Jakarta Masuk Top 50 Smart City dari 140 Kota di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masuk dalam daftar predikat ‘Top 50 Smart City Government 2018’ dan meraih peringkat ke-47 Smart City Government dari 140 kota di dunia. Predikat tersebut diraih atas dasar sepuluh indikator penilaian.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, mengatakan, penilaian tertinggi terdapat pada indikator visi Pemprov DKI Jakarta, kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan sebagai kepala pemerintahan, serta alokasi anggaran/APBD.
“Alhamdulillah, kami baru saja mendapatkan informasi dari Eden Strategy Institute, sebuah perusahaan konsultasi, ada 140 kota yang diriset dan diranking untuk pengembangan Smart City. Jakarta mendapatkan predikat Top 50," ujar Atika kepada wartawan, di Balaikota Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Tentunya, kata dia, DKI tidak boleh berpuas diri dengan hasil tersebut, karena masih banyak peluang inovasi yang dapat dikembangkan. Ke depannya, Jakarta tengah mempersiapkan Smart City 4.0 sebagai salah satu pilar menuju City 4.0 yang fokus pada pengembangan platform kolaborasi.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah mewujudkan cita-cita agar Jakarta menjadi City 4.0, di mana kota menjadi platform satu atap yang memungkinkan kolaborasi industri terjadi antara perusahaan swasta dan badan publik, dalam berbagi data, mengembangkan wawasan, dan lebih jauh meningkatkan layanan publik agar lebih memenuhi kebutuhan warganya.
Hal ini diimplementasikan melalui konsep Smart City di Jakarta yang dibuat berdasarkan enam pilar, yaitu Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment.
Menurut Atika, dengan adanya penghargaan ini sekaligus dapat memotivasi Pemprov DKI Jakarta untuk terus meningkatkan program-program yang terkait dengan indikator talent-readiness atau peningkatan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) di kota Jakarta agar menjadi lebih baik, berkualitas, serta berdaya saing.
“Ini sebuah berita yang baik bagi Indonesia, Jakarta menempati urutan ke-47 pemerintah dengan Smart City terbaik di dunia. Tentunya, ini jadi motivasi buat kita untuk mengejar beberapa hal, seperti talent. Kita harus menyiapkan SDM untuk readiness. Oleh karena itu juga, Gubernur DKI Jakarta untuk saat ini fokus menciptakan SDM yang berkualitas, termasuk para start-up,” jelasnya.
Kepala UP Jakarta Smart City, Setiaji, menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki teknologi yang lebih maju untuk mengembangkan kota pintar. "Kalau dari sisi teknologi, tentunya Jakarta lebih advance. Kami sudah mengimplementasikan big data, IOT. Kami punya sekitar 200.000 lebih sensor di Jakarta, menggunakan CCTV, dan sebagainya. Artinya teknologi-teknologi terbaru sudah cukup banyak kami masukkan ke dalam pengembangan Smart City juga," terang Aji.
Pemprov DKI Jakarta, melalui UP Jakarta Smart City menerapkan konsep kota pintar di Jakarta dengan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memahami serta mengetahui berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif-efisien. (Baca juga: Jakarta Smart City Bangun Citizen Relation Management)
Hal ini guna memaksimalkan pelayanan publik, memberikan solusi penyelesaian masalah, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga, masyarakat Jakarta maupun masyarakat luar Jakarta atau luar Indonesia dapat mengetahui lebih detail mengenai kota Jakarta.
Eden Strategy Institute merupakan sebuah perusahaan konsultasi di Singapura. Salah satu Tim Penilai dari Eden Strategy Institute, Calvin Chu Yee Ming, mengatakan, pihaknya telah meriset dan menyaring 140 kota berdasarkan komitmen kota tersebut untuk membangun Smart City. Eden Strategy Institude memberi peringkat 50 Pemerintah Kota Pintar atau Smart City Government yang berkinerja terbaik atas sepuluh kriteria atau indikator.
