Sidak di Terminal Kampung Rambutan, Menhub Temukan Satu Bus Tak Laik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Terminal Kampung Rambutan, kemarin. Dalam Sidak tersebut, Budi menemukan satu bus yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak diizinkan beroperasi.
Sebelum sampai Kampung Rambutan, Budi telah meninjau Stasiun Gambir dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam inspeksinya, Menteri Budi menggunakan bus lantaran ingin memastikan bus yang ada bagus semua.
"Kalau bus bagus, masyarakat banyak yang menggunakan bus untuk angkutan massal. Kita selalu berusaha untuk meningkatkan pemakai angkutan masal meningkat," kata Budi di Terminal Kampung Rambutan pada Minggu (26/5/2019).
Untuk menekankan peningkatan angkutan massal, Budi bakal meningkatkan kualitas pelayanan Terminal Kampung Rambutan. Terlebih terkait dengan keselamatan perjalanan selama musim mudik Lebaran 2019.
Kementerian Perhubungan, lanjut Budi, akan meningkatkan level of service dari Terminal Kampung Rambutan. Termasuk mendisiplinkan armada melalui ramp check dan penerapan tarif tiket yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurutnya, Ramp check seperti sudah disosialisasikan di beberapa provinsi yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung.
"Kami minta jangan hanya di Jakarta, tapi di semua tempat dilakukan ramp check, jangan sampai ada bus-bus yang tidak lengkap. kebetulan tadi saya melakukan ramp check, ada satu bus Primajasa tidak memenuhi syarat tertentu. Oleh karenanya kita tidak bisa mengizinkan bus tersebut melakukan perjalanan," jelasnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menuturkan, dalam mempersiapkan angkutan Lebaran yang aman, nyaman, tettib, dan berjalan baik, ramp check memang menjadi kunci utama untuk mengantisipasinya. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pra ramp chek April lalu.
Sigit mengakui, masih ada armada yang terkena sanksi ketika rampchek dilakukan jelang mudik saat ini. Sebab, dalam pra ramp check beberapa waktu lalu, pihaknya hanya melakukan imbauan kepada para operator bus agar melakukan perbaikan ketika kedapatan ada yang tidak memenuhi persyaratan.
"Pra ramp check tidak dilakukan penindakan, sekarang dibutuhkan tanda bukti pengurusan dokumen perizinan dan fisik untuk bisa menjadi angkutan lebaran," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Terminal DKI Jakarta, Muslim mengatakan, sejak April lalu, pihaknya tengah mempersiapkan angkutan Lebaran di empat terminal tipe A, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung Priok.
Di antaranya yaitu dengan membenahi jalur kedatangan, infrastruktur, penataan pul kendaraan dan sebagainya. Sehingga terminal lebih nyaman dan aman. Termasuk perihal penerangan. "Kami sangat siap menyambut arus balik dan mudik 2019 ini. Kami memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 25%," pungkasnya.
Sebelum sampai Kampung Rambutan, Budi telah meninjau Stasiun Gambir dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam inspeksinya, Menteri Budi menggunakan bus lantaran ingin memastikan bus yang ada bagus semua.
"Kalau bus bagus, masyarakat banyak yang menggunakan bus untuk angkutan massal. Kita selalu berusaha untuk meningkatkan pemakai angkutan masal meningkat," kata Budi di Terminal Kampung Rambutan pada Minggu (26/5/2019).
Untuk menekankan peningkatan angkutan massal, Budi bakal meningkatkan kualitas pelayanan Terminal Kampung Rambutan. Terlebih terkait dengan keselamatan perjalanan selama musim mudik Lebaran 2019.
Kementerian Perhubungan, lanjut Budi, akan meningkatkan level of service dari Terminal Kampung Rambutan. Termasuk mendisiplinkan armada melalui ramp check dan penerapan tarif tiket yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurutnya, Ramp check seperti sudah disosialisasikan di beberapa provinsi yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung.
"Kami minta jangan hanya di Jakarta, tapi di semua tempat dilakukan ramp check, jangan sampai ada bus-bus yang tidak lengkap. kebetulan tadi saya melakukan ramp check, ada satu bus Primajasa tidak memenuhi syarat tertentu. Oleh karenanya kita tidak bisa mengizinkan bus tersebut melakukan perjalanan," jelasnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menuturkan, dalam mempersiapkan angkutan Lebaran yang aman, nyaman, tettib, dan berjalan baik, ramp check memang menjadi kunci utama untuk mengantisipasinya. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pra ramp chek April lalu.
Sigit mengakui, masih ada armada yang terkena sanksi ketika rampchek dilakukan jelang mudik saat ini. Sebab, dalam pra ramp check beberapa waktu lalu, pihaknya hanya melakukan imbauan kepada para operator bus agar melakukan perbaikan ketika kedapatan ada yang tidak memenuhi persyaratan.
"Pra ramp check tidak dilakukan penindakan, sekarang dibutuhkan tanda bukti pengurusan dokumen perizinan dan fisik untuk bisa menjadi angkutan lebaran," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Terminal DKI Jakarta, Muslim mengatakan, sejak April lalu, pihaknya tengah mempersiapkan angkutan Lebaran di empat terminal tipe A, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung Priok.
Di antaranya yaitu dengan membenahi jalur kedatangan, infrastruktur, penataan pul kendaraan dan sebagainya. Sehingga terminal lebih nyaman dan aman. Termasuk perihal penerangan. "Kami sangat siap menyambut arus balik dan mudik 2019 ini. Kami memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 25%," pungkasnya.
(whb)