KPPS Meninggal Kelelahan, Psikolog: Wajar, Tanggung Jawab Besar

Jum'at, 19 April 2019 - 22:31 WIB
KPPS Meninggal Kelelahan,...
KPPS Meninggal Kelelahan, Psikolog: Wajar, Tanggung Jawab Besar
A A A
JAKARTA - Tugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memang cukup berat dengan banyaknya jumlah pemilih lebih dari 300 orang setiap TPS dan banyaknya surat suara serta aturan-aturan yang ada pada Pemilu Serentak 2019. Maka itu, tak sedikit petugas KPPS yang kelelahan bahkan hingga meninggal dunia karena kecapean.

Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta mengatakan, kendati demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memperhitungkan jumlah personel yang ada di setiap TPS agar tidak hanya mengandalkan satu orang saja.

"Kalau kelelahan ya wajar karena banyak sekali tugas yang dilakukan KPPS sejak hari sebelum pemilu dilakukan. Tanggung jawabnya juga besar, karena semua harus sesuai dengan prosedur yang ada dan harus meminimalisir adanya kesalahan yang membuat masyarakat tidak percaya," kata Aully kepada SINDOnews, Jumat (19/4/2019).

Dia menjelaksan, bagi orang yang tidak biasa bekerja panjang tentunya hal ini sangat melelahkan. Beberapa kasus hajatan besar negara seperti ini sekarang sudah diubah dengan sistem komputer karena pekerjaan manual seperti pemilu ini memang akan sangat membutuhkan banyak tenaga.

"Seyogianya kita sendiri memang memiliki alarm diri jika sudah merasa sangat lelah dan harus istirahat, sehingga pembagian tugas atau kerja sama dalam tim TPS pun seharusnya diatur. Sehingga bisa bergantian beristirahat dan sebagainya," terangnya.

Menurutnya, aspek ‘kesehatan’ harus menjadi prasyarat sebelum melakukan tugas berat tersebut. Karena menjadi KPPS memang berat dan membutuhkan kesehatan yang mendukung. Kalau dilihat, TPS biasanya terbuka. Kemungkinan banyak orang yang tidak biasa kerja di ruang terbuka, rawan masuk angin, panas, dst. Sehingga kemungkinan ‘sakit’ memang besar.

"Kondisi ini bisa memicu seseorang menjadi sakit dan kelelahan," ujarnya. (Baca Juga: Kelelahan, Dua Ketua KPPS di Bekasi Meninggal Dunia
Jika dilihat dari penghitungan kemarin, banyak yang bekerja sampai larut malam bahkan sampai pagi. Seharusnya kondisi tersebut diimbangi dengan asupan suplemen yang baik, kata dia, sehingga energi yang dikeluarkan seimbang dengan asupan yang masuk.

"Banyak TPS yang baru selesai penghitungan di tengah malam. Nah tadi, apakah selama kegiatan mereka siap disediakan makan dengan baik, minum air putih, cemilan dan lain-lain sampai akhir penghitungan? Sehingga sangat mungkin kemudian kelelahan, masuk angin atau paling parah ya terkena serangan jantung," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2377 seconds (0.1#10.140)