Sukur Nababan Diprediksi Lolos ke Senayan dari Dapil Bekasi-Depok
A
A
A
BEKASI - Caleg PDIP Sukur H Nababan (SHN) yang bertarung di Dapil Jawa Barat IV (Kota Bekasi-Depok) dinilai mampu mendongkrak suara partai pada Pileg 2019. Sukur dipastikan akan bakal kembali melenggag ke Senayan untuk periode ketiga.
Peneliti Pena Hijau, Ahmad Rijal mengatakan, perebutan kursi di dapil kategori neraka ini berlangsung ketat. Dari 90 caleg yang bertarung hanya enam kursi yang diperebutkan.
Berdasarkan kajian dan analisa dari Pena Hijau, PDIP bertahan pada perolehan dua kursi dan Sukur dipastikan bakal kembali melenggang ke Senayan untuk periode ketiga."Suara Sukur di atas dari caleg separtainya seperti Risa Mariska dan pesinetron, Angel Karamoy. Bahkan perolehan suaranya lebih besar dari raihan suara PDI Perjuangan," kata Rijal dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Senin (29/4/2019).
Menurut Rijal, Sukur memiliki basis massa riil, dan solidnya kader banteng di tingkat DPC dan PAC. Alhasil, figur Sukur berhasil menghantarkan suara partai unggul di Jabar VI. Dan PDIP akan bertahan pada perolehan dua kursi nantinya.
Bahkan, lanjut Rijal, dua menteri dari partai koalisi, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Ketenagakerjaan (Menakertrans) Hanif Dhakiri terancam gagal melaju ke senayan.
Menurut data dari penghitungan sementara yang berlangsung di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kota Bekasi dan Kota Depok, menyebutkan, perolehan suara PKB dan PPP jauh dari PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra.
“Dari koalisi partai pengusung Jokowi, hanya PDI Perjuangan yang bertahan di Jawa Barat VI. Itupun karena ada figur Sukur yang sangat kuat di Bekasi dan Depok,” ujarnya.
Sementara pengamat politik Ifan Lengkoan menambahkan, sampai saat ini, baru ada tiga partai yang aman menempati posisi kursi ke 1, 2 dan 3 dari enam kursi DPR yang diperebutkan. "PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra. Sementara kursi ke 4, 5 dan 6 masih diperebutkan oleh PDI Perjuangan, PKS, Golkar dan PAN," kata Ifan.
Jika dihitung dengan pengaruh bisa jadi Golkar akan merebut kursi ke-4. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang notabene-nya adalah kader Golkar.
Ifan menjelaskan, Pilpres memengaruhi suara partai pengusung di Bekasi dan Depok yang merupakan basis Prabowo-Sandi berdampak pada partai pengusungnya. “Uniknya dampak positif capres 02 bukan ke Gerindra, tapi justru ke PKS dan PAN. Apalagi Depok dipimpin kader PKS dan Gerindra,” tegas Ifan.
Hal lain yang menarik, menurut Ifan, kekuatan Capres 02 tidak berimbas ke PDI Perjuangan. "Suara Sukur justru lebih tinggi dari Pileg 2014,” kata Ifan, Data di PPK Bekasi dan Depok kalau penghitungan sudah 80%. Dan, PDI Perjuangan serta PKS masih saling kejar menempati posisi pertama.
Di bawah PDI Perjuangan dan PKS ada Gerindra, Golkar dan PAN. "Selisih suara PDI Perjuangan dengan PKS pastinya tipis. Bisa saja kursi ke-4 dimenangi PDI Perjuangan," ucapnya.
Peneliti Pena Hijau, Ahmad Rijal mengatakan, perebutan kursi di dapil kategori neraka ini berlangsung ketat. Dari 90 caleg yang bertarung hanya enam kursi yang diperebutkan.
Berdasarkan kajian dan analisa dari Pena Hijau, PDIP bertahan pada perolehan dua kursi dan Sukur dipastikan bakal kembali melenggang ke Senayan untuk periode ketiga."Suara Sukur di atas dari caleg separtainya seperti Risa Mariska dan pesinetron, Angel Karamoy. Bahkan perolehan suaranya lebih besar dari raihan suara PDI Perjuangan," kata Rijal dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Senin (29/4/2019).
Menurut Rijal, Sukur memiliki basis massa riil, dan solidnya kader banteng di tingkat DPC dan PAC. Alhasil, figur Sukur berhasil menghantarkan suara partai unggul di Jabar VI. Dan PDIP akan bertahan pada perolehan dua kursi nantinya.
Bahkan, lanjut Rijal, dua menteri dari partai koalisi, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Ketenagakerjaan (Menakertrans) Hanif Dhakiri terancam gagal melaju ke senayan.
Menurut data dari penghitungan sementara yang berlangsung di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kota Bekasi dan Kota Depok, menyebutkan, perolehan suara PKB dan PPP jauh dari PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra.
“Dari koalisi partai pengusung Jokowi, hanya PDI Perjuangan yang bertahan di Jawa Barat VI. Itupun karena ada figur Sukur yang sangat kuat di Bekasi dan Depok,” ujarnya.
Sementara pengamat politik Ifan Lengkoan menambahkan, sampai saat ini, baru ada tiga partai yang aman menempati posisi kursi ke 1, 2 dan 3 dari enam kursi DPR yang diperebutkan. "PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra. Sementara kursi ke 4, 5 dan 6 masih diperebutkan oleh PDI Perjuangan, PKS, Golkar dan PAN," kata Ifan.
Jika dihitung dengan pengaruh bisa jadi Golkar akan merebut kursi ke-4. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang notabene-nya adalah kader Golkar.
Ifan menjelaskan, Pilpres memengaruhi suara partai pengusung di Bekasi dan Depok yang merupakan basis Prabowo-Sandi berdampak pada partai pengusungnya. “Uniknya dampak positif capres 02 bukan ke Gerindra, tapi justru ke PKS dan PAN. Apalagi Depok dipimpin kader PKS dan Gerindra,” tegas Ifan.
Hal lain yang menarik, menurut Ifan, kekuatan Capres 02 tidak berimbas ke PDI Perjuangan. "Suara Sukur justru lebih tinggi dari Pileg 2014,” kata Ifan, Data di PPK Bekasi dan Depok kalau penghitungan sudah 80%. Dan, PDI Perjuangan serta PKS masih saling kejar menempati posisi pertama.
Di bawah PDI Perjuangan dan PKS ada Gerindra, Golkar dan PAN. "Selisih suara PDI Perjuangan dengan PKS pastinya tipis. Bisa saja kursi ke-4 dimenangi PDI Perjuangan," ucapnya.
(whb)