Gelar Sembako Murah, Perempuan Jenggala Minta Masyarakat Tak Golput
A
A
A
JAKARTA - Perempuan Jenggala yang bernaung di bawah Jenggala Center terus berupaya berbagi dengan beragai kegiatan untuk masyarakat yang kurang beruntung. Di antara kegiatannya yaitu melaksanakan pasar sembako murah yang sudah dilakukan sebanyak 24 kali di seluruh Indonesia.
Kemarin, wilayah Tangerang dan sekitarnya menjadi lawatan Perempuan Jenggala untuk distribusikan sembako murah kepada masyarakat sekitar.
"Kami juga membuat pasar murah ini tidak semata-mata untuk dukungan di tahun politik saja namun sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakan oleh PJ (Perempuan Jenggala). Dalam kegiatan ini kami juga sekaligus mengingatkan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 17 April 2019 nanti sebagai bentuk dari tanggung jawab masyarakat dalam menentukan masa depan Indonesia yang lebih maju," kata Ketua Perempuan Jenggala Vicky Kartiwa di Mall Balekota Tangerang seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/4/2019).
Selain itu, Viki menjelaskan, Perempuan Jenggala merupakan sebuah intitusi sosial yang hadir untuk mengedukasi dan memperjuangkan hak-hak masyarakat. Didirikan oleh kumpulan perempuan lintas profesi dan lintas pengusaha yang sama-sama memiliki komitmen atas rasa kemanusiaan, PJ hendak memperjuangkan kesetaraan dan meningkatkan kesejahtraan, dan kesehatan sehingga, sehigga tercipta perempuan Indonesia yang tangguh, profesional, kapabel, dan dapat melahirkan generasi penerus bangsa terdidik di masa-masa yang akan datang.
"Memiliki tiga pilar yaitu Research, Democracy dan Social Welfare dan domisili kantor pusat di DKI Jakarta, dan memiliki cabang-cabang daerah di Indonesia, seperti: Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Perempuan Jenggala tidak hanya memfokuskan kepeduliannya pada perempuan di satu kota," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana pasar sembako murah Iwany Permata Sudiyatmiko mengatakan, program Perempuan Jenggala disebar sampai ke pelosok desa tanah air. Sebab, persoalan kemiskinan yang melanda perempuan, anak kekurangan gizi, anak putus sekolah, dan persoalan lingkungan hidup cukup signifikan dan persoalan tersebut berada di tingkat pelosok desa-desa.
Kemarin, wilayah Tangerang dan sekitarnya menjadi lawatan Perempuan Jenggala untuk distribusikan sembako murah kepada masyarakat sekitar.
"Kami juga membuat pasar murah ini tidak semata-mata untuk dukungan di tahun politik saja namun sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakan oleh PJ (Perempuan Jenggala). Dalam kegiatan ini kami juga sekaligus mengingatkan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 17 April 2019 nanti sebagai bentuk dari tanggung jawab masyarakat dalam menentukan masa depan Indonesia yang lebih maju," kata Ketua Perempuan Jenggala Vicky Kartiwa di Mall Balekota Tangerang seperti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/4/2019).
Selain itu, Viki menjelaskan, Perempuan Jenggala merupakan sebuah intitusi sosial yang hadir untuk mengedukasi dan memperjuangkan hak-hak masyarakat. Didirikan oleh kumpulan perempuan lintas profesi dan lintas pengusaha yang sama-sama memiliki komitmen atas rasa kemanusiaan, PJ hendak memperjuangkan kesetaraan dan meningkatkan kesejahtraan, dan kesehatan sehingga, sehigga tercipta perempuan Indonesia yang tangguh, profesional, kapabel, dan dapat melahirkan generasi penerus bangsa terdidik di masa-masa yang akan datang.
"Memiliki tiga pilar yaitu Research, Democracy dan Social Welfare dan domisili kantor pusat di DKI Jakarta, dan memiliki cabang-cabang daerah di Indonesia, seperti: Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Perempuan Jenggala tidak hanya memfokuskan kepeduliannya pada perempuan di satu kota," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana pasar sembako murah Iwany Permata Sudiyatmiko mengatakan, program Perempuan Jenggala disebar sampai ke pelosok desa tanah air. Sebab, persoalan kemiskinan yang melanda perempuan, anak kekurangan gizi, anak putus sekolah, dan persoalan lingkungan hidup cukup signifikan dan persoalan tersebut berada di tingkat pelosok desa-desa.
(mhd)