Pasien DBD Ditolak Rawap Inap, Ini Penjelasan RSU Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membenarkan adanya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) atas nama Rosa Amalia yang minta pulang. Namun pihak rumah sakit membantah sengaja menolak merawat inap pasien rujukan itu.
Pasien rujukan dari RS Sari Asih Ciputat ini ditolak rawat inap oleh RSU Tangsel dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, tidak ada kamar tidur akibat pasien penuh. Kedua, trombosit darah pasien sudah di atas 100.
Kepala Bidang (Kabid,) Pelayanan Medis (Yanmed) RSU Tangsel Dr Imbar Umar Gozali mengatakan, setelah sempat diobservasi di UGD, pasien lalu dipulangkan.
"Semalam sudah diinformasi consent di kursi, karena UGD full bed dan keluarga sudah menyetujui. Pasien diobservasi di UGD," kata Imbar saat dikonfirmasi KORAN SINDO, di RSU Tangsel, Jumat (25/1/2019). (Baca juga: RSU Tangerang Selatan Tolak Rawap Inap Pasien DBD Rujukan)
Setelah sempat satu malam diobservasi di UGD, akhirnya korban yang sedari awal diminta pulang oleh dokter UGD dipulangkan ke rumah pukul 08.00 WIB.
"Pasien disarankan pulang oleh dokter UGD, karena hasil trombosit di atas 100.000. Dari ciri-ciri, pasien memang menderita demam berdarah. Demam nain turun sejak 4 hari lalu dan badan menggigil," ungkapnya. (Baca juga: Dalam Satu Bulan, Penderita DBD di Tangsel Capai 90 Orang)
Perut bagian bawah pasien juga mengalami sakit dan terasa nyeri. Tetapi, karena trombosit darah pasien sudah di atas 100 ribu, maka dipulangkan. Padahal menurut rujukannya, pasien harus segara dirawat.
"Dianjurkan datang lagi ke RSU untuk cek lab ulang pasien, dan keluarga menerima penjelasan dari dokter UGD. Trombositnya di atas 100 ribu, jadi tidak menghawatirkan. Pasien pulang jam 8-an," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien DBD rujukan rawap inap RS Sari Asih bernama Rosa Amelia (37), ditolak rawat inap. Setiba di UGD pasian disuruh pulang.
"Dari RS Sari Asih sudah ada pemeriksaan dokter, katanya positif demam berdarah, dan harus segera dirawat. Tetapi, katanya istri saya baik-baik saja," kata suami Rosa, Akbar Antono (37), merasa sangat kecewa.
Pasien rujukan dari RS Sari Asih Ciputat ini ditolak rawat inap oleh RSU Tangsel dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, tidak ada kamar tidur akibat pasien penuh. Kedua, trombosit darah pasien sudah di atas 100.
Kepala Bidang (Kabid,) Pelayanan Medis (Yanmed) RSU Tangsel Dr Imbar Umar Gozali mengatakan, setelah sempat diobservasi di UGD, pasien lalu dipulangkan.
"Semalam sudah diinformasi consent di kursi, karena UGD full bed dan keluarga sudah menyetujui. Pasien diobservasi di UGD," kata Imbar saat dikonfirmasi KORAN SINDO, di RSU Tangsel, Jumat (25/1/2019). (Baca juga: RSU Tangerang Selatan Tolak Rawap Inap Pasien DBD Rujukan)
Setelah sempat satu malam diobservasi di UGD, akhirnya korban yang sedari awal diminta pulang oleh dokter UGD dipulangkan ke rumah pukul 08.00 WIB.
"Pasien disarankan pulang oleh dokter UGD, karena hasil trombosit di atas 100.000. Dari ciri-ciri, pasien memang menderita demam berdarah. Demam nain turun sejak 4 hari lalu dan badan menggigil," ungkapnya. (Baca juga: Dalam Satu Bulan, Penderita DBD di Tangsel Capai 90 Orang)
Perut bagian bawah pasien juga mengalami sakit dan terasa nyeri. Tetapi, karena trombosit darah pasien sudah di atas 100 ribu, maka dipulangkan. Padahal menurut rujukannya, pasien harus segara dirawat.
"Dianjurkan datang lagi ke RSU untuk cek lab ulang pasien, dan keluarga menerima penjelasan dari dokter UGD. Trombositnya di atas 100 ribu, jadi tidak menghawatirkan. Pasien pulang jam 8-an," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien DBD rujukan rawap inap RS Sari Asih bernama Rosa Amelia (37), ditolak rawat inap. Setiba di UGD pasian disuruh pulang.
"Dari RS Sari Asih sudah ada pemeriksaan dokter, katanya positif demam berdarah, dan harus segera dirawat. Tetapi, katanya istri saya baik-baik saja," kata suami Rosa, Akbar Antono (37), merasa sangat kecewa.
(thm)