Sepuluh indikator yang digunakan untuk menentukan peringkat Smart City Government, yakni visi kota, kepemimpinan kepala deerah, anggaran, insentif keuangan untuk, program dukungan untuk mendorong sektor swasta berpartisipasi, peningkatan dan pemberdayaan SDM, pemusatan ke orang, inovasi ekosistem, kebijakan yang kondusif, serta track record pemerintah dalam mengatalisasi inisiatif kota pintar yang sukses.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, mengatakan, penilaian tertinggi terdapat pada indikator visi Pemprov DKI Jakarta, kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan sebagai kepala pemerintahan, serta alokasi anggaran/APBD.
“Alhamdulillah, kami baru saja mendapatkan informasi dari Eden Strategy Institute, sebuah perusahaan konsultasi, ada 140 kota yang diriset dan diranking untuk pengembangan Smart City. Jakarta mendapatkan predikat Top 50," ujar Atika kepada wartawan, di Balaikota Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Tentunya, kata dia, DKI tidak boleh berpuas diri dengan hasil tersebut, karena masih banyak peluang inovasi yang dapat dikembangkan. Ke depannya, Jakarta tengah mempersiapkan Smart City 4.0 sebagai salah satu pilar menuju City 4.0 yang fokus pada pengembangan platform kolaborasi.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah mewujudkan cita-cita agar Jakarta menjadi City 4.0, di mana kota menjadi platform satu atap yang memungkinkan kolaborasi industri terjadi antara perusahaan swasta dan badan publik, dalam berbagi data, mengembangkan wawasan, dan lebih jauh meningkatkan layanan publik agar lebih memenuhi kebutuhan warganya.
Hal ini diimplementasikan melalui konsep Smart City di Jakarta yang dibuat berdasarkan enam pilar, yaitu Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment.
Menurut Atika, dengan adanya penghargaan ini sekaligus dapat memotivasi Pemprov DKI Jakarta untuk terus meningkatkan program-program yang terkait dengan indikator talent-readiness atau peningkatan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) di kota Jakarta agar menjadi lebih baik, berkualitas, serta berdaya saing.
“Ini sebuah berita yang baik bagi Indonesia, Jakarta menempati urutan ke-47 pemerintah dengan Smart City terbaik di dunia. Tentunya, ini jadi motivasi buat kita untuk mengejar beberapa hal, seperti talent. Kita harus menyiapkan SDM untuk readiness. Oleh karena itu juga, Gubernur DKI Jakarta untuk saat ini fokus menciptakan SDM yang berkualitas, termasuk para start-up,” jelasnya.
Kepala UP Jakarta Smart City, Setiaji, menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki teknologi yang lebih maju untuk mengembangkan kota pintar. "Kalau dari sisi teknologi, tentunya Jakarta lebih advance. Kami sudah mengimplementasikan big data, IOT. Kami punya sekitar 200.000 lebih sensor di Jakarta, menggunakan CCTV, dan sebagainya. Artinya teknologi-teknologi terbaru sudah cukup banyak kami masukkan ke dalam pengembangan Smart City juga," terang Aji.
Pemprov DKI Jakarta, melalui UP Jakarta Smart City menerapkan konsep kota pintar di Jakarta dengan mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memahami serta mengetahui berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif-efisien. (Baca juga: Jakarta Smart City Bangun Citizen Relation Management)
Hal ini guna memaksimalkan pelayanan publik, memberikan solusi penyelesaian masalah, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga, masyarakat Jakarta maupun masyarakat luar Jakarta atau luar Indonesia dapat mengetahui lebih detail mengenai kota Jakarta.
Eden Strategy Institute merupakan sebuah perusahaan konsultasi di Singapura. Salah satu Tim Penilai dari Eden Strategy Institute, Calvin Chu Yee Ming, mengatakan, pihaknya telah meriset dan menyaring 140 kota berdasarkan komitmen kota tersebut untuk membangun Smart City. Eden Strategy Institude memberi peringkat 50 Pemerintah Kota Pintar atau Smart City Government yang berkinerja terbaik atas sepuluh kriteria atau indikator.
Sepuluh indikator yang digunakan untuk menentukan peringkat Smart City Government, yakni visi kota, kepemimpinan kepala deerah, anggaran, insentif keuangan untuk, program dukungan untuk mendorong sektor swasta berpartisipasi, peningkatan dan pemberdayaan SDM, pemusatan ke orang, inovasi ekosistem, kebijakan yang kondusif, serta track record pemerintah dalam mengatalisasi inisiatif kota pintar yang sukses.
(thm)