Badan Siber dan Sandi Negara Minta Masyarakat Utamakan Nilai Ketuhanan
A
A
A
JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengingatkan masyarakat untuk tetap menjunjung nilai-nilai tentang Ketuhanan. Pasalnya, dalam dunia siber, segala macam informasi bisa masuk, termasuk hoaks.
Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN (Deputi I BSSN), Irjen Pol Dharma Pongrekun mengatakan, melihat dari perspektif lain, dunia siber atau dunia maya itu sejatinya dunia yang direkayasa. Pasalnya, dunia itu sudah direncanakan terlebih dahulu dan endingnya pun akan dibawa ke arah mana itu sudah bisa diketahui.
"Hanya saja ini sedang berproses untuk proses setingan yang sedang dibangun agar semua dunia ini terkoneksi. Kita ini sebenarnya sedang disuruh bekerja untuk menyukseskan program yang dibuat daripada dunia siber ini," ujarnya dalam acara Publik Safety Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Maka itu, kata dia, semua pihak harus awareness untuk mencari platform atau perangkat yang bisa dibangun guna memproteksi bangsa ini, khususnya dari informasi yang tak akurat atau bahkan hoaks. Pasalnya, saat semua pihak mengikuti platform kebebasan, bangsa ini akan berada dalam situasi yang tak menguntungkan.
Dia menambahkan, dalam dunia siber itu, manakala semua pihak mengikuti platform kebebasan, semua bakal mengarah pada nilai ekonomi. Ujungnya, semua orang bakal lupa kalau hidup itu bukan hanya mengutamakan nilai ekonomi saja, tapi sejatinya semua orang hidup karena kemahapengasihan Tuhan.
"Sehingga jangan sampai kita sebagai manusia menjadi berubah, nilai ekonomi lalu menjadi robot, tapi mari kita tetap menjadi manusia biasa. Jangan sampai nanti teknologi menjadi Tuhan baru di dalam kehidupan kita," katanya.
Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN (Deputi I BSSN), Irjen Pol Dharma Pongrekun mengatakan, melihat dari perspektif lain, dunia siber atau dunia maya itu sejatinya dunia yang direkayasa. Pasalnya, dunia itu sudah direncanakan terlebih dahulu dan endingnya pun akan dibawa ke arah mana itu sudah bisa diketahui.
"Hanya saja ini sedang berproses untuk proses setingan yang sedang dibangun agar semua dunia ini terkoneksi. Kita ini sebenarnya sedang disuruh bekerja untuk menyukseskan program yang dibuat daripada dunia siber ini," ujarnya dalam acara Publik Safety Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Maka itu, kata dia, semua pihak harus awareness untuk mencari platform atau perangkat yang bisa dibangun guna memproteksi bangsa ini, khususnya dari informasi yang tak akurat atau bahkan hoaks. Pasalnya, saat semua pihak mengikuti platform kebebasan, bangsa ini akan berada dalam situasi yang tak menguntungkan.
Dia menambahkan, dalam dunia siber itu, manakala semua pihak mengikuti platform kebebasan, semua bakal mengarah pada nilai ekonomi. Ujungnya, semua orang bakal lupa kalau hidup itu bukan hanya mengutamakan nilai ekonomi saja, tapi sejatinya semua orang hidup karena kemahapengasihan Tuhan.
"Sehingga jangan sampai kita sebagai manusia menjadi berubah, nilai ekonomi lalu menjadi robot, tapi mari kita tetap menjadi manusia biasa. Jangan sampai nanti teknologi menjadi Tuhan baru di dalam kehidupan kita," katanya.
(ysw)