Kasus DBD di Depok Status Siaga, Pemkot Minta Warga Lakukan PSN
A
A
A
DEPOK - Dinas Kesehatan Kota Depok menyatakan kalau kasus demam berdarah dengue di wilayah mereka sudah masuk status siaga. Dinkes Depok menyarankan agar warga giat melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, saat ini kasus DBD masuk dalam status siaga. Oleh karenanya seluruh warga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
Selain itu memberantas sarang nyamuk juga sangat dianjurkan. Menurutnya, dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta PSN menjadi cara efektif mencegah penyakit DBD. (Baca: Dinkes Catat Jumlah Pasien DBD di Kota Depok Capai 314 Orang )
“Kami sarankan melakukan PSN, jangan fogging. Kalau fogging itu kurang efektif karena bisa jadi tidak merata. Kemudian, efek dari asap yang dikeluarkan juga kurang baik untuk kesehatan,” katanya kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Dari 63 kelurahan yang ada di Depok, beberapa diantaranya menjadi wilayah paling banyak jumlah kasus DBD. Yaitu Harjamukti, Beji, Cipayung, Mekarjaya dan Cimanggis. Menurutnya, sampai saat ini penyebarannya nyaris merata.
“Ini belum masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa atau KLB. Karena belum semua kelurahan. Masih ada sembilan kelurahan yang belum ada laporannya,” ujarnya.
Nova mengungkapkan, wilayah yang paling rawan ditemukan tempat berkumpulnya sarang nyamuk aedes aegypti ini bukan hanya di saluran air atau got. “Yang paling rentan itu justru di dalam rumah, misalnya di dispenser coba periksa. Karena dari beberapa kasus, yang kita temukan justru di dalam rumah,” katanya
Selain gencar melakukan penyuluhan dan sosialisasi PSN, Dinkes juga berjanji akna semakin mengoptimalkan pengawasan untuk mencegah terjadinya DBD di sejumlah wilayah. (Baca: Pasien DBD di Depok Bertambah, RSUD Tambah Kapasitas Tempat Tidur )
“Kalau dilihat dari angkanya, kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Karena itu mari kita jaga kebersihan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, saat ini kasus DBD masuk dalam status siaga. Oleh karenanya seluruh warga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
Selain itu memberantas sarang nyamuk juga sangat dianjurkan. Menurutnya, dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta PSN menjadi cara efektif mencegah penyakit DBD. (Baca: Dinkes Catat Jumlah Pasien DBD di Kota Depok Capai 314 Orang )
“Kami sarankan melakukan PSN, jangan fogging. Kalau fogging itu kurang efektif karena bisa jadi tidak merata. Kemudian, efek dari asap yang dikeluarkan juga kurang baik untuk kesehatan,” katanya kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Dari 63 kelurahan yang ada di Depok, beberapa diantaranya menjadi wilayah paling banyak jumlah kasus DBD. Yaitu Harjamukti, Beji, Cipayung, Mekarjaya dan Cimanggis. Menurutnya, sampai saat ini penyebarannya nyaris merata.
“Ini belum masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa atau KLB. Karena belum semua kelurahan. Masih ada sembilan kelurahan yang belum ada laporannya,” ujarnya.
Nova mengungkapkan, wilayah yang paling rawan ditemukan tempat berkumpulnya sarang nyamuk aedes aegypti ini bukan hanya di saluran air atau got. “Yang paling rentan itu justru di dalam rumah, misalnya di dispenser coba periksa. Karena dari beberapa kasus, yang kita temukan justru di dalam rumah,” katanya
Selain gencar melakukan penyuluhan dan sosialisasi PSN, Dinkes juga berjanji akna semakin mengoptimalkan pengawasan untuk mencegah terjadinya DBD di sejumlah wilayah. (Baca: Pasien DBD di Depok Bertambah, RSUD Tambah Kapasitas Tempat Tidur )
“Kalau dilihat dari angkanya, kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Karena itu mari kita jaga kebersihan,” pungkasnya.
(ysw)