Pilar Tutupi Saluran Air, Anies Akan Panggil Kontraktor Proyek
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan inspeksi di sejumlah jalan yang mengalami genangan saat diguyur hujan deras pada Rabu 3 April 2019. Jalan yang dukunjunginya adalah Jalan MT Haryono dan DI Pandjaitan.
Dalam kunjungan itu, Anies menemukan penyebab genangan di wilayah hukumnya. Salah satunya aliran tak lancar lantaran tersumbat oleh lumpur hasil pembangunan LRT dan Tol Becakayu.
"Kami temukan bahwa saluran-saluran air di sepanjang jalan tertutup oleh lumpur bekas galian dan pilar-pilar pembangunan LRT Jabodebek dan Tol Becakayu," kata Anies dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Kamis (4/4/2019).
Kata dia, kontraktor tidak mampu mengantisipasi volume air dari hujan deras, karena pompa yang tersedia bersifat mobile dan kapasitas terbatas. Selain itu, jumlah pompa dinilai masih kurang sehingga kemarin pihak Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta membantu agar beban air tidak menumpuk di daerah selatan Jakarta.
"Kami minta pihak kontraktor Adhi Karya (LRT) dan Waskita Karya (Tol Becakayu) segera lakukan koreksi. Kami akan panggil mereka dan review semua proyek mereka di DKI Jakarta. Ini semua ada di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika menyusun AMDAL, ada kewajiban-kewajiban untuk kontraktor menyiapkan semua instrumen pencegah banjir," papar Anies.
Maka itu, kata Anies, sudah seharusnya para kontraktor mengedepankan AMDAL. Agara ketika hujan tidak menyebabkan genangan.
"Ini salah satu contoh, mengapa kami selalu minta kepada seluruh kontraktor proyek di Jakarta untuk mematuhi AMDAL dan menyiapkan mekanisme yang baik dalam mengatasi aliran air ketika musim hujan," terang Anies.
Anies meminta, agar kontraktor tak menyepelakan masalah AMDAL. Karena, hal itu dapat merugikan banyak orang.
"Jangan dianggap enteng. Apalagi ini jalan-jalan protokol. Karena ketika anda lalai menjalankan yang sudah ada dalam rencana, kelalaian itu berimplikasi kepada penderitaan ratusan ribu warga yang ada di sekitar ini, yang lalu lalang sekitar jalan ini. Hari ini kita berikan peringatan keras. Dan kita akan minta agar tidak terulang lagi," kata Anies.
Dalam kunjungan itu, Anies menemukan penyebab genangan di wilayah hukumnya. Salah satunya aliran tak lancar lantaran tersumbat oleh lumpur hasil pembangunan LRT dan Tol Becakayu.
"Kami temukan bahwa saluran-saluran air di sepanjang jalan tertutup oleh lumpur bekas galian dan pilar-pilar pembangunan LRT Jabodebek dan Tol Becakayu," kata Anies dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Kamis (4/4/2019).
Kata dia, kontraktor tidak mampu mengantisipasi volume air dari hujan deras, karena pompa yang tersedia bersifat mobile dan kapasitas terbatas. Selain itu, jumlah pompa dinilai masih kurang sehingga kemarin pihak Dinas SDA Pemprov DKI Jakarta membantu agar beban air tidak menumpuk di daerah selatan Jakarta.
"Kami minta pihak kontraktor Adhi Karya (LRT) dan Waskita Karya (Tol Becakayu) segera lakukan koreksi. Kami akan panggil mereka dan review semua proyek mereka di DKI Jakarta. Ini semua ada di AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Ketika menyusun AMDAL, ada kewajiban-kewajiban untuk kontraktor menyiapkan semua instrumen pencegah banjir," papar Anies.
Maka itu, kata Anies, sudah seharusnya para kontraktor mengedepankan AMDAL. Agara ketika hujan tidak menyebabkan genangan.
"Ini salah satu contoh, mengapa kami selalu minta kepada seluruh kontraktor proyek di Jakarta untuk mematuhi AMDAL dan menyiapkan mekanisme yang baik dalam mengatasi aliran air ketika musim hujan," terang Anies.
Anies meminta, agar kontraktor tak menyepelakan masalah AMDAL. Karena, hal itu dapat merugikan banyak orang.
"Jangan dianggap enteng. Apalagi ini jalan-jalan protokol. Karena ketika anda lalai menjalankan yang sudah ada dalam rencana, kelalaian itu berimplikasi kepada penderitaan ratusan ribu warga yang ada di sekitar ini, yang lalu lalang sekitar jalan ini. Hari ini kita berikan peringatan keras. Dan kita akan minta agar tidak terulang lagi," kata Anies.
(mhd)