Atasi Banjir Jatipadang, DKI Bangun Sistem Pengendalian Air di Perbatasan
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan banjir di Jatipadang, Jakarta Selatan, akan terus terjadi bila volume air yang masuk ke Ibu Kota tidak dapat dikendalikan. Salah satu solusi yang akan dilakukan Pemprov DKI yakni dengan membuat saluran pengendali air.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, banjir yang kerap terjadi di Jatipadang dikarenakan aliran yang sampai di tempat tersebut berasal dari dua sumber yakni, situ sebelah UI, Situ Babakan."Sebelah baratnya sungai aliran tengah, nah di sana akan dibangun sodetan dan tempat-tempat kontrol agar volume air yang mengalir ke Jakarta bisa lebih terkontrol," kata Anies di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Menurut mantan Mendikbud itu situasi yang dialami oleh Jatipadang akan selalu berulang bila tidak mampu mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta karena air itu mengalir deras."Bila kita tidak mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta, karena air itu mengalir keras dari wilayah Depok dan selama ini berjalan tanpa ada kendali karena itulah selalu muncul masalah. Kalaupun sungai itu dilebarkan selama volume air dari Depok tidak dikendalikan akan selalu muncul masalah krn problemnya bukan semata-mata soal pelebaran sungai tapi soal volume air yang tidak terkendali," jelasnya.
Anies menuturkan, salah satu solusi yang akan dilakukan Pemprov DKI yakni dengan membuat saluran pengendali air. "Nah jadi kita akan bangun di ujung dekat perbatasan tempat-tempat pengendalian saat ini Setu Babakan sudah kita kendalikan. Setu Babakan kalau volume airnya besar dikendalikan tapi ada saluran satu lagi yaitu saluran tengah yang di situ belada mekanisme pengendalian air," ujar Anies.
Meskipun begitu, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu. Agar maksimal dan warga tidak menjadi korban saat curah hujan meningkat. "Nanti kita lagi kaji dulu langkah pertamanya memang melakukan pengendalian yang kemungkinan terjadi adala pembuatan sodeta -sodetan antara saluran tengah dan situ babakan sehingga air yang melimpah dimasukkan dulu ke Setu Babakan, sehingga bisa terkendali di situ," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, banjir yang kerap terjadi di Jatipadang dikarenakan aliran yang sampai di tempat tersebut berasal dari dua sumber yakni, situ sebelah UI, Situ Babakan."Sebelah baratnya sungai aliran tengah, nah di sana akan dibangun sodetan dan tempat-tempat kontrol agar volume air yang mengalir ke Jakarta bisa lebih terkontrol," kata Anies di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Menurut mantan Mendikbud itu situasi yang dialami oleh Jatipadang akan selalu berulang bila tidak mampu mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta karena air itu mengalir deras."Bila kita tidak mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta, karena air itu mengalir keras dari wilayah Depok dan selama ini berjalan tanpa ada kendali karena itulah selalu muncul masalah. Kalaupun sungai itu dilebarkan selama volume air dari Depok tidak dikendalikan akan selalu muncul masalah krn problemnya bukan semata-mata soal pelebaran sungai tapi soal volume air yang tidak terkendali," jelasnya.
Anies menuturkan, salah satu solusi yang akan dilakukan Pemprov DKI yakni dengan membuat saluran pengendali air. "Nah jadi kita akan bangun di ujung dekat perbatasan tempat-tempat pengendalian saat ini Setu Babakan sudah kita kendalikan. Setu Babakan kalau volume airnya besar dikendalikan tapi ada saluran satu lagi yaitu saluran tengah yang di situ belada mekanisme pengendalian air," ujar Anies.
Meskipun begitu, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu. Agar maksimal dan warga tidak menjadi korban saat curah hujan meningkat. "Nanti kita lagi kaji dulu langkah pertamanya memang melakukan pengendalian yang kemungkinan terjadi adala pembuatan sodeta -sodetan antara saluran tengah dan situ babakan sehingga air yang melimpah dimasukkan dulu ke Setu Babakan, sehingga bisa terkendali di situ," ucapnya.
(whb)