Sikapi Situasi Politik, Rektor se Bogor Raya Sampaikan 7 Pesan Moral

Kamis, 09 Mei 2019 - 22:01 WIB
Sikapi Situasi Politik,...
Sikapi Situasi Politik, Rektor se Bogor Raya Sampaikan 7 Pesan Moral
A A A
BOGOR - Menyikapi situasi politik nasional yang cenderung memanas pasca Pemilu 2019, khususnya menjelang pengumuman hasil perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang, rektor se-Bogor Raya menyampaikan pernyataan sikap berisi tujuh pesan moral.

Pernyataan sikap itu disampaikan Rektor IPB Arif Satria yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia didampingi Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini, Rektor Universitas Ibnu Khaldun Ending Baharuddin, Rektor Universitas Djuanda Dede Kardaya, Rektor Universitas Nusa Bangsa, Yunus Ariefien, Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor Edi Sukardi, dan Ketua STEI Tazkia Murniati Mukhlisin.

Dalam pernyataan sikap tersebut, para rektor se-Bogor Raya meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan beberapa elite politik yang tidak mendidik.

"Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh sikap para elite yang dapat mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara baik secara politik maupun sosial," ujar Arif dalam konferensi pers di Lantai 2 Ruang E IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (9/5/2019).

Adapun ketujuh pernyataaan sikap itu, pertama, mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada KPU bertugas menyelesaikan kewajibannya sebagaimana diatur undang-undang.

Kedua, mengimbau KPU dan Bawaslu bertugas profesional, jujur, adil, independen, transparan, dan bertanggung jawab sesuai tahapan pemilu sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemilu tetap terjaga.

Ketiga, mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga kekondusifan sosial dan politik agar tercipta suasana damai, harmonis, dan sejuk.

Keempat, dari hasil pemilu yang ditetapkan KPU, bila ada masalah, mengajak semua pihak menyelesaikan melalui mekanisme yang sah dan jalur hukum yang berlaku.

Kelima, mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi sikap para elite yang dapat menganggu kehidupan berbangsa bernegara, baik politik maupun sosial.

Keenam, mengajak elite kedua belah pihak serta partai pendukung menyikapi proses pemilu secara arif dan bijaksana agar tercipta suasana damai dan aman.

Ketujuh,
meyakini situasi ekonomi masyarakat akan terganggu bila terjadi ketidaktenteraman politik dan sosial. Oleh karena itu, apa yang dibacakan di atas jadi solusi menyelesaikan permasalahan bangsa ini.

Rektor Unpak Bogor Bibin Rubini menyampaikan, tujuh pesan moral ini sangat penting karena memang situasi dan kondisi politik pasca Pemilu 2019 masih terasa.

"Terlebih hampir 500 orang meninggal petugas KPPS dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini. Maka kami juga mendorong pihak-pihak berwajib mencari penyebab ini bukan kejadian biasa atau luar biasa. Yang jelas harus dituntaskan, transparan, jujur dan adil. Sekali lagi kami tegaskan, pesan ini sifatnya indenpenden, kami tak berpihak pada siapapun," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1495 seconds (0.1#10.140)