Demo KPU DKI Jakarta, Perindo Minta Buka Kotak Suara Ulang
A
A
A
JAKARTA - Massa dari tiga partai politik (parpol) yang melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPU DKI Jakarta terkait permainan jual beli dan penggelembungan suara yang mengacaukan penyelenggaraan pemilu. Tiga parpol itu adalah Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketua DPD Partai Perindo Jakarta Selatan, Syarief Hidayatullah mengatakan, pihaknya telah melaporkan kecurangan penggelembungan suara kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Maka itu, kata dia, saat ini dirinya mendatangi kantor KPUD DKI Jakarta untuk meminta kejelasan.
"Kami sudah melaporkan kepada Bawaslu yang kemarin bahwa kita meminta pembukaan kotak ulang, kotak ulang ini dibuka kembali dihitung kembali, saya berharap itu saja dan dicocokan dengan kita. Dan Perindo meminta dibuka kotak ulang," ujar Syarief di depan kantor KPUD DKI Jakarta, Minggu (12/5/2019).
Syarief menjelaskan, pihaknya telah memberikan beberapa barang bukti kecurangan penggelembungan suara kepada Bawaslu beberapa hari yang lalu.
"Sudah masuk di Bawaslu semuanya, sedang dikaji karena 7 hari ke depan baru pembuktian dan ada hasilnya," kata Syarif. (Baca Juga: Jual Beli dan Penggelembungan Suara, 3 Parpol Geruduk Kantor KPU DKI
Hingga aksi usai perwakilan dari KPUD DKI Jakarta tampak tak menemui para massa karena sedang melakukan rekapitulasi suara di salah satu hotel di Jakarta. Syarief pun tak ingin melalukan aksi di depan hotel, karena dapat mengganggu ketertiban.
"Penyelenggaranya ada di rapat pleno dilakukan di hotel kalau berdasarkan ini, kalau di hotel kita mengganggu ketertiban umum, makanya kita hadir di sini," tuturnya.
Ketua DPD Partai Perindo Jakarta Selatan, Syarief Hidayatullah mengatakan, pihaknya telah melaporkan kecurangan penggelembungan suara kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Maka itu, kata dia, saat ini dirinya mendatangi kantor KPUD DKI Jakarta untuk meminta kejelasan.
"Kami sudah melaporkan kepada Bawaslu yang kemarin bahwa kita meminta pembukaan kotak ulang, kotak ulang ini dibuka kembali dihitung kembali, saya berharap itu saja dan dicocokan dengan kita. Dan Perindo meminta dibuka kotak ulang," ujar Syarief di depan kantor KPUD DKI Jakarta, Minggu (12/5/2019).
Syarief menjelaskan, pihaknya telah memberikan beberapa barang bukti kecurangan penggelembungan suara kepada Bawaslu beberapa hari yang lalu.
"Sudah masuk di Bawaslu semuanya, sedang dikaji karena 7 hari ke depan baru pembuktian dan ada hasilnya," kata Syarif. (Baca Juga: Jual Beli dan Penggelembungan Suara, 3 Parpol Geruduk Kantor KPU DKI
Hingga aksi usai perwakilan dari KPUD DKI Jakarta tampak tak menemui para massa karena sedang melakukan rekapitulasi suara di salah satu hotel di Jakarta. Syarief pun tak ingin melalukan aksi di depan hotel, karena dapat mengganggu ketertiban.
"Penyelenggaranya ada di rapat pleno dilakukan di hotel kalau berdasarkan ini, kalau di hotel kita mengganggu ketertiban umum, makanya kita hadir di sini," tuturnya.
(mhd)