Railink Siapkan Integrasi Tiket KA Bandara dengan KA Jarak Jauh
A
A
A
JAKARTA - Ticketing Kereta Api (KA) Bandara Soekarno Hatta tengah dikembangkan oleh operator KA Bandara Soeta, PT Railink. Pembangunan telah disusun untuk menyatukan tiket ini dengan kereta api jarak jauh.
“Kami merencanakan mengintegrasikan ticketing. Saat ini masih berproses dan dikembangkan secara IT dan perhitungan bisnis,” ujar GM Humas PT Railink, Diah Suryandari, ketika dihubungi, Jumat (24/5/2019).
Diah memastikan pengembangan nantinya mempermudahkan masyarakat untuk membeli tiket KA Bandara dan KA jarak jauh. Meski demikian, saat ini penumpang KA jarak jauh, seperti dari Cirebon dan Bandung, bisa membeli secara terpisah KA Bandara dan naik dari Stasiun Bekasi.
“Di Stasiun KA Bandara Bekasi tersedia vending machine atau bisa beli melalui aplikasi dan web reservasi,” ucapnya.
Sekalipun saat ini terpisah, Diah mengakui peminat KA Bandara masih cukup baik. Hal ini terlihat masih penuh sesaknya sejumlah masyarakat yang menggunakan KA Bandara dari Stasiun Bekasi.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setojowarno menyambut baik pengembangan KA Bandara. Ia melihat potensi KA Bandara yang akan berkembang menjadi komuditas transportasi yang diunggulkan.
Djoko menilai kondisi Stasiun Bekasi sangat strategis sebagai lokasi transit KA Bandara. Selain karena lokasinya menjadi pemberangkatan, Stasiun Bekasi juga tidak terlalu padat.
Meski demikian, Djoko menyarankan kondisi KA Bandara perlu dipikirkan ke depannya. Peningkatan penumpang harus diimbangi dengan kualitas stasiun. Transit kereta harus dikembangkan tak hanya di Stasiun Bekasi, melainkan ke Stasiun Manggarai.
Terlebih dalam pengembangan Stasiun Manggarai, Djoko melihat pembangunan nantinya akan membuat stasiun bertambah. “Yang terpenting bagaimana mensosialisasikannya. Masyarakat harus mengetahui itu semua,” tutupnya.
“Kami merencanakan mengintegrasikan ticketing. Saat ini masih berproses dan dikembangkan secara IT dan perhitungan bisnis,” ujar GM Humas PT Railink, Diah Suryandari, ketika dihubungi, Jumat (24/5/2019).
Diah memastikan pengembangan nantinya mempermudahkan masyarakat untuk membeli tiket KA Bandara dan KA jarak jauh. Meski demikian, saat ini penumpang KA jarak jauh, seperti dari Cirebon dan Bandung, bisa membeli secara terpisah KA Bandara dan naik dari Stasiun Bekasi.
“Di Stasiun KA Bandara Bekasi tersedia vending machine atau bisa beli melalui aplikasi dan web reservasi,” ucapnya.
Sekalipun saat ini terpisah, Diah mengakui peminat KA Bandara masih cukup baik. Hal ini terlihat masih penuh sesaknya sejumlah masyarakat yang menggunakan KA Bandara dari Stasiun Bekasi.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setojowarno menyambut baik pengembangan KA Bandara. Ia melihat potensi KA Bandara yang akan berkembang menjadi komuditas transportasi yang diunggulkan.
Djoko menilai kondisi Stasiun Bekasi sangat strategis sebagai lokasi transit KA Bandara. Selain karena lokasinya menjadi pemberangkatan, Stasiun Bekasi juga tidak terlalu padat.
Meski demikian, Djoko menyarankan kondisi KA Bandara perlu dipikirkan ke depannya. Peningkatan penumpang harus diimbangi dengan kualitas stasiun. Transit kereta harus dikembangkan tak hanya di Stasiun Bekasi, melainkan ke Stasiun Manggarai.
Terlebih dalam pengembangan Stasiun Manggarai, Djoko melihat pembangunan nantinya akan membuat stasiun bertambah. “Yang terpenting bagaimana mensosialisasikannya. Masyarakat harus mengetahui itu semua,” tutupnya.
(thm)