Pengiriman Logistik Pemilu ke Tangerang Alami Keterlambatan

Selasa, 12 Maret 2019 - 05:10 WIB
Pengiriman Logistik Pemilu ke Tangerang Alami Keterlambatan
Pengiriman Logistik Pemilu ke Tangerang Alami Keterlambatan
A A A
TANGERANG - Pengiriman logistik Pemilu 2019 ke Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dan Kabupaten Tangerang, mengalami sejumlah kendala. Hingga kini, baru sejumlah surat suara untuk pemilihan DPRD tingkat Kota dan Tangerang, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yang masuk dan telah diterima pihak KPUD.

Ketua KPU Kota Tangsel Bambang Dwitoro mengatakan, pengiriman surat suara yang dijadwalkan sampai pada 5 Maret 2019 lalu, ternyata molor karena sejumlah kendala. "Menurut informasi, ratusan ribu surat suara DPR RI dijadwalkan tiba pada 5 Maret 2019. Namun molor sepekan, dan baru hari ini sampai di Tangsel," kata Bambang kepada SINDOnews di Pondok Aren, Senin, 11 Maret 2019 kemarin.

Bambang menuturkan, total kebutuhan surat suara di Kota Tangsel sebanyak 969.537 surat suara, untuk satu jenis pemilihan. Jumlah itu, sudah ditambah dengan 2% jumlah surat suara cadangan. "Hari ini hanya untuk DPR RI. Jumlahnya baru sebanyak 1.200 boks surat suara. Setiap boks berisi sekira 500 lembar kertas suara, atau totalnya sekira 600.000 kertas suara. Kita butuh 753 boks kertas suara lagi," tuturnya.

Tidak hanya di Kota Tangsel, pengiriman ke Kabupaten Tangerang juga mengalami keterlambatan. Hingga kini, baru surat suara untuk Presiden, DPR RI, dan DPRD Provinsi. Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Ali Zaenal Abidin mengatakan, kebutuhan untuk lima jenis surat suara, lebih 10 juta lembar. Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2,1 juta, ditambah 2%.

"Saat ini yang sudah masuk Presiden, DPR RI, dan DPRD Provinsi. Tapi belum semua masuk. Kalau yang belum masuk, DPD dan DPRD Kabupaten," ujar Ali Zaenal.

Telatnya pengiriman surat suara ke wilayah Kabupaten Tangerang, dari yang harusnya dikirim 5 Maret 2019, tidak diketahui. Pihak KPU hanya sebagai penerima. Semua menjadi tanggung jawab pihak KPU pusat.

"Kalau informasi dari KPU RI, diupayakan pada 17 Maret 2019, sudah masuk semua dari logistik. Penyebab, keterlambatan dari penyedia, kita penerima saja," tuturnya. Dilanjutkan dia, dari beberapa juta kertas suara yang telah disortir, ada sebanyak 1.632 surat suara rusak.

Kerusakan itu, diakibatkan oleh tinta yang buram, dan banyak tinta yang berceceran di gambar. Hal serupa juga terjadi di Kota Tangerang. Pengiriman sempat mengalami kendala, dan keterlambatan. Logistik Pilkada ini, baru ini dikirimkan dari pusat pada Senin kemarin.

Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra mengatakan, surat suara yang datang hari ini berjumlah 600 surat suara dan disimpan di gudang GOR Larangan. "Kedatangan logistik pemilu ini merupakan tahap awal, yakni untuk DPR RI. Sementara untuk surat suara Presiden, DPD, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kota akan tiba dalam waktu dekat secara estapet," sambungnya.

Syailendra menambahkan, akan segera menyortir dan melakukan pelipatan kertas surat suara. Setelah disortir, KPU akan mengetahui berapa jumlah surat suara yang rusak dan tak sesuai dengan format.

Ketua Bawaslu Kota Tangsel Muhammad Acep menambahkan, setelah kertas suara sampai, harus disortir, baru dilipat. Deadline paling lama, sampai pemilihan 17 April. "Penyortiran harus selesai Rabu besok, itu kalau molor pemilu bisa diundur. Yang penting tanggal 17 April 2019, harus sudah ada di TPS saja. Enggak ada yang rusak, tapi ada satu tadi kena rujak," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5729 seconds (0.1#10.140)