Pejabat Dilantik di Depan Stasiun Bogor
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya melantik 260 pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, serta pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Menariknya, pelantikan dilakukan di jalur pedestrian Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, depan Stasiun Bogor. Menurut Bima, pelantikan dilakukan di stasiun karena ini wilayah menjadi prioritas penataan. Pasar Anyar, Kebon Kembang, Stasiun Bogor, hingga Taman Topi. Taman Topi awal tahun akan dibangun.
Stasiun juga sekarang sedang difinalisasi perencanaannya. Jalur Pedestrian Jalan Nyi Raja Permas juga sudah terlalu lama dibiarkan. ”Makna yang ingin disampaikan adalah kawasan ini menjadi satu prioritas untuk pembenahan. Kita tidak akan membiarkan kondisi seperti ini sampai beberapa tahun ke depan. Kita akan menjadikan kawasan ini tertib dan nyaman,” kata Bima seusai pelantikan.
Dia mengungkapkan, pelantikan kali ini juga ada misi khusus setelah koordinasi dengan PT KAI, kawasan stasiun menjadi kawasan tertib karena perencanaan sudah ada dan pembangunan akan berjalan. Semua harus mengetahui mana saja yang akan diamankan serta jadi prioritas.
”Saya minta atensi khusus kepada Camat Bogor Tengah dan Lurah Cibogor. Bertahap akan mengembalikan kembali trotoar delta stasiun sesuai fungsinya. Di perubahan ajukan dana untuk revitalisasi trotoar, ini catatan khusus untuk Bappeda dan kawasan ini tidak boleh dikuasa satu pihak saja. Jangan dikuasa hanya satu ormas saja,” kata Bima.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, mutasi pejabat jangan hanya dimaknai sebagai pergeseran semata, di situ ada pembinaan.
Semua proses, kata dia, sudah sesuai dengan aturan dan kemudian ditetapkan. Nanti dibuka ruang evaluasi dan disesuaikan kembali untuk eselon II. Menurut Bima, ada dua camat dan banyak lurah muda yang diangkat menjadi pejabat baru.
Dia berpesan agar bekerja dengan satu prinsip bahwa atasan Anda wali kota dan tuan Anda adalah warga. Karena wali kota juga menempatkan warga sebagai tuan. ”Bekerja dengan hati, Insya Allah semua akan indah pada waktunya. Bekerja dengan cepat, jangan sampai persoalan menumpuk. Jangan sampai drainase tertumpuk sampah, jangan sampai ada gerobak yang memangkal di pinggir jalan atau tempat umum,” ujarnya.
Bima menambahkan, lurah dan camat adalah wali kota di wilayah masing-masing sehingga terus berkomunikasi dengan RT, RW, Babinsa, dan Babinkamtibmas.
”Untuk Bu Ica, Bu Citra, Pak Manan, Andry, Deri, Eka, Dicky, Pak Asep, dan yang muda lainnya, saya dan Pak Wakil akan terus berkomunikasi. Harusnya wali kota berawal dari lurah, camat, kemudian kepala dinas. Jadi ini sebagai jenjang karier ke depan,” katanya.
Seusai pembacaan sumpah jabatan dan penyematan tanda jabatan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Sekda Kota Bogor melakukan foto bersama. Saat para pejabat yang hadir dan pejabat yang dilantik beranjak dari kursi, terlihat banyak sampah berserakan di lantai pedestrian dan di bawah kursi. Bukan hanya itu, makanan yang ada di boks pun berserakan di atas tanah. Tampak beberapa petugas kebersihan pun mulai berdatangan.
