82 SMA di Tangsel Gelar UNBK, Minim Fasilitas 3 Sekolah Menumpang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dimulai hari ini Senin (1/4/2019). Tercatat untuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terdapat 82 SMA negeri dan swasta yang mengikutinya.
"Ada 82 SMA di Tangsel, terdiri dari SMA negeri 12 sekolah dan SMA swasta 70 sekolah," terang Koordinator UNBK Jenjang SMA Tangsel dan Helpdesk UNBK Provinsi Banten Ismunadi.
Dari total 82 SMA, rupanya masih ada 3 sekolah yang harus menggelar UNBK dengan menumpang di sekolah lain. Lantaran, belum memadainya fasilitas laboratorium komputer di sekolah tersebut.
Tiga SMA itu adalah, SMA Moh. Husni Thamrin yang menumpang di SMA Triguna Utama, Ciputat. Lalu SMA IT Al Husainy bergabung di MA Nur As-Sholihat Serpong, dan SMA Seruni Putih menggelar UNBK di SMA Taruna Mandiri.
Diketahui, peserta didik SMA Moh. Husni Thamrin yang mengikuti UNBK berjumlah 52 siswa, SMA IT Al-Husainy berjumlah 23 siswa, dan SMA Seruni Putih sebanyak 8 siswa. Tak ada persiapan khusus dalam menggelar UNBK gabungan itu, karena siswa masing-masing sekolah hanya dipisahkan pada sesi jadwal masing-masing.
Kepala SMA Triguna Utama, Sudarmanta, mengatakan, penggabungan UNBK antara siswa sekolahnya dengan siswa dari SMA Moh. Husni Thamrin semata-mata mengikuti Petunjuk teknis (Juknis) membantu sekolah yang tak memiliki kelengkapan alat komputer.
"Karena waktu itu padat semua, jadi akhirnya diarahkan untuk menumpang tempat ujian di Triguna Utama. Ini guru-gurunya datang kesini, Kepala Sekolahnya juga datang, ini kan bagus banyak manfaatnya juga buat silaturahmi," jelas Sudarmanta saat dikonfirmasi.
Namun sayangnya, pihak SMA Triguna Utama tak memperkenankan sejumlah wartawan mengamati dari dekat penyelenggaraan UN yang dilaksanakan oleh siswa dari 2 sekolah itu.
"Kami mohon maaf, karena kami juga ingin menjaga konsentrasi para siswa yang ujian ini. Jadi kami hanya membatasi sampai di bagian depan gerbang saja, harap memaklumi," ujar Ketua Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Yayasan Triguna Utama Nirachmat di lokasi.
"Ada 82 SMA di Tangsel, terdiri dari SMA negeri 12 sekolah dan SMA swasta 70 sekolah," terang Koordinator UNBK Jenjang SMA Tangsel dan Helpdesk UNBK Provinsi Banten Ismunadi.
Dari total 82 SMA, rupanya masih ada 3 sekolah yang harus menggelar UNBK dengan menumpang di sekolah lain. Lantaran, belum memadainya fasilitas laboratorium komputer di sekolah tersebut.
Tiga SMA itu adalah, SMA Moh. Husni Thamrin yang menumpang di SMA Triguna Utama, Ciputat. Lalu SMA IT Al Husainy bergabung di MA Nur As-Sholihat Serpong, dan SMA Seruni Putih menggelar UNBK di SMA Taruna Mandiri.
Diketahui, peserta didik SMA Moh. Husni Thamrin yang mengikuti UNBK berjumlah 52 siswa, SMA IT Al-Husainy berjumlah 23 siswa, dan SMA Seruni Putih sebanyak 8 siswa. Tak ada persiapan khusus dalam menggelar UNBK gabungan itu, karena siswa masing-masing sekolah hanya dipisahkan pada sesi jadwal masing-masing.
Kepala SMA Triguna Utama, Sudarmanta, mengatakan, penggabungan UNBK antara siswa sekolahnya dengan siswa dari SMA Moh. Husni Thamrin semata-mata mengikuti Petunjuk teknis (Juknis) membantu sekolah yang tak memiliki kelengkapan alat komputer.
"Karena waktu itu padat semua, jadi akhirnya diarahkan untuk menumpang tempat ujian di Triguna Utama. Ini guru-gurunya datang kesini, Kepala Sekolahnya juga datang, ini kan bagus banyak manfaatnya juga buat silaturahmi," jelas Sudarmanta saat dikonfirmasi.
Namun sayangnya, pihak SMA Triguna Utama tak memperkenankan sejumlah wartawan mengamati dari dekat penyelenggaraan UN yang dilaksanakan oleh siswa dari 2 sekolah itu.
"Kami mohon maaf, karena kami juga ingin menjaga konsentrasi para siswa yang ujian ini. Jadi kami hanya membatasi sampai di bagian depan gerbang saja, harap memaklumi," ujar Ketua Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Yayasan Triguna Utama Nirachmat di lokasi.
(mhd)