Panik Diteriaki Maling, Pengemudi Ertiga Tabrak 3 Mobil dan 2 Sepeda Motor
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Seorang remaja secara ugal-ugalan membawa sebuah minibus di Tangerang Selatan hingga menabrak sejumlah mobil dan sepeda motor lainnya. Setelah diselidiki, ternyata pengendara mobil tersebut panik diteriaki maling usai kabur menyerempet mobil lainnya.
Peristiwa itu berlangsung di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa 11 Juni 2019 malam. Mulanya, mobil Ertiga B 1639 WZA yang dikemudikan AG (17) menyerempet mobil pengendara lain yang belum diketahui identitasnya.
"Pengakuan saksi menyebutkan, jika kendaraan AG ini menyerempet mobil lainnya di jalan. Kemudian saat diminta berhenti, kendaraan AG justru terus melaju melarikan diri," terang AKP Lalu Hedwin Hanggara, Kasatlantas Polres Tangsel kepada wartawan, Rabu (12/6/2019).
Saat kabur melarikan diri, mobil AG kembali menabrak sebuah sepeda motor merek Honda Beat B 6213 VER yang dikendarai Sinta (16) dan Silvi (3). Seketika, keduanya pun jatuh terjungkal dan mengalami luka ringan.
"Pengendara motor dan yang diboncengnya seorang Balita mengalami luka-luka ringan. Namun mobil AG tetap terus melaju," imbuh Hedwin.
Bukannya berhenti, kejadian itu kian memicu AG mengemudikan mobilnya seperti 'kesetanan'. Hingga aksinya kembali menabrak bagian belakang dan sisi kanan mobil merek Suzuki Ertiga B 1062 VFQ yang dikemudikan Andri Mauladi (47).
"Kendaraan AG kembali menabrak mobil lain, lalu terus kabur ke arah Perumahan Maharta," jelas Hedwin.
Berikutnya, seunit mobil Suzuki Karimun B 1163 BYQ yang dikemudikan M Riziy menjadi korban. Bagian belakang kendaraan Karimun itu ringsek, setelah dihajar oleh Ertiga AG yang melaju kencang.
Begitu memasuki Jalan Raya Pondok Kacang, Ertiga AG kembali menabrak sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi B 6858 NVK yang dikendarai Andrian Wijaya Putra. Meski mengetahui banyak warga yang mengejar di belakangnya, AG tetap tak mau berhenti, dan terus berupaya melarikan diri.
"Mobil AG ini kemudian melaju ke arah Mall Bintaro Xchange, melalui Jalan Graha Raya dan Jalan Boulevard Bintaro. Lalu begitu berada di sekitar Tegal Rotan, mobil akhirnya terhenti karena posisi ban-nya pecah," katanya.
Sesaat setelah mobil AG terhenti akibat ban pecah, massa yang mengejarnya pun tiba. Tanpa basa-basi, warga yang emosi melihat gaya berkendara ugal-ugalan AG langsung memberikan bogem mentah dan merusak mobilnya.
"Saat anggota kita datang ke lokasi, kondisi AG sudah babak belur karena diamuk massa. Kemudian langsung kita amankan ke Mapolres Tangsel," ucap Hedwin.
Berdasarkan pengakuan AG, dia tak mau menghentikan laju kendaraan lantaran takut karena diteriaki maling oleh pengendara mobil yang ditabraknya pertama kali. Petugas lantas melakukan cek urine pula guna memastikan AG tidak berada di bawah pengaruh minuman keras ataupun obat-obatan.
"Pelaku tidak membawa identitas dan surat berkendara (SIM). Pengakuan dia tak mau berhenti, karena takut diteriaki maling. Sudah dicek urine, hasilnya negatif," tukasnya.
Peristiwa itu berlangsung di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa 11 Juni 2019 malam. Mulanya, mobil Ertiga B 1639 WZA yang dikemudikan AG (17) menyerempet mobil pengendara lain yang belum diketahui identitasnya.
"Pengakuan saksi menyebutkan, jika kendaraan AG ini menyerempet mobil lainnya di jalan. Kemudian saat diminta berhenti, kendaraan AG justru terus melaju melarikan diri," terang AKP Lalu Hedwin Hanggara, Kasatlantas Polres Tangsel kepada wartawan, Rabu (12/6/2019).
Saat kabur melarikan diri, mobil AG kembali menabrak sebuah sepeda motor merek Honda Beat B 6213 VER yang dikendarai Sinta (16) dan Silvi (3). Seketika, keduanya pun jatuh terjungkal dan mengalami luka ringan.
"Pengendara motor dan yang diboncengnya seorang Balita mengalami luka-luka ringan. Namun mobil AG tetap terus melaju," imbuh Hedwin.
Bukannya berhenti, kejadian itu kian memicu AG mengemudikan mobilnya seperti 'kesetanan'. Hingga aksinya kembali menabrak bagian belakang dan sisi kanan mobil merek Suzuki Ertiga B 1062 VFQ yang dikemudikan Andri Mauladi (47).
"Kendaraan AG kembali menabrak mobil lain, lalu terus kabur ke arah Perumahan Maharta," jelas Hedwin.
Berikutnya, seunit mobil Suzuki Karimun B 1163 BYQ yang dikemudikan M Riziy menjadi korban. Bagian belakang kendaraan Karimun itu ringsek, setelah dihajar oleh Ertiga AG yang melaju kencang.
Begitu memasuki Jalan Raya Pondok Kacang, Ertiga AG kembali menabrak sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi B 6858 NVK yang dikendarai Andrian Wijaya Putra. Meski mengetahui banyak warga yang mengejar di belakangnya, AG tetap tak mau berhenti, dan terus berupaya melarikan diri.
"Mobil AG ini kemudian melaju ke arah Mall Bintaro Xchange, melalui Jalan Graha Raya dan Jalan Boulevard Bintaro. Lalu begitu berada di sekitar Tegal Rotan, mobil akhirnya terhenti karena posisi ban-nya pecah," katanya.
Sesaat setelah mobil AG terhenti akibat ban pecah, massa yang mengejarnya pun tiba. Tanpa basa-basi, warga yang emosi melihat gaya berkendara ugal-ugalan AG langsung memberikan bogem mentah dan merusak mobilnya.
"Saat anggota kita datang ke lokasi, kondisi AG sudah babak belur karena diamuk massa. Kemudian langsung kita amankan ke Mapolres Tangsel," ucap Hedwin.
Berdasarkan pengakuan AG, dia tak mau menghentikan laju kendaraan lantaran takut karena diteriaki maling oleh pengendara mobil yang ditabraknya pertama kali. Petugas lantas melakukan cek urine pula guna memastikan AG tidak berada di bawah pengaruh minuman keras ataupun obat-obatan.
"Pelaku tidak membawa identitas dan surat berkendara (SIM). Pengakuan dia tak mau berhenti, karena takut diteriaki maling. Sudah dicek urine, hasilnya negatif," tukasnya.
(ysw)