Dengan tergesa-gesa para petugas kebersihan mulai memungut sampah bekas makanan dan minuman kotak milik para pejabat yang hadir. Tampak Wakil Wali Kota Bogor pun memerintahkan petugas kebersihan membersihkan sampah. ”Mau foto malah banyak sampah begini,” celetuk Dedie A Rachim. (Haryudi)
Menariknya, pelantikan dilakukan di jalur pedestrian Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, depan Stasiun Bogor. Menurut Bima, pelantikan dilakukan di stasiun karena ini wilayah menjadi prioritas penataan. Pasar Anyar, Kebon Kembang, Stasiun Bogor, hingga Taman Topi. Taman Topi awal tahun akan dibangun.
Stasiun juga sekarang sedang difinalisasi perencanaannya. Jalur Pedestrian Jalan Nyi Raja Permas juga sudah terlalu lama dibiarkan. ”Makna yang ingin disampaikan adalah kawasan ini menjadi satu prioritas untuk pembenahan. Kita tidak akan membiarkan kondisi seperti ini sampai beberapa tahun ke depan. Kita akan menjadikan kawasan ini tertib dan nyaman,” kata Bima seusai pelantikan.
Dia mengungkapkan, pelantikan kali ini juga ada misi khusus setelah koordinasi dengan PT KAI, kawasan stasiun menjadi kawasan tertib karena perencanaan sudah ada dan pembangunan akan berjalan. Semua harus mengetahui mana saja yang akan diamankan serta jadi prioritas.
”Saya minta atensi khusus kepada Camat Bogor Tengah dan Lurah Cibogor. Bertahap akan mengembalikan kembali trotoar delta stasiun sesuai fungsinya. Di perubahan ajukan dana untuk revitalisasi trotoar, ini catatan khusus untuk Bappeda dan kawasan ini tidak boleh dikuasa satu pihak saja. Jangan dikuasa hanya satu ormas saja,” kata Bima.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan, mutasi pejabat jangan hanya dimaknai sebagai pergeseran semata, di situ ada pembinaan.
Semua proses, kata dia, sudah sesuai dengan aturan dan kemudian ditetapkan. Nanti dibuka ruang evaluasi dan disesuaikan kembali untuk eselon II. Menurut Bima, ada dua camat dan banyak lurah muda yang diangkat menjadi pejabat baru.
Dia berpesan agar bekerja dengan satu prinsip bahwa atasan Anda wali kota dan tuan Anda adalah warga. Karena wali kota juga menempatkan warga sebagai tuan. ”Bekerja dengan hati, Insya Allah semua akan indah pada waktunya. Bekerja dengan cepat, jangan sampai persoalan menumpuk. Jangan sampai drainase tertumpuk sampah, jangan sampai ada gerobak yang memangkal di pinggir jalan atau tempat umum,” ujarnya.
Bima menambahkan, lurah dan camat adalah wali kota di wilayah masing-masing sehingga terus berkomunikasi dengan RT, RW, Babinsa, dan Babinkamtibmas.
”Untuk Bu Ica, Bu Citra, Pak Manan, Andry, Deri, Eka, Dicky, Pak Asep, dan yang muda lainnya, saya dan Pak Wakil akan terus berkomunikasi. Harusnya wali kota berawal dari lurah, camat, kemudian kepala dinas. Jadi ini sebagai jenjang karier ke depan,” katanya.
Seusai pembacaan sumpah jabatan dan penyematan tanda jabatan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Sekda Kota Bogor melakukan foto bersama. Saat para pejabat yang hadir dan pejabat yang dilantik beranjak dari kursi, terlihat banyak sampah berserakan di lantai pedestrian dan di bawah kursi. Bukan hanya itu, makanan yang ada di boks pun berserakan di atas tanah. Tampak beberapa petugas kebersihan pun mulai berdatangan.
Dengan tergesa-gesa para petugas kebersihan mulai memungut sampah bekas makanan dan minuman kotak milik para pejabat yang hadir. Tampak Wakil Wali Kota Bogor pun memerintahkan petugas kebersihan membersihkan sampah. ”Mau foto malah banyak sampah begini,” celetuk Dedie A Rachim. (Haryudi)
(nfl)