Terminal di Jakarta Siap Mengangkut Lonjakan Pemudik via Jalur Darat
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta siap menyambut arus mudik dan arus balik yang diprediksi mulai 28 Mei hingga 12 Juni mendatang. Penumpang angkutan Lebaran diprediksi terjadi peningkatan sekitar 25 persen .
Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Terminal DKI Jakarta, Muslim, mengatakan, sejak April lalu pihaknya tengah mempersiapkan angkutan Lebaran di empat terminal tipe A, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Telah dilakukan pembenahan jalur kedatangan, infrastruktur, penataan pool kendaraan dan lainnya. Sehingga, terminal lebih nyaman dan aman. Termasuk perihal penerangan.
"Kami sangat siap menyambut arus balik dan mudik 2019 ini. Kami memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 25 persen," kata Muslim saat meninjau kesiapan terminal Kampung Rambutan, Selasa (22/5/2019).
Prediksi peningkatan penumpang angkutan darat itu didapat pihaknya dari Kementerian Perhubungan. Bahkan peningkatan bisa mencapai 38 persen. Sebab, selain melonjaknya tiket pesawat yang kerap dikeluhkan masyarakat, jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera menjadi pilihan masyarakat menggunakan bus.
Terlebih, Perusahaan Oto (PO) Bus tengah bersaing pelayanan dengan adanya trans Jawa dan Sumatra itu. "Ya kami memprediksi 25 dari 38 persen itu menyebar ke terminal. Sisanya menggunakan bus gratis yang diadakan berbagai instansi dan perusahaan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Thofik Winanto, menyebutkan, pihaknya terus melakukan pengawasan terkait operasional armada angkutan Lebaran yang bermuara ke Terminal Kampung Rambutan.
Pengawasan dilakukan lewat pemeriksaan kartu Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB) atau KIR, kelengkapan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) serta kelayakan dan kelengkapan armada mulai dari kondisi bodi, ban, tempat duduk hingga alat keselamatan.
"Pemeriksaan kendaraan sudah disisir lewat pra ram sekitar bulan April lalu. Kita cek Kartu KIR, STNK dan Kartu Pengawasan Trayek (KPS) atau izin tTrayek. Jadi mereka punya waktu kalau mereka belum melengkapi, karena kelengkapan administrasi itu butuh waktu, khususnya KPS yang diterbitkan Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI, Polri dan Badan Narkotik Nasional (BNN) Provinsi DKI untuk memeriksa urine setiap sopir ketika bus tiba di Terminal Kampung Rambutan. "Jadi kita langsung periksa begitu bus tiba, ini untuk mastiin sopir bebas dari narkoba, minuman keras atau lainnya yang bisa berakibat fatal," pungkasnya.
Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Terminal DKI Jakarta, Muslim, mengatakan, sejak April lalu pihaknya tengah mempersiapkan angkutan Lebaran di empat terminal tipe A, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok. Telah dilakukan pembenahan jalur kedatangan, infrastruktur, penataan pool kendaraan dan lainnya. Sehingga, terminal lebih nyaman dan aman. Termasuk perihal penerangan.
"Kami sangat siap menyambut arus balik dan mudik 2019 ini. Kami memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 25 persen," kata Muslim saat meninjau kesiapan terminal Kampung Rambutan, Selasa (22/5/2019).
Prediksi peningkatan penumpang angkutan darat itu didapat pihaknya dari Kementerian Perhubungan. Bahkan peningkatan bisa mencapai 38 persen. Sebab, selain melonjaknya tiket pesawat yang kerap dikeluhkan masyarakat, jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera menjadi pilihan masyarakat menggunakan bus.
Terlebih, Perusahaan Oto (PO) Bus tengah bersaing pelayanan dengan adanya trans Jawa dan Sumatra itu. "Ya kami memprediksi 25 dari 38 persen itu menyebar ke terminal. Sisanya menggunakan bus gratis yang diadakan berbagai instansi dan perusahaan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Thofik Winanto, menyebutkan, pihaknya terus melakukan pengawasan terkait operasional armada angkutan Lebaran yang bermuara ke Terminal Kampung Rambutan.
Pengawasan dilakukan lewat pemeriksaan kartu Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB) atau KIR, kelengkapan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) serta kelayakan dan kelengkapan armada mulai dari kondisi bodi, ban, tempat duduk hingga alat keselamatan.
"Pemeriksaan kendaraan sudah disisir lewat pra ram sekitar bulan April lalu. Kita cek Kartu KIR, STNK dan Kartu Pengawasan Trayek (KPS) atau izin tTrayek. Jadi mereka punya waktu kalau mereka belum melengkapi, karena kelengkapan administrasi itu butuh waktu, khususnya KPS yang diterbitkan Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan TNI, Polri dan Badan Narkotik Nasional (BNN) Provinsi DKI untuk memeriksa urine setiap sopir ketika bus tiba di Terminal Kampung Rambutan. "Jadi kita langsung periksa begitu bus tiba, ini untuk mastiin sopir bebas dari narkoba, minuman keras atau lainnya yang bisa berakibat fatal," pungkasnya.
(thm)