Granat Meledak di Bogor, 1 Bocah Tewas, 2 Luka Berat
A
A
A
BOGOR - Sebuah granat jenis Grenade Launcher Mortir (GLM) meledak di halaman rumah warga Kampung Wangun Jaya, RT 02/06, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor , Kamis (14/2/2019) petang.
Akibatnya, seorang bocah bernama Ibnu Mubarok (11), warga setempat tewas dalam kondisi mengenaskan. Sedangkan dua bocah lainnya yakni Doni (11), dan Sahrul (11), rekan Ibnu mengalami luka luka berat pada bagian kaki dan tangan, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Leuwiliang. (Baca Juga: Tabung Gas 12 Kg Meledak di Serpong, 4 Rumah Hancur dan 3 Warga Luka )
Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu para korban sedang bermain-main dengan kaleng susu berisi granat yang ditemukan empat hari sebelumnya di Kampung Padati Mondok RT. 04/09 Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
"Jadi kronologisnya begini pada 10 Februari korban menemukan 1 buah kaleng susu yang diduga berisi granat aktif dan selanjutnya benda tersebut dibawa pulang ke rumahnya," jelasnya.
Dua hari kemudian tepatnya, Selasa (12/2/2019), lanjut dia, kaleng susu yang diduga berisi granat itu dibuang oleh Siti Nurhasanah, ibu korban ke halaman di sekitar kebun tak jauh dari rumahnya.
"Namun, pada Kamis (14/2/2019) berdasarkan keterangannya saksi, korban mengambil kembali kaleng susu diduga berisi granat tersebut yang sempat dibuang oleh ibunya. Kemudian korban bersama Doni dan Sahrul dua temannya bermain dengan kaleng susu yang diduga berisi granat tersebut sambil dipukul pukul menggunakan batu dan terjadilah ledakan hingga mengakibatkan korban meninggal," jelasnya.
Korban tewas dalam kondisi mengenaskan yakni mengalami luka pada bagian kepala hancur, tangan sebelah kanan putus. "Sedangkan dua orang yang mengalami luka berat rata-rata pada bagian kaki dan tangan, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang," jelasnya.
Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno membenarkan adanya granat GLM itu ditemukan korban saat sedang bermain di lapangan tembak, area latihan tempur TNI AD di Cibungbulang, Bogor.
"Itu area latihan TNI AD, jadi memang khusus militer dan warga sipil dilarang masuk. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga," katanya, kepada wartawan, Kamis (14/2/2019). (Baca Juga: Sebuah Granat Aktif Ditemukan di Kebun Warga )
Ia menjelaskan, korban bersama dua rekannya menemukan granat tersebut ketika tidak ada jadwal latihan prajurit. Bahkan, diduga granat itu sudah lama.
"Saya jelaskan saat kejadian tidak ada jadwal latihan di sana. Kemungkinan granat itu terkubur lama kemudian digali dan dimainkan anak-anak dengan cara dipukul pemicunya sehingga meledak," jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya sudah mendatangi keluarga korban dan bekerja sama dengan kepolisian untuk menangani kasus ini. Ia mengimbau agar masyarakat tidak masuk ke area tersebut karena kawasan militer.
"Kita sudah datangi dan kasih bantuan buat korban, tapi ini kan bukan sepenuhnya kesalahan kita. Kita juga imbau agar masyarakat tidak masuk ke kawasan itu, karena khusus untuk latihan militer," pungkasnya.
Akibatnya, seorang bocah bernama Ibnu Mubarok (11), warga setempat tewas dalam kondisi mengenaskan. Sedangkan dua bocah lainnya yakni Doni (11), dan Sahrul (11), rekan Ibnu mengalami luka luka berat pada bagian kaki dan tangan, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Leuwiliang. (Baca Juga: Tabung Gas 12 Kg Meledak di Serpong, 4 Rumah Hancur dan 3 Warga Luka )
Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu para korban sedang bermain-main dengan kaleng susu berisi granat yang ditemukan empat hari sebelumnya di Kampung Padati Mondok RT. 04/09 Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
"Jadi kronologisnya begini pada 10 Februari korban menemukan 1 buah kaleng susu yang diduga berisi granat aktif dan selanjutnya benda tersebut dibawa pulang ke rumahnya," jelasnya.
Dua hari kemudian tepatnya, Selasa (12/2/2019), lanjut dia, kaleng susu yang diduga berisi granat itu dibuang oleh Siti Nurhasanah, ibu korban ke halaman di sekitar kebun tak jauh dari rumahnya.
"Namun, pada Kamis (14/2/2019) berdasarkan keterangannya saksi, korban mengambil kembali kaleng susu diduga berisi granat tersebut yang sempat dibuang oleh ibunya. Kemudian korban bersama Doni dan Sahrul dua temannya bermain dengan kaleng susu yang diduga berisi granat tersebut sambil dipukul pukul menggunakan batu dan terjadilah ledakan hingga mengakibatkan korban meninggal," jelasnya.
Korban tewas dalam kondisi mengenaskan yakni mengalami luka pada bagian kepala hancur, tangan sebelah kanan putus. "Sedangkan dua orang yang mengalami luka berat rata-rata pada bagian kaki dan tangan, saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang," jelasnya.
Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno membenarkan adanya granat GLM itu ditemukan korban saat sedang bermain di lapangan tembak, area latihan tempur TNI AD di Cibungbulang, Bogor.
"Itu area latihan TNI AD, jadi memang khusus militer dan warga sipil dilarang masuk. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga," katanya, kepada wartawan, Kamis (14/2/2019). (Baca Juga: Sebuah Granat Aktif Ditemukan di Kebun Warga )
Ia menjelaskan, korban bersama dua rekannya menemukan granat tersebut ketika tidak ada jadwal latihan prajurit. Bahkan, diduga granat itu sudah lama.
"Saya jelaskan saat kejadian tidak ada jadwal latihan di sana. Kemungkinan granat itu terkubur lama kemudian digali dan dimainkan anak-anak dengan cara dipukul pemicunya sehingga meledak," jelasnya.
Hingga saat ini pihaknya sudah mendatangi keluarga korban dan bekerja sama dengan kepolisian untuk menangani kasus ini. Ia mengimbau agar masyarakat tidak masuk ke area tersebut karena kawasan militer.
"Kita sudah datangi dan kasih bantuan buat korban, tapi ini kan bukan sepenuhnya kesalahan kita. Kita juga imbau agar masyarakat tidak masuk ke kawasan itu, karena khusus untuk latihan militer," pungkasnya.
(rhs)