KRL Sering Gangguan, Menhub Instruksikan Bentuk Tim Task Force

Kamis, 04 April 2019 - 18:19 WIB
KRL Sering Gangguan,...
KRL Sering Gangguan, Menhub Instruksikan Bentuk Tim Task Force
A A A
BOGOR - Seringnya terjadi gangguan perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek beberapa hari terakhir ini mendapat perhatian serius dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menhub Budi turun langsung mengumpulkan para pejabat terkait, mulai dari Dirjen Perhubungan Darat, jajaran Direksi PT KAI serta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menggelar rapat secara tertutup di Stasiun Besar Bogor, Kamis (4/4/2019).

"Kami memang melihat dalam tiga hari terakhir ini ada gangguan-gangguan di PT KAI, khususnya di KRL Jabodetabek. Hanya saya sengaja hadir di Stasiun Bogor ini untuk mengevaluasi apa saja yang terjadi dan menentukan langkah-langkah berikutnya," kata Budi pada wartawan Kamis (4/4/2019).

Budi pun memerintahkan PT KAI membentuk tim task force dalam menyelesaikan permasalahan yang yang menimbulkan gangguan pada KRL Jabodetabek.( Baca Juga: Baca: 5 Jam Alami Gangguan, Perjalanan KRL Bekasi-Cikarang Kembali Normal
Pada Senin, 1 April 2019 lalu, Perjalanan KRL Commuter Line lintas Tanah Abang-Parung Panjang mengalami gangguan akibat kendala operasional pada KA 2008 relasi Tanah Abang-Maja. Penumpukan penumpang pun terjadi di Stasiun Tanah Abang dan stasiun sepanjang relasi KRL Commuter Line Tanah Abang-Parung Panjang.

Gangguan yang disebabkan adanya kendala operasional pada KA 2008 relasi Tanah Abang-Maja. Untuk menangani kendala tersebut, Listrik Aliran Atas (LAA) di Sudimara-Serpong sementara dipadamkan.

Sehari berselang, Selasa, 2 April 2019, perjalanan KRL Commuter Line dari Bekasi-Jakarta Kota, Cikarang-Jakarta Kota dan sebaliknya tak dapat beroperasi. Gangguan kali ini diakibatkan adanya kendala yang terjadi pada Listrik Aliran Atas (LAA) di lintas tersebut.

Perbaikan LAA di jalur ini pun membutuhkan waktu selama 5 jam. Seringnya terjadi gangguan perjalanan Commuter Line membuat ribuan penumpang harus menempuh waktu perjalanan lebih lama.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7735 seconds (0.1#10.140)