Mudik 2019, PT KAI Uji Coba 14 Rangkaian di 3 Kereta Api Jarak Jauh
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan uji coba penggunaan rangkaian (gerbong) 14 untuk kereta api jarak jauh (KJJ) pada musim Lebaran 2019 ini. Tiga kereta Lebaran, yakni KA Kertajaya, KA Gumarang, dan KA Tawang Jaya akan mempergunakan 14 gerbong.
Penggunaan standformasi 14 ini merupakan pertama kali digunakan dalam perjalanan kereta api penumpang di Indonesia. Sebelumnya, penggunaan standformasi terpanjang yakni dimiliki Commuter Line dengan standformasi 12.
“Jadi tujuannya supaya daya angkut penumpang lebih banyak. Kita kan punya masalah traffic kereta di Jakarta. Makanya kita panjangkan rangkaian untuk kereta api jarak jauh,” kata Executive VP Daop 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah di Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Dadan mengatakan, dengan standformasi ini nantinya akan ada 1.490 penumpang yang bisa diangkut. Jumlah ini meningkat bila menggunakan standformasi yang lebih kecil. Dengan demikian, pihaknya tak perlu menambah jumlah perjalanan di masa angkutan Lebaran.
Tahun ini saja, lanjut Dadan, Daop 1 menyiapkan 957.282 tempat duduk yang terdiri dari, 757.680 tempat duduk KA regular, dan 199.602 tempat duduk KA tambahan. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2018, sebesar 6% dengan total 900.932 tempat duduk.
Sedangkan untuk jumlah penumpang, Daop 1 mencatat 997.730 penumpang atau meningkat 9% dibandingkan 2018, yakni 915.540. Dadan menuturkan, pengangkutan standformasi 14 ini akan membuat perjalanan kereta api menjadi lama.
Sekalipun demikian hal itu tidak masalah, sebab lokomotif yang ada mampu mengangkut rangkaian kereta hingga 20 gerbong."Khusus untuk standformasi 14 tak semua peron stasiun di Jawa mencukupi. Di Jakarta sendiri hanya Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen yang mampu memfasilitasi standformasi ini," ujarnya.
Dadang melanjutkan, tidak semua kereta api bisa menggunakan standformasi 14. Seperti Argo Parahyangan menuju Bandung, lokasinya yang bertebing dan curam, membuat KA tidak bisa memperpanjang rangkaian lebih dari 12.
Begitupun dengan yang menuju kawasan Purwokerto, Jawa Tengah.“Pertimbangan kita kan keselamatan dan medan perjalanan. Jangan sampai kalau dipaksakan, mengganggu perjalanan yang lain,” ucapnya.
Di 2019 ini, Dadan mengatakan, ada sebanyak 326 kereta yang siap dioperasikan setiap harinya. Kereta itu meliputi 27 kereta pembangkit, 203 kereta penumpang, 66 kereta bagasi, 13 kereta wisata, dan 17 kereta makan. Jumlah itu dilengkapi dengan 44 lokomotif, yang tersebar di Jatinegara 41 dan Tanah Abang 3.
Sedangkan untuk perjalanan, Daop 1 mengoperasikan 58 KA regular yang terdiri dari 32 KA dari Gambir dan 26 KA dari Pasar Senen. Selain itu untuk KA tambahan, Daop 1 menyiapkan 20 KA, terdiri 12 KA Stasiun Gambir dan 8 KA Stasiun Senen.
Penggunaan standformasi 14 ini merupakan pertama kali digunakan dalam perjalanan kereta api penumpang di Indonesia. Sebelumnya, penggunaan standformasi terpanjang yakni dimiliki Commuter Line dengan standformasi 12.
“Jadi tujuannya supaya daya angkut penumpang lebih banyak. Kita kan punya masalah traffic kereta di Jakarta. Makanya kita panjangkan rangkaian untuk kereta api jarak jauh,” kata Executive VP Daop 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah di Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Dadan mengatakan, dengan standformasi ini nantinya akan ada 1.490 penumpang yang bisa diangkut. Jumlah ini meningkat bila menggunakan standformasi yang lebih kecil. Dengan demikian, pihaknya tak perlu menambah jumlah perjalanan di masa angkutan Lebaran.
Tahun ini saja, lanjut Dadan, Daop 1 menyiapkan 957.282 tempat duduk yang terdiri dari, 757.680 tempat duduk KA regular, dan 199.602 tempat duduk KA tambahan. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2018, sebesar 6% dengan total 900.932 tempat duduk.
Sedangkan untuk jumlah penumpang, Daop 1 mencatat 997.730 penumpang atau meningkat 9% dibandingkan 2018, yakni 915.540. Dadan menuturkan, pengangkutan standformasi 14 ini akan membuat perjalanan kereta api menjadi lama.
Sekalipun demikian hal itu tidak masalah, sebab lokomotif yang ada mampu mengangkut rangkaian kereta hingga 20 gerbong."Khusus untuk standformasi 14 tak semua peron stasiun di Jawa mencukupi. Di Jakarta sendiri hanya Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen yang mampu memfasilitasi standformasi ini," ujarnya.
Dadang melanjutkan, tidak semua kereta api bisa menggunakan standformasi 14. Seperti Argo Parahyangan menuju Bandung, lokasinya yang bertebing dan curam, membuat KA tidak bisa memperpanjang rangkaian lebih dari 12.
Begitupun dengan yang menuju kawasan Purwokerto, Jawa Tengah.“Pertimbangan kita kan keselamatan dan medan perjalanan. Jangan sampai kalau dipaksakan, mengganggu perjalanan yang lain,” ucapnya.
Di 2019 ini, Dadan mengatakan, ada sebanyak 326 kereta yang siap dioperasikan setiap harinya. Kereta itu meliputi 27 kereta pembangkit, 203 kereta penumpang, 66 kereta bagasi, 13 kereta wisata, dan 17 kereta makan. Jumlah itu dilengkapi dengan 44 lokomotif, yang tersebar di Jatinegara 41 dan Tanah Abang 3.
Sedangkan untuk perjalanan, Daop 1 mengoperasikan 58 KA regular yang terdiri dari 32 KA dari Gambir dan 26 KA dari Pasar Senen. Selain itu untuk KA tambahan, Daop 1 menyiapkan 20 KA, terdiri 12 KA Stasiun Gambir dan 8 KA Stasiun Senen.
(whb)