BPTJ Usulkan ke Pemprov DKI Agar Bus Transjakarta Diganti Trem
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengusulkan kepada Pemprov DKI agar Bus TransJakarta digantikan Trem Kota. Langkah ini agar mendorong warga menggunakan transportasi publik.
“Supaya lebih menarik. Dengan penggunaan trem kita yakin akan menjadi diminati masyarakat menggunakan angkutan publik,” kata Ketua BPTJ, Bambang Prihartono, Kamis (25/4/2019).
Bambang mengatakan dibandingkan dengan TransJakarta yang mampu mengangkut 40 orang. Penggunaan Trem akan lebih banyak, ia memprediksi, sekali jalan Trem Kota nantinya akan mampu mengakut 200 orang. (Baca Juga: BPTJ Harapkan MRT Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain)
Termasuk dipilihnya jalur TransJakarta sebagai lajur Trem, kata Bambang, hal itu akan mempermudah sekaligus meng-upgrade transportasi Jakarta. Sebab TransJakarta telah memiliki lajur khusus, sehingga tak sulit untuk membangun fasilitas pendukung Trem.
Terlebih pembangunan Trem sendiri telah tertuang pada Perpes 55 tahun 2018. Karenanya mendukung itu pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta mempercepat pembangunan Trem. “Kita usulkan tahun bisa dibangun dikit-dikit,” tuturnya. (Baca Juga: Integrasi Transportasi Jabodetabek Butuh Rp600 Triliun)
Terkait soal Trem sendiri, BPTJ mengakui pihaknya telah study banding ke Bogota, Kolumbia. Menurutnya Bus disana sudah perlahan digantikan dengan Trem. “Mereka sudah mengalihkan ke trem. Ini sudah mulai digunakan,” tutupnya.
“Supaya lebih menarik. Dengan penggunaan trem kita yakin akan menjadi diminati masyarakat menggunakan angkutan publik,” kata Ketua BPTJ, Bambang Prihartono, Kamis (25/4/2019).
Bambang mengatakan dibandingkan dengan TransJakarta yang mampu mengangkut 40 orang. Penggunaan Trem akan lebih banyak, ia memprediksi, sekali jalan Trem Kota nantinya akan mampu mengakut 200 orang. (Baca Juga: BPTJ Harapkan MRT Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain)
Termasuk dipilihnya jalur TransJakarta sebagai lajur Trem, kata Bambang, hal itu akan mempermudah sekaligus meng-upgrade transportasi Jakarta. Sebab TransJakarta telah memiliki lajur khusus, sehingga tak sulit untuk membangun fasilitas pendukung Trem.
Terlebih pembangunan Trem sendiri telah tertuang pada Perpes 55 tahun 2018. Karenanya mendukung itu pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta mempercepat pembangunan Trem. “Kita usulkan tahun bisa dibangun dikit-dikit,” tuturnya. (Baca Juga: Integrasi Transportasi Jabodetabek Butuh Rp600 Triliun)
Terkait soal Trem sendiri, BPTJ mengakui pihaknya telah study banding ke Bogota, Kolumbia. Menurutnya Bus disana sudah perlahan digantikan dengan Trem. “Mereka sudah mengalihkan ke trem. Ini sudah mulai digunakan,” tutupnya.
(ysw)