih Nobel Rabindranath Tagore yang mengatakan bahwa sekolah adalah siksaan yang tak terperikan, tak boleh terjadi pada anak Indonesia.

"Dalam konteks ini, anak-anak tak boleh merasa seperti 'terpenjara' karena tekanan sistem pembelajaran yang kaku," tuturnya.

Salah satu wali murid Popi Sandra yang hadir dalam acara wisuda mengapresiasi keberadaan PG/TK Casa Cendekia yang memberikan penerimaan, dukungan dan kasih sayang atas proses tumbuh kembang anaknya yang terkategori butuh perlakuan khusus (anak berkebutuhan khusus).

“Luar biasa, guru-guru, para orang tua murid, dan siswa-siswi yang memberikan semangat kepada putri kami, Aiko. Meski Aiko berbeda, tapi di lingkungan Casa Cendekia, perlakuan terhadap Aiko sama. Sehingga Aiko tahu membedakan arti mana yang baik dan mana yang benar, perasaan suka dan dan tidak suka, marah dan senang. Meskipun pelan-pelan, saya yakin Aiko bisa. Karena saya yakin, anak akan tumbuh pada lingkungan yang menerima, menyayangi, dan mendukungnya,” ujar Bunda Popi Sandra menegaskan.

Dalam perjalanannnya, murid-murid Casa Cendekia sudah menorehkan pelbagai pretasi. Sebut saja, juara 3 drum band tingkat TK di Jungle Land, Bogor; juara harapan 1 drum band tingkat TK kecamatan Sukmajaya, Depok; juara 2 kreasi tari TK se Kecamatan Sukmajaya, Depok.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1501 seconds (0.1#10.140)